Sabtu, 26 April 2014

Pesawat Kepresidenan Jajal Terbang, Ini Rutenya

Pesawat Kepresidenan Jajal Terbang, Ini Rutenya  

Pesawat kepresidenan Republik Indonesia di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, (10/4). Pesawat mampu terbang selama 10 jam dan mencapai ketinggian hingga 41.000 kaki. TEMPO/Subekti

Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara bersama Kesekretariatan Negara berencana menjajal pesawat Kepresidenan baru Boeing 737-800 Business Jet 2 Green, Rabu, 16 April 2014. Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara Marsekal Pertama Hadi Tjahjanto mengatakan pesawat tersebut akan dijajal terbang mengelilingi Indonesia. (Baca juga: Macam-macam Pesawat Kepresidenan Indonesia)

Sesuai dengan rencana, pesawat Kepresidenan akan terbang dari Halim Perdanakusuma, Jakarta, menuju Nanggroe Aceh Darussalam. Di bumi Serambi Mekkah, pesawat akan "meminum" avtur untuk bekal terbang kembali. (Baca: Spesifikasi Wah Pesawat Presiden RI)

Setelah tangki penuh, pesawat Boeing 737-800 akan mengudara ke Pulau Miangas, salah satu pulau terluar di Nusantara. Pesawat hanya menengok pulau yang tergabung dalam gugusan Kepulauan Nanusa yang berbatasan langsung dengan Filipina itu dari udara.

Selanjutnya, pesawat Kepresidenan akan bertolak ke Merauke, Papua. Tak perlu mendarat, pesawat akan langsung melanjutkan perjalanan ke pulau paling selatan Indonesia, Rote. Sesudah itu, pesawat akan kembali pulang ke Halim Perdanakusuma.

Pesawat berbadan lebar ini akan dikemudikan oleh Letnan Kolonel Ali Gusman, Letnan Kolonel Firman Wirayuda, Mayor Oco Noto, dan Kapten Erwanda. "Untuk penumpang yang sudah terkonfirmasi adalah Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi," kata Hadi Tjahjanto. (Baca: Siapa Dua Pilot Pesawat Baru Kepresidenan RI?)

http://www.tempo.co/read/news/2014/04/16/078571012/Pesawat-Kepresidenan-Jajal-Terbang-Ini-Rutenya

Skuadron 17, Markas Pilot Pesawat Kepresidenan

Skuadron 17, Markas Pilot Pesawat Kepresidenan

Skuadron Udara 17 VIP Wing 1 Pangkalan Udara Tentara Nasional Angkatan Udara (TNI AU) menjadi tempat Letnal Kolonel Penerbang (Letkol Pnb) Firman Wirayuda dan Letkol Pnb Ali Gusman bertugas sebelum menjadi calon penerbang pesawat kepresidenan. Dulunya, skuadron itu berasal dari Skuadron Udara IV. Tugasnya sama, yaitu menerbangkan para pejabat negara.

Pada 1963, nama Skuadron Udara IV diubah menjadi Skuadron Udara 17 berdasarkan keputusan Menteri/Panglima Angkatan Udara No 31. Angka 17 diambil dari tanggal proklamasi kemerdekaan negara Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945.

Dalam sejarahnya, Skuadron Udara 17 pernah menerbangkan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, Ban Ki-moon, dengan menggunakan pesawat Boeing 737. Perjalanan melintasi benua itu bertolak dari markas di Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma dan diawaki langsung oleh Letkol Pnb Bambang Gunarto, komandan yang ke-25 dari Skuadron Udara yang berlambangkan kereta kencana ini.

Skuadron udara sayap tetap TNI AU ini punya tugas seperti Presidential Airlift Group 89th Airlift Wing Angkatan Udara Amerika Serikat, yang terkenal dengan Air Force One-nya.

Di dalam peralatan skuadron udara itu terdaftar Boeing B-737 400, C-130 H Hercules, dan F-27 Friendship. Dulu juga terdaftar AS-332 Super Puma, tetapi sejak dua tahun lalu dibentuk Skuadron Udara 45 TNI AU dengan tugas utama penerbangan VIP pesawat terbang sayap putar alias helikopter.

Letkol Pnb Firman Wirayuda kemudian menggantikan Bambang Gunardo sebagai Komandan Skuadron Udara 17. Agustus tahun lalu, Letkol Pnb Ali Gusman menjadi komandan yang baru dari skuadron militer penerbangan khusus itu,

Firman lahir di Madiun, Jawa Timur, tahun 1974. Ia lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) pada 1995, Sekolah Penerbang TNI AU Angkatan 54 tahun 1997, dan lulusan terbaik Sekolah Kesatuan Komando TNI Angkatan 76 tahun 2004. Sedangkan Ali asal Padang, Sumatra Barat, juga lulusan AAU 1995 dan Sekolah Penerbangan 1997.


http://www.tempo.co/read/news/2014/04/11/078569856/Skuadron-17-Markas-Pilot-Pesawat-Kepresidenan

Siapa Dua Pilot Pesawat Baru Kepresidenan RI ?

Siapa Dua Pilot Pesawat Baru Kepresidenan RI?  

Pesawat kepresidenan Indonesia tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, (10/4). Pesawat ini dibeli dengan harga US$ 89,6 juta atau Rp 847 milia, termasuk proses fabrikasi dan modifikasi selama lima tahun. TEMPO/Subekti

Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) sudah menyiapkan dua anggotanya, yaitu Letnan Kolonel (Letkol) Penerbang (Pnb) Firman Wirayuda dan Letkol (Pnb) Ali Gusman sebagai pilot pesawat Presiden RI. Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsekal Pertama Hadi Tjahjanto, mengatakan dua pilot itu sudah dilatih oleh Boeing, perusahaan yang membuat pesawat kepresidenan.

"Letkol Firman dan Letkol Ali sudah berlatih selama 40 hari di Amerika," kata Hadi saat dihubungi, Jumat, 11 April 2014. (Baca juga: Punya Pesawat Mirip RI, Presiden Ini Terjungkal)

Dua anggota itu, kata Hadi, dilatih lantaran mereka belum pernah menerbangkan Boeing 737-800 Business Jet 2, seri pesawat kepresidenan. Mereka sebelumnya hanya menerbangkan pesawat Boeing 737-400. "Ada perbedaan sistem," ujarnya.

Keduanya, kata Hadi, dilatih untuk mendapatkan kualifikasi kapten pilot, bahkan instruktur. Sehingga selain menjadi pilot, mereka juga bisa melatih para anggota TNI AU lainnya untuk menjadi kapten atau pun co-pilot di pesawat tersebut. (Baca: Mengapa Pesawat Presiden RI Didominasi Warna Biru?)

Pada Agustus tahun lalu, Letkol Ali Gusman menggantikan Letkol Wirayuda sebagai komandan Skadron Udara VIP 17 Wing 1 TNI AU yang bermarkas di Pangkalan Udara Utama TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Skadron udara ini memiliki tugas pokok yaitu melakukan penerbangan VIP (very important person) dan kepresidenan. Satuan ini memiliki armada antara lain helikopter Super Puma AS 332 dan pesawat Boeing B-737. (Baca: Istana Klaim Pesawat Presiden Hemat Rp 114 Miliar)

Pesawat Presiden RI kemarin tiba di Base Ops Pangkalan Udara TNI Angkatan Udara, Halim Perdanakusuma. Pengoperasian pesawat akan dilakukan TNI AU, sedangkan perawatan berkala oleh PT Garuda Indonesia dengan koordinasi Boeing.


http://www.tempo.co/read/news/2014/04/11/078569841/Siapa-Dua-Pilot-Pesawat-Baru-Kepresidenan-RI

Hanya Negara Besar yang Punya Pesawat Kepresidenan

Hanya Negara Besar yang Punya Pesawat Kepresidenan

Pengamat penerbangan Dudi Sudibyo mengatakan pesawat Kepresidenan biasanya hanya dimiliki oleh negara-negara besar. Mereka memilih punya pesawat Kepresidenan sendiri untuk memenuhi kebutuhan terbang presiden yang frekuensinya sangat tinggi. Bekas Presiden Amerika, Bill Clinton, merupakan salah satu presiden yang paling banyak melakukan penerbangan, yakni hingga ratusan kali dalam setahun.

"Amerika memiliki pesawat Boeing 747 untuk Kepresidenan," ujar Dudi ketika dihubungi, Jumat, 13 Desember 2013. Ia mengatakan negara-negara besar, seperti Inggris, Amerika, Rusia, Jepang, Prancis, Belanda, Spanyol dan Jerman juga diketahui memiliki pesawat Kepresidenan sendiri.

Tak seperti Amerika, Rusia memilih menggunakan pesawat Ilyushin l1-93-300PU, sedangkan Inggris menggunakan Boeing 747 seperti Amerika. Pesawat Boeing 747 yang dimiliki Amerika dan Inggris, dan belakangan juga dibeli Indonesia, dapat melakukan penerbangan puluhan jam nonstop tanpa harus mendarat sama sekali.

"Teknologi pesawat yang terdapat di Air Force One-Boeing 747 millik Amerika bisa memberi komando pemerintahan dari atas udara," katanya.

Indonesia telah resmi membeli pesawat Kepresidenan berjenis Boeing Bussiness Jet 2 Green. Pesawat BBJ2 ini didesain untuk keperluan VIP, dengan konfigurasi mewah dan memiliki kamar tidur utama yang dilengkapi toilet shower, ruang konferensi, ruang makan, dan ruang tamu. Pesawat BBJ2 pesanan Indonesia ini diketahui dibeli dengan harga US$ 91,2 juta atau sekitar Rp 820 miliar.




http://www.tempo.co/read/news/2013/12/13/092537134/Hanya-Negara-Besar-yang-Punya-Pesawat-Kepresidenan

Kamis, 24 April 2014

Mengapa Pesawat Presiden RI Didominasi Warna Biru ?

 Mengapa Pesawat Presiden RI Didominasi Warna Biru?  

Pesawat kepresidenan Republik Indonesia tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, (10/4).Pesawat RI 1 jenis Boeing Bussiness Jet 2 (BBJ2) varian dari Boeing 737 seri 800. TEMPO/Subekti

Menteri Sekretaris Negara, Sudi Silalahi, memaparkan alasan pemilihan desain warna pesawat Kepresidenan Republik Indonesia yang didominasi warna biru. Sudi mengklaim dalam perencanaan warna dan desain pesawat tak ada intervensi dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang juga Ketua Umum Partai Demokrat, partai yang punya ikon warna biru (Baca: Pesawat Baru Kepresidenan Mendarat di Halim).

"Kebetulan yang mengoperasikan Angkatan Udara, warnanya mirip dengan seragam mereka," kata Sudi, sambil menunjuk seorang perwira Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara yang mengenakan seragam berwarna biru langit, Kamis, 10 April 2014 (Baca: Istana Klaim Pesawat Presiden Hemat Rp 114 Miliar).

Menurut Sudi, desain dan warna pesawat Presiden adalah hasil karya seorang mayor desainer di TNI Angkatan Udara. Penggunaan dominasi warna biru langit adalah upaya peningkatan keamanan penerbangan, yaitu sebagai warna kamuflase saat terbang.

Sudi menyatakan penetapan warna dan desain adalah kewenangan Sekretariat Negara (Setneg). Pada awalnya, menurut dia, Setneg menggelar secara terbuka kemungkinan desain dan warna pesawat Boeing 737-800 Business Jet 2 Green kepada sejumlah pejabat. Setneg kemudian menerima sekitar 14 alternatif desain dan warna.

Keputusan untuk menggunakan desain yang didominasi warna biru diklaim berdasarkan suara terbanyak saat pemilihan. Sudi mengklaim lebih dari 50 persen pejabat dan tokoh yang hadir memilih desain biru. "Saya masih simpan semua berkasnya. Jadi, memang transparan," kata Sudi.

Pesawat ini dibeli dengan harga US$ 89,6 juta atau Rp 847 miliar. Harga ini termasuk proses fabrikasi dan modifikasi selama lima tahun. Pembayaran dilakukam melalui skema kontrak tahun jamak pada 2010-2014.

Pesawat presiden dilengkapi dengan meeting room atau ruang pertemuan dan dua fasilitas VVIP (pejabat tinggi). Selain itu, terdapat 12 kursi di area eksekutif dan 44 kursi di area staf. Pesawat ini dapat terbang dengan ketinggian maksimal 41 ribu kaki selama 10 jam dan kecepatan antara 0,785-0,85 mach (Baca: Spesifikasi Wah Pesawat Presiden RI).

Spesifikasi pesawat presiden memiliki tangki bahan bakar yang telah ditambah sehingga mampu menempuh jarak 5.000 mil laut atau sekitar 10.000 kilometer.

Pesawat ini akan disimpan di Hanggar TNI Angkata Udara, Halim Perdanakusuma. Pengoperasian pesawat akan dilakukan TNI AU sedangkan perawatan berkala oleh PT Garuda Indonesia dengan koordinasi Boeing.


http://www.tempo.co/read/news/2014/04/10/078569650/Mengapa-Pesawat-Presiden-RI-Didominasi-Warna-Biru

Pesawat Presiden RI Dinilai Tak Hemat Anggaran

Pesawat Presiden RI Dinilai Tak Hemat Anggaran

Pesawat Kepresidenan RI secara resmi akan diperkenalkan ke publik pada Kamis, 10 April 2014. Pesawat tersebut buatan Boeing 737-800 Bussines Jet 2 Green seharga sekitar US$ 91,2 juta setara Rp 820 miliar. (Foto:Istimewa)

Pengamat penerbangan, Duddy Sudibyo, menilai pembelian pesawat Presiden RI tak menghemat anggaran Kepresidenan. Menurut dia, pengadaan itu justru membuat pengeluaran negara membengkak. "Lebih murah menyewa pesawat Garuda, seperti yang dilakukan sebelumnya," katanya saat dihubungi, Jumat, 11 April 2014.

Duddy mengatakan, dengan adanya pesawat tersebut, negara harus membayar gaji pilot, biaya operasional pesawat, bahan bakar pesawat, dan perawatannya. Ini tak dilakukan jika presiden masih menyewa pesawat Garuda. "Apalagi ini pesawatnya satu, biaya perawatannya lebih boros," ujarnya. (Baca: Istana Klaim Pesawat Presiden Hemat Rp 114 Miliar)

Untuk perawatannya, kata dia, negara harus menyediakan anggaran guna merawat komponen-komponen yang ada dalam pesawat. Biaya ini mahal karena pesawat Boeing 737-800 itu telah diubah menjadi jet. "Memang untuk mengubahnya hanya sekali, tapi perawatannya harus berjalan tiap tahun," katanya.(Baca: Mengapa Pesawat Presiden RI Didominasi Warna Biru?)

Duddy tak menyebutkan biaya perawatan tersebut. Namun, menurut dia, dana yang dikeluarkan untuk perawatan bisa mencapai 30 persen dari dana operasional.

Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi sebelumnya mengklaim pembelian pesawat Presiden RI akan menghemat anggaran kepresidenan sebesar Rp 114,2 miliar per tahun. Angka ini lebih efisien dibanding biaya menyewa pesawat dari Garuda selama lima tahun.

Keputusan pembelian pesawat Boeing 737-800 Business Jet 2 Green ini, menurut Sudi, didasarkan pada perhitungan yang cermat hingga melibatkan sejumlah lembaga negara. Pemerintah sepakat biaya pembelian lebih efektif dibanding penyewaan.



http://www.tempo.co/read/news/2014/04/12/078570035/Pesawat-Presiden-RI-Dinilai-Tak-Hemat-Anggaran

Istana Klaim Pesawat Presiden Hemat Rp 114 Miliar


 Istana Klaim Pesawat Presiden Hemat Rp 114 Miliar

Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi mengklaim pembelian pesawat Presiden RI akan menghemat anggaran kepresidenan sebesar Rp 114,2 miliar per tahun. Angka ini lebih efisien dibandingkan dengan biaya menyewa pesawat dari PT Garuda selama lima tahun.

"Kegiatan presiden juga tak akan mengganggu penerbangan maskapai yang kerap harus mengatur ulang jadwal penerbangan jika ada kegiatan presiden," kata Sudi di Base Ops Landasan Udara Halim Perdana Kusuma, Kamis, 10 April 2014. (Baca: Pesawat Baru Kepresidenan Mendarat di Halim)

Sudi menyatakan ini adalah pertama kali Indonesia memiliki pesawat kepresidenan sendiri setelah merdeka 69 tahun. Keputusan pembelian pesawat Boeing 737-800 Business Jet 2 Green ini, menurut Sudi, didasarkan pada perhitungan yang cermat hingga melibatkan sejumlah lembaga negara. Pemerintah bersepakat biaya pembelian lebih efektif dibandingkan penyewaan.

"Sebagai negara besar, kita juga akan lebih bangga kalau presiden menggunakan pesawat sendiri." (baca: Kontroversi Pesawat Kepresidenan RI)

Vice President Boeing Internasional dan President Boeing South East Asia Ralph Skip Boyce menyatakan Indonesia telah memilih produk terbaik Boeing untuk sebuah negara yang besar. Pesawat tersebut diklaim memiliki performa yang canggih, jarak yang luas, arsitektur baru, dan ekonomis. "Semoga akan semakin memberikan perjalanan yang nyaman," kata Boyce.

Pesawat ini dibeli dengan harga US$ 89,6 juta atau Rp 847 miliar. Harga ini termasuk proses fabrikasi dan modifikasi selama lima tahun. Pembayaran dilakukam melalui skema kontrak tahun jamak pada 2010-2014.

Spesifikasi pesawat presiden memiliki tangki bahan bakar yang telah ditambah sehingga mampu menempuh jarak 5.000 mil laut atau sekitar 10.000 kilometer.

Pesawat ini akan disimpan di Hanggar TNI Angkatan Udara, Halim Perdanakusuma. Pengoperasian pesawat akan dilakukan TNI AU, sedangkan perawatan berkala oleh PT Garuda Indonesia dengan koordinasi Boeing.




http://www.tempo.co/read/news/2014/04/10/078569608/Istana-Klaim-Pesawat-Presiden-Hemat-Rp-114-Miliar

Selasa, 22 April 2014

Punya Pesawat Mirip RI, Presiden Ini Terjungkal

Punya Pesawat Mirip RI, Presiden Ini Terjungkal

 Pesawat kepresidenan Indonesia, jenis Boeing 737-800 BBJE 2, tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, (10/4). Interior pesawat didisain khusus untuk penerbangan VVIP. TEMPO/Subekti

Boeing 737-800 Business Jet 2 Green, yang menjadi pesawat Kepresidenan RI, memiliki kisah buruk. Presiden Madagaskar Marc Ravalomanana terjungkal pada 2009 gara-gara pembelian pesawat bikinan pabrik di Seattle, Amerika Serikat, itu. (Lihat: Istana Klaim Pesawat Presiden Hemat Rp 114 Miliar)Ceritanya, pada 2008, negeri pulau di Afrika dekat Mozambik itu memutuskan membeli Jet 2 Green seharga US$ 60 juta padahal keuangan negara sedang cekak. Keinginan Ravalomanana ini ditentang sebagian rakyatnya, salah satunya Andry Rajoelina, Wali Kota Antananarivo. Rajoelina memimpin kelompok oposisi dan membuat gerakan reformasi kala itu. Kelompok Rajoelina pun gencar melakukan demonstrasi menentang pemerintah.

Puncaknya, pada awal 2009, kelompok oposisi berhasil memengaruhi militer. Mereka lalu mengudeta pemerintahan Ravalomanana. Rajoelina lantas menduduki kursi presiden yang dikuasai pendahulunya sejak 2002. Setelah dilantik, Rajoelina menjual Jet 2 Green kepada sebuah perusahaan asal Amerika seharga US$ 24,5 juta.

Memang, hanya dua negara yang menggunakan Jet 2 Green sebagai pesawat kepresidenan, yakni Madagaskar dan Indonesia. Pesawat ini telah mendarat di Halim Perdana Kusuma Kamis, 10 April 2014. Tapi seharusnya, pesawat diterima akhir 2013 lalu. Keterlambatan pengiriman terjadi karena Boeing mengalami kendala ketika uji coba. (Baca: Warna Pesawat Kepresidenan Indonesia Mirip Amerika).

Pesawat berkapasitas 50 penumpang itu memiliki fasilitas luks seperti kamar tidur, toilet dengan pancuran, ruang konferensi, ruang makan, dan ruang tamu. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang mengusulkan pembelian ini mengatakan, pesawat kepresidenan yang baru akan menghemat biaya sewa dan bisa dipakai untuk jangka panjang. (Klik Spesifikasi Wah Pesawat Presiden RI)

Negara mana saja yaag memiliki jet mewah seharga hampir Rp 820 miliar itu:

1. Afrika Selatan, punya 1 unit yang dioperasikan Angkatan Udara
2. Argentina, sedang memesan 1 unit untuk Angkatan Udara
3. Australia, punya 2 unit yang dioperasikan Angkatan Udara
4. Belarusia, punya 1 unit yang digunakan untuk pesawat VVIP pemerintahan
5. Kolombia, punya 1 unit yang dioperasikan Angkatan Udara
6. India, punya 3 unit yang dioperasikan Angkatan Udara
7. Kazakhstan, punya 1 unit yang digunakan untuk pesawat resmi pemerintahan
8. Malaysia, punya 1 unit yang dioperasikan Angkatan Udara
9. Maroko, punya 2 unit yang dioperasikan Angkatan Udara
10. Nigeria, punya 1 unit yang dioperasikan Angkatan Udara
11. Tunisia, punya 1 unit yang dioperasikan Angkatan Udara
12. Uni Emirat Arab, punya 6 unit yang digunakan untuk perjalanan resmi keluarga kerajaan dan pemerintah


http://www.tempo.co/read/news/2014/04/11/078569792/Punya-Pesawat-Mirip-RI-Presiden-Ini-Terjungkal

Spesifikasi Wah Pesawat Presiden RI

Spesifikasi Wah Pesawat Presiden RI

Pesawat Kepresidenan RI akan tiba di Indonesia, Maret 2014. Saat ini pesawat berjenis Boeing Bussines Jet 2 Green tersebut masih dirakit di pabrik Boeing, di Seattle, Amerika Serikat. "Tertunda karena ada government shutdown," kata Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Kamis, 12 Desember 2013.

Berikut Spesifikasinya :
Nama Teknis    : Boeing 737-800 BBJ-2
Kapasitas bahan bakar: 39.539 liter
Jarak tempuh    :  Maksimal 10.334 kilometer. Dengan kapasitas penuh, 50 orang, jarak tempuhnya terjauhnya turun jadi 8.630 kilometer.
Kecepatan Maksimal    : 871 kilometer per jam.
Ukuran         :
- panjang 39,5 meter
- rentang sayap 35,8 meter
- tinggi ekor 12,5 meter
- diameter 3,73 meter
Interior        :
- panjang 29,97 meter
- tinggi 2,16 meter
- lebar 3,53 meter
Harga        : US$ 91,2 juta, sekitar Rp 820 miliar
- Badan pesawat    : US$ 58,6 juta
- Interior kabin    : US$ 27 juta
- Sistem keamanan    : US$ 4,5 juta
- Biaya administrasi    : US$ 1,1 juta
Fasilitas        : kamar tidur, toilet dengan pancuran, ruang konferensi, ruang makan, ruang tamu.

Rincian Interior
Kokpit    : Tempat duduk bagi dua awak, enam monitor penerbangan, dual GPS build-in, TCAS, GPWS, dan sistem panduan penerbangan Flight Dynamics.
Kabin depan : Kamar dengan tempat tidur besar, ruang tamu, ruang istirahat kru, kamar mandi dengan pancuran.
Kabin Belakang : 24 kursi penumpang yang bisa diselonjorkan jadi tempat tidur, ruang rapat, ruang olahraga, dan toilet.


http://www.tempo.co/read/news/2013/12/13/078537124/Spesifikasi-Wah-Pesawat-Presiden-RI

Macam-macam Pesawat Kepresidenan Indonesia

 Macam-macam Pesawat Kepresidenan Indonesia


Saat Jusuf Kalla masih menjabat Wakil Presiden, dirinya pernah mengalami pengalaman buruk dengan pesawat kepresidenan.

Pada Juli 2006 dalam penerbangan dari Jakarta menuju Bandar Udara Polonia, Medan, pesawat kepresidenan Fokker 28 TNI AU yang ditumpangi Wapres dan sejumlah menteri mengalami keretakan di kaca kokpitnya. Akhirnya, dikirim pesawat cadangan dari Halim. Wapres langsung mengutarakan rencana lama yang masih tertunda untuk mempunyai pesawat khusus kepresidenan. "Umurnya kan sudah 30 tahun. Jadi, harus diganti yang lebih baik lagi", ujar Kalla ketika itu.

Sejak zaman Presiden Soekarno, berbagai macam pesawat dipakai untuk kunjungan resmi. Berikut ini ulasannya.

1. Pesawat Kepresidenan Bung Karno:
Awalnya, Bung Karno menggunakan dua buah pesawat jenis C-140 Jetstar. Pesawat buatan pabrikan Lockheed itu diberi nama Pancasila dan Saptamarga. Pesawat ini salah satunya sudah menjadi penghuni Museum Dirgantara di Yogyakarta. Setelah Jetstar, Bung Karno memakaj Ilyushin Il-14, pemberian dari pemerintah Rusia. Pesawat yang masih menggunakan baling-baling ganda yang diberi nama Dolok Martimbang itu dioperasikan Skadron 17 AURI.

2. Pesawat Kepresidenan Soeharto
Presiden Soeharto menggunakan beberapa jenis pesawat. Pada masa awal pemerintahan, untuk kunjungan dalam negeri, Presiden Soeharto menggunakan Hercules C-130 milik TNI AU. Pesawat Douglas DC-8 juga sempat digunakan untuk kunjungan ke luar negeri. Kunjungan dalam negeri lainnya, Soeharto kerap menggunakan beberapa pilihan. Ada Avro RJ-185 milik Pelita Air Service.

Lalu Fokker F-28, yang dioperasikan perusahaan penerbangan Pelita Air Service. Pesawat lainnya adalah British Aerospace 146, yang mampu membawa 100 penumpang. Untuk kunjungan ke luar negeri, Soeharto menggunakan Airbus A330 milik Garuda.

3. Pesawat Kepresidenan SBY
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono masih menggunakan beberapa pesawat yang digunakan pendahulunya, seperti Airbus A330-341 dan A330-300 milik Garuda. Pesawat itu dimodifikasi sesuai tingkat kebutuhan presiden dan bisa memuat maksimal 140-an penumpang. Airbus biasa digunakan SBY bila berkunjung ke luar negeri. Untuk mengunjungi pelosok Indonesia, SBY tetap memakai Avro RJ-185 milik Pelita Air Service.

Pesawat buatan tahun 1992 ini dibeli Pertamina pada era Presiden Soeharto dan dijadikan pesawat khusus kepresidenan. Semua, presiden--dari Presiden Soeharto, BJ Habibie, Abdurrahman Wahid, hingga Megawati Soekarnoputr--memilih pesawat ini jika bepergian di dalam negeri.

Fokker 28 milik TNI AU termasuk yang masih digunakan SBY. Pesawat yang dibuat tahun 1975 biasanya dipilih untuk menemani kunjungan dalam negeri. Pesawat lain yang juga dipakai SBY adalah Boeing 737-200 milik TNI AU yang diproduksi pada 1981. Untuk helikopter, SBY biasa mengunakan helikopter Super Puma SA-330 dan SA-332 milik TNI AU.

Di penghujung kepemimpinanya, Presiden SBY mengklaim memberikan warisanya bagi penerusnya. "Kalau (pesawat) itu jadi, pada 2013, saya hanya setahun menggunakannya. Bagus kalau pemerintahan yang akan datang bisa lebih efisien dan bisa menggunakan yang lebih baik," katanya pada 13 Februari 2012.


http://www.tempo.co/read/news/2013/12/13/078537070/Macam-macam-Pesawat-Kerpresidenan-Indonesia

Ini Detail Pesawat Kepresidenan Indonesia


Pesawat jenis Boeing Business Jet 2 yang dipesan untuk pesawat Kepresidenan RI mendarat di Landasan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Kamis (10/4/2014).

Sejak tiba di Base Operations (Base Ops) Landasan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, sosok pesawat Kepresidenan RI jenis Boeing Business Jet 2 (BBJ2) membuat takjub para tamu undangan acara serah terima yang langsung dihadiri dari pihak Boeing. Sebab sejak 69 tahun merdeka, ini merupakan kali pertama Indonesia punya pesawat kepresidenan RI.

Pesawat Boeing 737-800 untuk presiden RI ini diproduksi Boeing Company sejak 2011. Pesawat itu memiliki rentang sayap 35,79 meter, tinggi 12,50 meter, dan panjang 38 meter. Pesawat canggih ini dipasangi dengan 2 engine CFM 56-7.

Pesawat BBJ2 dirancang untuk memuat 4 VVIP class meeting room, 2 VVIP class state room, 12 executive area, dan 44 staff area. Interior pesawat dirancang untuk dapat mengakomodasi hingga 67 orang penumpang. Jumlah itu disebut cukup untuk sebuah rombongan presiden.

BBJ2 mampu terbang dengan ketinggian maksimal 41.000 feet, mampu terbang selama 10 jam, memiliki kecepatan jelajah maksimum 0,785 mach dan kecepatan maksimum 0,85 mach. Pesawat juga dilengkapi dengan perangkat keamanan dan tangki bahan bakar telah ditambah untuk daya jangkau sampai dengan 10.000 kilometer.

Dengan kemampuan itu, pesawat ini lebih dari cukup untuk menjangkau seluruh pelosok Tanah Air dan tugas kepresidenan di negara sahabat. Pesawat seri 737-800 ini juga merupakan jenis yang sama yang digunakan maskapai penerbangan pelat merah, Garuda Indonesia.

Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi mengatakan, pesawat kepresidenan ini memang dirancang untuk dapat memenuhi persyaratan demi menunjang pelaksanaan tugas kenegaraan presiden RI.

"Setelah melalui proses 4 tahun, pagi ini kita menyaksikan bersama pesawat kepresidenan khusus didesain untuk jalankan tugas pemerintahan dan kenegaraan dari presiden RI," ujar Sudi, di Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Kamis (10/4/2014).

Sudi mengapresiasi pihak Boeing yang sudah merealisasikan desain sesuai dengan yang diinginkan Indonesia. Proses fabrikasi dan modifikasi pesawat tersebut memakan waktu 5 tahun.

Dia melanjutkan, serah terima pesawat yang dilaksanakan hari ini merupakan peristiwa penting untuk Indonesia. Sudi menyerahkan pesawat kepresidenan itu kepada pihak TNI Angkatan Udara dan Garuda Indonesia untuk bersama-sama merawat dan memelihara pesawat tersebut.




http://nasional.kompas.com/read/2014/04/10/1313449/Ini.Detail.Pesawat.Kepresidenan.Indonesia

Sabtu, 19 April 2014

Mengintip Pesawat Kepresidenan Indonesia - Indonesia Airforce One

Warna Pesawat Kepresidenan Indonesia Mirip Amerika


 Warna Pesawat Kepresidenan Indonesia Mirip Amerika

Guru Besar Hukum Internasional Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana, mengatakan apabila pesawat kepresidenan Indonesia didominasi warna biru, maka akan sama dengan warna pesawat kepresidenan Amerika Serikat. "Amerika juga biru, tapi sepertinya tak akan ada masalah. Justru bagus karena sekarang Indonesia punya pesawat kepresidenan," kata Hikmahanto saat dihubungi, Kamis, 10 April 2014. (baca: Kontroversi Pesawat Kepresidenan RI)

Hanya saja, Hikmahanto mengaku belum melihat gambar pesawat kepresidenan Indonesia yang baru mendarat di Halim Perdanakusuma hari ini, Rabu, 10 April 2014. Pesawat itu diterbangkan dari Guam, kepulauan di Samudera Pasifik yang dulu dijadikan pangkalan pasukan sekutu untuk mengalahkan Jepang pada Perang Dunia II.

Menurut dia, pemilihan warna biru muda untuk pesawat kepresidenan dirasa tak bakal menimbulkan isu miring. Sebab, selama ini memang tak ada regulasi yang mengatur estetika pesawat kepresidenan. "Apalagi, ini pesawat kepresidenan pertama. Jadi, tak bisa dibandingkan dengan sebelumnya," kata Hikmahanto.

Menurut Hikmahanto, pemilihan warna biru muda itu juga tak bisa dianggap sebagai langkah yang tak nasionalis. "Garuda dulu pernah catnya merah-putih, tapi sekarang biru. Itu tak pernah menjadi masalah," kata Hikmahanto. "Pemilihan biru muda itu pasti sudah dikaji sebelumnya."

Hikmahanto merasa sudah sepatutnya Indonesia memiliki pesawat kepresidenan. Selama ini, presiden harus menyewa pesawat komersil Garuda jika harus bepergian. "Ukuran Indonesia yang begitu besar, selayaknya presiden menggunakan pesawat khusus," ujar dia. (baca: Antara Pesawat Presiden dan Nyawa Satinah)

"Perjalanan presiden bisa lebih mudah. Ini penting ketika nanti presiden harus melakukan penerbangan terkait urusan diplomasi," kata Hikmahanto


 http://www.tempo.co/read/news/2014/04/10/078569602/Warna-Pesawat-Kepresidenan-Indonesia-Mirip-Amerika

Kontroversi Pesawat Kepresidenan RI

 Kontroversi Pesawat Kepresidenan RI

 Pesawat Kepresidenan RI secara resmi akan diperkenalkan ke publik pada Kamis, 10 April 2014. Pesawat tersebut buatan Boeing 737-800 Bussines Jet 2 Green seharga sekitar US$ 91,2 juta setara Rp 820 miliar. (Foto:Istimewa)


Boeing 737-800 Business Jet 2 Green, yang menjadi pesawat Kepresidenan RI, memiliki kisah buruk. Presiden Madagaskar Marc Ravalomanana terjungkal pada 2009 gara-gara pembelian pesawat bikinan pabrik di Seattle, Amerika Serikat, itu.

Memang hanya dua negara yang menggunakan Jet 2 Green sebagai pesawat kepresidenan, yakni Madagaskar dan Indonesia. Indonesia direncanakan menerima pesawat ini pada Kamis, 10 April 2014. Seharusnya, pesawat diterima akhir 2013 lalu. Keterlambatan pengiriman terjadi karena Boeing mengalami kendala ketika uji coba.

Pesawat berkapasitas 50 penumpang itu memiliki fasilitas luks seperti kamar tidur, toilet dengan pancuran, ruang konferensi, ruang makan, dan ruang tamu. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang mengusulkan pembelian ini mengatakan, pesawat kepresidenan yang baru akan menghemat biaya sewa dan bisa dipakai untuk jangka panjang.

Lalu bagaimana cerita tragis Jet 2 Green di Madagaskar? Pada 2008, negeri pulau di Afrika dekat Mozambik itu memutuskan membeli Jet 2 Green seharga US$ 60 juta padahal keuangan negara sedang cekak. Keinginan Ravalomanana ini ditentang sebagian rakyatnya, salah satunya Andry Rajoelina, Wali Kota Antananarivo. Rajoelina memimpin kelompok oposisi dan membuat gerakan reformasi kala itu. Kelompok Rajoelina pun gencar melakukan demonstrasi menentang pemerintah.

Puncaknya, pada awal 2009, kelompok oposisi berhasil memengaruhi militer. Mereka lalu mengudeta pemerintahan Ravalomanana. Rajoelina lantas menduduki kursi presiden yang dikuasai pendahulunya sejak 2002. Setelah dilantik, Rajoelina menjual Jet 2 Green kepada sebuah perusahaan asal Amerika seharga US$ 24,5 juta.

Berikut ini negara-negara pemilik jet mewah seharga hampir Rp 820 miliar itu:

1. Afrika Selatan, punya 1 unit yang dioperasikan Angkatan Udara
2. Argentina, sedang memesan 1 unit untuk Angkatan Udara
3. Australia, punya 2 unit yang dioperasikan Angkatan Udara
4. Belarusia, punya 1 unit yang digunakan untuk pesawat VVIP pemerintahan
5. Kolombia, punya 1 unit yang dioperasikan Angkatan Udara
6. India, punya 3 unit yang dioperasikan Angkatan Udara
7. Kazakhstan, punya 1 unit yang digunakan untuk pesawat resmi pemerintahan
8. Malaysia, punya 1 unit yang dioperasikan Angkatan Udara
9. Maroko, punya 2 unit yang dioperasikan Angkatan Udara
10. Nigeria, punya 1 unit yang dioperasikan Angkatan Udara
11. Tunisia, punya 1 unit yang dioperasikan Angkatan Udara
12. Uni Emirat Arab, punya 6 unit yang digunakan untuk perjalanan resmi keluarga kerajaan dan pemerintah



http://www.tempo.co/read/news/2014/04/09/078569197/Kontroversi-Pesawat-Kepresidenan-RI

Pesawat Baru Kepresidenan Mendarat di Halim

Pesawat Baru Kepresidenan Mendarat di Halim  
Pesawat kepresidenan Indonesia tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, (10/4). Pesawat ini dibeli dengan harga US$ 89,6 juta atau Rp 847 milia, termasuk proses fabrikasi dan modifikasi selama lima tahun. TEMPO/Subekti
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi menerima pesawat Kepresidenan di Base Ops Landasan Udara TNI Angkatan Udara, Jakarta. Pesawat jenis Boeing 737-800 Business Jet 2 Green ini tiba sekitar pukul 10.05 WIB setelah menempuh perjalanan dari Guam di Samudera Pasifik, sejak pukul 03.30 WIB.

"Lama perjalanan enam jam 30 menit," kata master of ceremony acara penerimaan pesawat Kepresidenan, Kamis, 10 April 2014. (baca: Kontroversi Pesawat Kepresidenan RI)

Ia juga menyatakan pesawat berwarna biru ini pertama kali diterbangkan dari Delaware ke Wellington pada 7 April lalu. Perjalanan dilanjutkan dari Wellington ke Sacramento. Pesawat kembali diterbangkan pada 8 April dengan rute Sacramento ke Honolulu. Sedangkan pada 9 April pesawat terbang dari Honolulu ke Guam.

Pesawat Kepresidenan mulai dibuat pada 2011 di Seattle, Amerika Serikat. Pesawat dengan kapasitas 50 penumpang ini memiliki panjang sayap 30,7 meter, tinggi 13,5 meter, dan panjang badan 38 meter.

"Pesawat diterbangkan Letnan Kolonel Penerbangan Firman Wirayuda, Letkol Penerbangan Ali Gusman dan Peltu Suminardi."

Di tubuh pesawat terdapat tulisan "Republik Indonesia", lambang Garuda Pancasila, dan lambang lembaga Kepresidenan. Di bagian ekor, terdapat lambang bendera Merah Putih. Cat pesawat sendiri didominasi warna biru yang dikombinasikan dengan warna putih dan garis berwarna merah dan hitam.

Sudi melakukan upacara penerimaan dengan memecahkan sebuah kendi. Setelah itu, ia bersama sejumlah pejabat memeriksa interior pesawat tersebut.
http://www.tempo.co/read/news/2014/04/10/078569582/Pesawat-Baru-Kepresidenan-Mendarat-di-Halim

Jumat, 18 April 2014

Radar Sebagai ’Mata’ Pengawas Wilayah NKRI

Apa Itu Radar

Kemampuan mata manusia sebagai salah satu indera penting sangatlah terbatas. Jarak pandang manusia biasa tidaklah lebih dari 100 meter. Apabila ada cuaca buruk, seperti kabut, maka jarak pandang ini akan menurun drastis. Alat bantu penglihatan seperti kamera dengan kemampuan optical zoom beberapa kali atau teropong hanya akan meningkatkan jarak pandang sampai beberapa kali tetapi biasanya hanya sampai beberapa Km karena peralatan bantu penglihatan seperti teropong astronomi berharga sangat mahal untuk digunakan oleh manusia biasa.

Peralatan yang juga dapat berfungsi sebagai ’mata’ tetapi menggunakan pancaran gelombang radio dikenal di dunia dengan nama Radar. Radar ini adalah singkatan dari Radio detection and ranging (deteksi dan penjangkauan melalui gelombang radio). Radar mampu berperan sebagai ’mata’ yang dapat ’melihat’ obyek di kejauhan. Informasi berupa jarak obyek dari posisi Radar dan kecepatan obyek dapat diperoleh dari Radar. Walaupun cuaca buruk seperti hujan lebat dan berkabut, Radar masih dapat menembus cuaca buruk tersebut sehingga masih dapat melihat obyek dikejauhan. Selain kemampuan ini, Radar dapat melihat obyek pada jarak yang sangat jauh (ratusan Km). Dikarenakan kemampuan dan keunggulannya, Radar banyak digunakan untuk melihat obyek-obyek di udara dan di laut pada daerah jangkauan yang sangat luas (radius puluhan sampai ratusan Km).

Pada saat ini, Radar telah banyak digunakan disektor transportasi udara dan laut, pengamatan cuaca, pemetaan wilayah, pengawasan (surveillance) wilayah perairan dan udara, pencegahan kegiatan-kegiatan illegal, dan untuk pertahanan keamanan. Berdasarkan lokasi dan kegunaannya, Radar ada yang dipasang dipinggir pantai, dibandara, di kapal, dipesawat udara, diatas mobil, diatas panser, dan ditempat-tempat yang dirahasiakan.


Gambar 1. Contoh Radar pengamatan cuaca.
Gambar 2. Contoh penggunaan Radar untuk navigasi Kapal.

Adapun prinsip kerja Radar adalah: suatu pemancar memancarkan gelombang radio, yang direfleksikan oleh target dan dideteksi oleh alat penerima yang biasanya berlokasi ditempat yang sama dengan alat pemancar. Walaupun sinyal radio yang dikembalikan biasanya sangat lemah, sinyal radio tersebut dengan mudah dapat diperkuat. Hal ini memungkinkan Radar dapat mendeteksi obyek pada jangkauan dimana pancaran lain seperti suara atau sinar, sangat lemah untuk dideteksi, oleh karena itu penggunaan Radar mempunyai keuntungan antara lain:
  • Dapat mendeteksi target yang berada ditempat yang sangat jauh;
  • Dapat mengukur jangkauan dengan cepat dan teliti;
  • Dapat bekerja ditempat gelap dan disegala cuaca dengan uap, asap, kabut dan sebagainya;
  • Kecepatan relatif dari target dapat diukur.
Adapun kelemahannya:
  • Aspek resolusi yang terbatas:
  • - Gambar mentah (Raw video) yang mewakili sinyal yang kembali tidak mengindikasikan sudut target (target angle);
    - Sulit untuk membedakan obyek-obyek yang berdekatan
  • Kadang-kadang sinyal yang kembali palsu
Sejarah Singkat Radar

Beberapa penemu, ahli ilmu bidang sains dan insinyur menyumbang terhadap perkembangan Radar. Penggunaan gelombang radio untuk mendeteksi kehadiran obyek yang terbuat dari metal dikejauhan dilakukan pertama kali oleh Christian Hülsmeyer pada tahun 1904. Pada tahun 1917 Nikola Tesla menetapkan prinsip mengenai frekuensi dan tingkat daya untuk unit Radar primitive generasi pertama.
Sebelum perang dunia ke-2, pengembangan Radar yang dilakukan oleh Negara Amerika Serikat, Jerman, Perancis, Rusia dan Inggris mendorong terwujudnya versi Radar yang modern. Pada tahun 1934, orang perancis Émile Girardeau menyatakan bahwa dia sedang membangun sistem Radar yang menggunakan prinsip yang dinyatakan oleh Tesla dan berhasil memperoleh perhargaan paten atas kerjanya membuat sistem Radar ganda. Pada tahun yang sama, ahli Amerika Dr. Robert M. Page mengetes Radar monopulsa yang pertama dan ahli Rusia P.K.Oschepkov menghasilkan peralatan RAPID yang dapat mendeteksi pesawat pada radius 3 km. Ahli Hungaria menghasilkan model yang sama pada tahun 1936.
Tetapi hanya Inggrislah yang berhasil untuk mengeksploitasi Radar untuk kepentingan pertahanan terhadap serangan pesawat udara. Hal ini didorong oleh ketakutan akan serangan senjata elektromagnetik yang dikembangkan oleh Jerman. Setelah studi tentang kemungkinan perambatan gelombang energi elektromagnetik dan akibatnya, para ahli Inggris yang diminta Kementerian Udara untuk menyelidiki menyimpulkan bahwa serangan gelombang elektromagnetik adalah hal yang tak mungkin tetapi deteksi pesawat kelihatannya dapat diwujudkan. Robert Watson-Watt mendemonstrasikan kepada atasannya kemampuan prototip Radar yang bekerja dengan baik. Prototip ini menjadi basis untuk jaringan Radar dalam rangka mempertahankan Inggris Raya.
Jadi, perang telah mendorong penelitian untuk mencari solusi yang lebih baik, lebih mudah dipindahkan dan lebih banyak kemampuan untuk Radar. Setelah perang, Radar banyak digunakan untuk pengontrolan lalu-lintas transportasi udara, pengamatan cuaca, pengendalian kecepatan kendaraan (mobil/motor) dan lain lain.
Pentingnya Radar Untuk NKRI
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah salah satu negara terbesar di dunia. Untuk kawasan ASEAN, wilayah NKRI adalah yang paling luas. Pengamanan dan pengawasan wilayah NKRI yang terdiri dari kurang lebih 17.504 pulau dengan 2/3 wilayah terdiri dari lautan memerlukan aparat dan peralatan yang berjumlah sangat besar. Kemampuan TNI dan Polri untuk mengawasi wilayah RI sangat terbatas sehingga wilayah perairan Indonesia rawan akan pencurian ikan, pelanggaran wilayah oleh kapal-kapal asing, pembajakan kapal laut dan penyelundupan. Sedikitnya Indonesia sudah mengalami kerugian sekitar 188 trilyun rupiah di wilayah perairannya. Wilayah udara Indonesia (terutama di Indonesia timur) juga rawan akan penyusupan oleh pesawat udara asing.
Khusus untuk wilayah perairan, salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan aparat pemerintah dalam mengawasi dan mengamankan wilayah NKRI adalah dengan menggunakan Radar pengawas pantai. Radar ini digunakan untuk mengawasi pergerakan kapal-kapal laut sehingga dapat dicegah tindakan-tindakan yang dapat merugikan NKRI dan juga tabrakan kapal apabila hendak merapat ke pelabuhan. Indonesia sangat memerlukan Radar pengawas pantai dalam jumlah yang banyak dan hal ini disebabkan oleh beberapa fakta berikut ini:
  • Jarak dari kota Sabang di NAD sampai kota Jayapura diPapua sekitar 5.556 Km.
  • Jumlah kapal milik angkatan laut Indonesia adalah sekitar 117 buah dan 77 diantaranya berusia 21-60 tahun.
  • Perbandingan antara jumlah kapal terhadap total luas perairan Indonesia adalah sekitar 1:72 ribu mil persegi.
  • Sekitar 350 kapal patroli diperlukan untuk mencakup seluruh perairan Indonesia.
Merupakan suatu tugas berat bagi pemerintah Indonesia untuk dapat membeli Radar dari luar negeri untuk dapat memenuhi kebutuhan didalam negeri baik untuk kepentingan sipil maupun militer karena jumlah Radar yang diperlukan berjumlah besar. Hal ini ditambah oleh kemampuan keuangan negara yang tidak mendukung terutama sejak krisis moneter pada tahun 1998. Harga Radar diluar negeri juga sangat mahal (~ orde jutaan dollar). Kondisi ini diperburuk oleh sulitnya mekanisme pembelian Radar dari luar negeri karena Radar bersifat sangat strategis untuk pertahanan dan keamanan.

Berikut ini ditampilkan illustrasi apabila ada jaringan Radar pengawas pantai diseluruh Indonesia dan terkoneksi oleh satelit sehingga pengendalian dapat dilakukan secara terpusat di pusat komando. Adanya jaringan Radar ini memungkinkan seluruh wilayah perairan Indonesia dapat dipantau secara terus menerus.


Gambar 3. Jaringan Radar diwilayah perairan NKRI.

Jenis-jenis Radar Yang Ada di Dunia
Pada saat ini didunia ada dua macam tipe dasar Radar yang banyak digunakan, yaitu Radar Pulsa dan Radar Continuous Wave (gelombang kontinyu). Variasi-variasi baru yang mengkombinasikan kedua macam Radar ini dengan teknik lain (teknik modulasi, Doppler dan lain lain) banyak melahirkan jenis-jenis baru. Prinsip utama Radar pulsa adalah mengirimkan pulsa pendek dengan daya tinggi dan bagian penerima menunggu sinyal yang direfleksikan (dipantulkan). Sinyal pantulan (echo) diterima dengan penghitungan waktu yang tepat dan memungkinkan untuk melokalisasi obyek dan menentukan jangkauan. Sedangkan untuk Radar CW selalu memancarkan sinyal; perbedaan frekuensi antara sinyal yang datang dan yang dipancarkan digunakan untuk mendeteksi kecepatan relatif obyek (prinsip pergeseran Doppler) yang diamati.

Gambar 4. Gelombang Radar Pulsa dan Radar CW.
Kedua macam tipe Radar ini mempunyai keunggulan dan kelemahan masing-masing, yang dinyatakan oleh tabel 1.
Tabel 1. Perbandingan Radar Pulsa dan Radar CW
No
Radar Pulsa
Radar CW
1
Menggunakan antena tunggal
Memerlukan dua antena
2
Memberikan info jangkauan dan sudut
Hanya memberikan info sudut
3
Mudah di ’jammed’(diganggu)
Susah di ’jammed’ tetapi mudah ditipu
4
Jangkauan fisis ditentukan oleh daya dan frekuensi pengulangan pulsa (PRF)
Kebal terhadap gangguan ’noise’ (nilai Signal to Noise Ratio tinggi)
5
Pemrosesan bisa diatur untuk mencari frekuensi yang di inginkan.
Secara lebih teknis, Radar pulsa dan Radar CW dapat disampaikan sebagai berikut. Apabila Radar memancarkan deretan pulsa yang dimodulasikan pada gelombang pembawa sinusoidal, maka gelombang pantulan (echo) akan terlihat seperti deretan pulsa yang di tunda (delay) selama target berada didalam cakupan antena Radar. Gambar 5 menunjukkan deretan pulsa yang ditransmisikan tersebut.


Gambar 5: Pulsa yang dipancarkan menuju target
Keterangan gambar:PW = lebar pulsa, PRT= Pulse Repetition Time yaitu waktu antara awal pulsa ke awal pulsa berikutnya, PRF = Pulse Repetition Frequency, yaitu frekuensi pengulangan pulsa.
Delay dari setiap pulsa relatif terhadap pulsa yang ditransmisikan, akan menunjukkan jarak terhadap target. Radar mengindikasikan arah dari obyek dengan arah antena pada waktu menerima pantulan pulsa. Total energi yang dikembalikan ke Radar oleh pulsa-pulsa tersebut dapat digunakan sebagai indeks kemampuan mendeteksi dan kemampuan melakukan pengukuran Radar tersebut. Batas unjuk kerja kemampuan Radar mendeteksi target adalah perbandingan antara total energi dengan kepadatan spektrum (spectral density) noise di alat penerima. Maka kemampuan Radar dalam mendeteksi target bergantung kepada daya rata-rata (average power) dari pemancar, waktu selama daya tersebut membawa informasi dari target, dan geometri dari Radar dan situasi target, tanpa dipengaruhi oleh bentuk modulasi sinyal yang digunakan dalam transmisi. Dalam sistem Radar pulsa, energi yang diterima dapat direpresentasikan sebagai produk dari daya pulsa yang diterima, lebar pulsa dan jumlah pulsa yang terkandung dalam deretan pulsa. Sebaliknya rata-rata waktu penerimaan daya selama observasi, dapat digunakan untuk mengukur energi yang diterima.
Persamaan Radar atau “Radar equation” menggambarkan proses secara matematik, yang dapat digunakan untuk menghitung jarak maksimum sebagai fungsi dari lebar pulsa (pulse width, PW) dan pulse repetition rate (PRR). Dalam banyak hal, pulsa yang sempit dengan PRR tinggi digunakan untuk jarak dekat, sistem dengan resolusi tinggi, sedangkan lebar pulsa yang lebih besar dan PRR rendah, digunakan untuk mengamati obyek dengan jangkauan jauh.
Problem utama dari Radar adalah mendeteksi target diantara random noise yang dihasilkan alat penerima atau radiasi yang berasal dari benda gelap (black body) yang ada disekitarnya. Noise tersebut dikenal sebagai “thermal noise”, baik yang dihasilkan dari dalam maupun dari luar Radar.
Radar dimana output pemancarnya tidak diinterupsi, kebalikan dari Radar pulsa dimana outputnya terdiri dari pulsa-pulsa yang sempit, disebut Continuous-wave Radar. Keunggulan dari CW Radar adalah kemampuannya mengukur kecepatan dengan ketelitian tinggi berdasarkan prinsip doppler shift pada frekuensi sinyal yang dikembalikan oleh target. Yang dideteksi adalah pergeseran frekuensi gelombang yang dipantulkan dengan nilai yang merupakan fungsi dari kecepatan relatif antara target dan pemancar-penerima. Data jangkauan diambil dari perubahan frekuensi doppler terhadap waktu. Gambar 6 berikut menunjukkan effect Doppler tersebut.

Gambar 6: Prinsip Doppler Shift
Apabila frekuensi CW Radar berubah terus menerus terhadap waktu,frekuensi dari sinyal echo akan berbeda dengan frekuensi yang dipancarkan dan perbedaannya proporsional terhadap jarak jangkauan target. Dalam frequency-modulated continuous-wave Radar (FM-CW Radar), frekuensi biasanya berubah secara linear, sehingga terjadi naik turun frekuensi secara bergantian. Untuk mengukur jarak dari target, bentuk frekuensi modulasi terhadap continuous wave tadi harus digunakan. Besarnya jarak diperoleh dengan membandingkan frekuensi pantulan dari target dengan frekuensi yang dipancarkan oleh pemancar Radar. Perbedaannya sebanding dengan jarak target yang memberikan sinyal pantulan.
Dalam sistem FM-CW Radar, pertukaran energi sama dengan rata-rata waktu penerimaan daya selama observasi. Ada perbedaan antara Radar FM-CW dengan Radar pulsa dalam memprediksi signal terhadap interferensi dan jarak maksimum deteksi/tracking. Perbedaan utama adalah, bahwa dalam sistem pulsa receiver noise merupakan batas interferensi, sedangkan pada sistem FM-CW tidak demikian, karena akan ada gangguan dari signal yang masuk dari bagian pemancar. Gangguan ini disebut spillover dan dapat disebabkan oleh berbagai hal.

Radar Hasil Karya Anak Bangsa
Didasari atas kesadaran perlunya kemandirian dalam penyediaan Radar didalam negeri dan untuk membantu pemerintah, Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi LIPI (PPET-LIPI) sejak tahun 2006 telah bekerjasama dengan IRCTR dari TU-Delft Belanda mengadakan penelitian dan pengembangan (litbang) Radar Pengawas Pantai. Pada litbang ini, desain dan implementasi sistem pemancar (transmitter), penerima (receiver) dan antena Radar dilakukan dengan bekerjasama dengan IRCTR, sedangkan perangkat lunak pengolahan citra Radar sepenuhnya dilakukan oleh PPET-LIPI. Selain oleh LIPI, dilakukan juga litbang Radar untuk navigasi kapal oleh swasta nasional Indonesia yaitu PT. Solusi 247-RCS yang juga bekerjasama dengan IRCTR TU-Delft, dengan fasilitas pengukuran dibantu oleh PPET-LIPI.
Pada awalnya Radar yang dibuat oleh PPET-LIPI ini diberi nama INDRA-II (Indonesian Radar II) karena INDRA-I adalah Radar Navigasi Kapal yang dikerjakan oleh PT. Solusi 247-RCS. Pada saat Seminar Radar Nasional III tahun 2009 tanggal 30 April yang lalu nama INDRA-II ini secara resmi diganti menjadi ISRA (Indonesian Sea Radar). Kemampuan yang dimiliki oleh Radar Pengawas Pantai ISRA ini adalah:
  • Bekerja dengan daya pancar sangat rendah (2 W)
  • Masuk kategori “quiet” (Low Probability of Intercept) Radar
  • Tidak menganggu sistem Radar lain di sekitarnya
  • Tidak terdeteksi Radar scanner
  • Memiliki sistem target tracking sesuai ARPA yang ditetapkan IMO
  • Memiliki kemampuan Doppler
  • Dapat terintegrasi dalam jaringan Radar untuk memperluas daerah liputan
Radar pengawas pantai ISRA ini dapat diaplikasikan sebagai:
  • Radar pelabuhan
  • - Primary radar
    - Pengaturan lalu lintas laut (Vessel Traffic System)
  • Radar pantai
  • - Pemantauan lalu lintas laut
    - Pengamanan garis pantai dan perbatasan laut
Spesifikasi umum Radar ISRA ini adalah:
  • Pemancar (Transmitter):
  • - Frekuensi: X band (Fc= 9.4 GHz).
    - Pilihan jangkauan: 64 km, 32 km, 16 km, 8 km, 4 km, 2 km. Jangkauan maksimum diset pada 64 km, lebih jauh dari 27 km (jarak dari Radar ke horizon) agar memungkinkan untuk mendeteksi kapal yang tinggi yang berlokasi beberapa kilometer lebih jauh dari horizon.
    -Output power: 2 Watt.
  • Penerima (Receiver):
  • - IF bandwidth: 512 kHz.
    - Jumlah range cells: 512.
    - Range cells: 125 meter, 62 meter, 31 meter, 16 meter, 8 meter, 4 meter.
    - Pengolahan sinyal berbasis PC.
    - Standard PC display.
    - Maximal beat frequency 167kHz.
    - Beat signal disampling oleh 16bit ADC
  • Frequency Generation
  • - Pembangkit frekuensi utama dari DRO (dielectric resonant oscillator).
    - FM – Modulation.
    - Linear saw-tooth yang dihasilkan oleh DDS (direct digital synthesizer).
    - Frekuensi pengulangan Sweep (Sweep Repetition Frequency): 1000Hz.
    - Fixed sweep time of 3mS.
    - Frekuensi Sweep: 2MHz, 4MHz, 8MHz, 16MHz, 32MHz, 64MHz.
    - Frequency sweep 1 MHz @40NM, 2 MHZ @20NM, 10 MHZ @4NM.
  • Antenna:
  • - Microstrip patch arrays antenna dengan rectangular patch elements.
    - Antenna dengan flares untuk mengurangi vertical beamwidth.
    - Modular system.
    - Konfigurasi dua antenna untuk transmit and receive.
    - Horizontal beamwidth: 1.2°.
    - Vertical beamwidth: 10°.
    - Polarization: horizontal.
    - Rotational speed: 20 / 60 rpm.
    - Antena Microstrip berukuran kecil, ringan dan belum ada digunakan untuk Radar FM-CW.
Radar merupakan peralatan yang sangat strategis sehingga dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang Radar akan sangat membantu pemerintah dalam mengawasi wilayah NKRI. Keberhasilan pembuatan satu Radar untuk aplikasi tertentu akan membuka pintu untuk aplikasi-aplikasi lain seperti untuk pemantauan wilayah udara dengan melakukan modifikasi pada Radar pengawas pantai yang telah dibuat. Litbang Radar memiliki kompleksitas yang tinggi sehingga menuntut keseriusan dari pelaksananya dalam menguasai ilmu dibidang Radar dan jumlah personil yang cukup banyak untuk merealisasikannya. Gambar 7 memperlihatkan blok diagram Radar FM-CW yang digunakan oleh PPET-LIPI untuk Radar pengawas pantainya. PPET-LIPI dan PT. Solusi 247-RCS dengan bangga mempersembahkan dua macam Radar hasil karya anak bangsa (lihat Gambar 8 dan 9).

Gambar 7. Blok diagram Radar FM-CW yang dikembangkan oleh PPET-LIPI.
Gambar 8. Radar Navigasi Kapal oleh PT. Solusi 247-RCS.
Gambar 9. Radar Pengawas Pantai ISRA oleh PPET-LIPI.
Kesimpulan

Radar merupakan peralatan vital dan strategis untuk pengawasan wilayah NKRI yang sangat luas. Radar berperan sebagai ’mata’ yang dapat menembus gangguan cuaca dan ’melihat’ sampai jarak yang sangat jauh (ratusan Km). Radar juga berperan untuk aplikasi lain seperti transportasi dan pengamatan cuaca. Perlunya kemandirian dalam penyediaan Radar didalam negeri karena mekanisme pembelian yang sulit dan harganya sangat mahal apabila di-impor dari luar negeri. PPET-LIPI dan PT. Solusi 247-RCS dengan bangga mempersembahkan dua macam Radar hasil karya anak bangsa. Radar-Radar yang dibuat ini memiliki keunggulan tertentu dan menggunakan teknologi yang up to date.


http://www.radar-nasional.org/home/51-radar-sebagai-mata-pengawas-wilayah-nkri

Fungsi dan Bagaimana Radar Bekerja: Mendeteksi Kecepatan Mobil

Guys, tahukah bagaimana cara mendeteksi pengemudi mobil yang ngebut dijalanan? Fungsi radar sangat berpengaruh dalam sistem membantu polisi untuk menangkap pengemudi yang ngebut serta untuk transportasi udara . Yuk kita cari tahu!

radar


Sekilas Tentang Radar
Radar merupakan salah satu alat berupa gelombang elektromagnetik yang sering digunakan di sekitar kita, meskipun biasanya tidak terlihat. Contohnya, kontrol lalu lintas udara menggunakan radar untuk melacak pesawat baik di darat dan di udara, dan juga untuk mengarahkan pesawat dalam pendaratan.
Polisi menggunakan radar untuk mendeteksi kecepatan kendaraan bermotor. NASA menggunakan radar untuk memetakan bumi dan planet-planet lainnya, untuk melacak satelit dan puing-puing ruang angkasa. Militer menggunakannya untuk mendeteksi musuh dan untuk mengarahkan senjata.

Meteorologi menggunakan radar untuk melacak badai dan tornado. Radar adalah sebuah teknologi yang sangat berguna.

3 Hal yang biasanya menjadi tujuan dalam penggunaan Radar:
  • Mendeteksi keberadaan sebuah benda pada jarak tertentu, biasanya sesuatu yang bergerak, seperti pesawat terbang, namun radar juga dapat digunakan untuk mendeteksi benda-benda diam yang terkubur di bawah tanah. Dalam beberapa kasus, radar dapat mengidentifikasi obyek misalnya dapat mengidentifikasi jenis pesawat yang telah terdeteksi. 
  • Mendeteksi kecepatan obyek - Ini alasan mengapa polisi menggunakan radar.  
  • Membuat Peta. Pesawat ulang-alik dan satelit mengorbit menggunakan sesuatu yang disebut Synthetic Aperture Radar untuk membuat peta topografi rinci dari permukaan planet dan bulan. 
Prinsip Kerja Radar, sama halnya seperti pada Echo (gema) dan Efek Doppler yang sering kita alami setiap hari.

Echo (Gema)

echo atau gema

Echo adalah sesuatu yang dialami sepanjang waktu. Jika kita berteriak ke dalam sumur atau jurang, maka terjadi gema beberapa saat kemudian. Gema terjadi karena beberapa gelombang suara dalam teriakan kita memantul kembali dari permukaan (baik air di dasar sumur atau dinding) hingga ketelinga. Lamanya waktu antara saat berteriak dan saat mendengar gema ditentukan oleh jarak antara kita dan permukaan yang menciptakan echo.

Efek Doppler  
 efek doppler

Kita mungkin mengalaminya setiap hari (seringkali tanpa disadari). Pergeseran Doppler terjadi ketika suara yang dihasilkan atau terpantul dari benda yang bergerak. Pergeseran Doppler dalam keadaan ekstrim menciptakan ledakan sonik.


Contohya, saat kita mendengar suara sirine ambulan mendekati kita yang sedang diam ditepi jalan suara sirine makin keras, namun setelah melewati kita maka suara sirine semakin mengecil seiring makin jauhnya jarak kita dengan mobil sirine. Terdengar keras lemahnya suara yang didengar tersebut bisa dikatakan sebagai pergeseran doppler atau efek doppler.

Kita dapat menggabungkan echo dan pergeseran doppler dengan cara berikut. Katakanlah kita mengirimkan suara keras ke arah mobil yang bergerak ke arah kita. Beberapa gelombang suara akan terpental mobil (gema). Karena mobil bergerak ke arah kita, namun gelombang suara akan dikompresi. Oleh karena itu, suara gema akan memiliki jangkauan lebih tinggi dari suara asli yang dikirim. Jika kita mengurangi pitch gema, kita dapat menentukan seberapa cepat mobil bergerak.

Bagaimana dengan Radar?

radar

Kita sudah tahu bahwa suara gema dapat digunakan untuk menentukan seberapa jauh benda/sesuatu, dan kita juga telah tahu bahwa kita dapat menggunakan pergeseran Doppler dari gema untuk menentukan seberapa cepat benda/sesuatu yang terjadi. Oleh karena itu, hal ini memungkinkan untuk menciptakan suara Radar atau disebut juga sonar. Kapal selam dan kapal menggunakan sonar sepanjang waktu.  

Kita bisa menggunakan prinsip yang sama dengan suara di udara, tapi suara di udara memiliki beberapa masalah diantaranya:
  • Suara tidak bisa menjangkau tempat yang jauh. 
  • Hampir semua orang bisa mendengar suara, sehingga "suara radar" pasti akan mengganggu tetangga.
Radar menggunakan gelombang radio, bukan suara. Gelombang radio mampu menjangkau tempat jauh, tidak terlihat oleh manusia dan mudah untuk mendeteksi bahkan ketika mereka pingsan. 
Bagaimana dengan radar yang khusus dirancang untuk mendeteksi pesawat dalam penerbangan. Radar menyala dari pemancar dan dengan intensitas tinggi dan  frekuensi tinggi gelombang radio. Ledakan radar ini  berlangsung dalam hitungan mikrodetik. Radar kemudian mematikan pemancar nya, kemudian menyalakan alat penerima dan mendengarkan echo yang dihasilkan.  
Radar mengukur waktu yang diperlukan untuk echo tiba, serta pergeseran Doppler dari echo. Gelombang radio bergerak dengan kecepatan cahaya, sekitar 1.000 meter per mikrodetik, sehingga jika Radar memiliki kecepatan tinggi sehingga dapat mengukur jarak pesawat dengan sangat akurat. Menggunakan peralatan pengolahan sinyal khusus, Radar juga dapat mengukur pergeseran Doppler sangat akurat dan dapat menentukan kecepatan pesawat.

Polisi sekarang menggunakan teknik laser untuk mengukur kecepatan mobil. Teknik ini disebut LIDAR, dan menggunakan cahaya, bukan gelombang radio. Lihat Bagaimana Radar Detectors Bekerja untuk informasi tentang teknologi LIDAR.
Cara Kerja Radar Detector

radar detector
Untuk memahami bagaimana detektor radar bekerja, pertama kita harus tahu apa yang mereka deteksi. Konsep pengukuran kecepatan kendaraan dengan radar sangat sederhana yakni dengan menggunakan sebuah detektor yang menggabungkan alat pengirim dan penerima radio menjadi satu unit. Sebuah pemancar radio adalah perangkat penting yang berosilasi dengan arus listrik sehingga tegangan naik dan turun pada frekuensi tertentu. Listrik ini menghasilkan energi elektromagnetik, ketika diperjalanan energinya melalui udara sebagai gelombang elektromagnetik. Sebuah pemancar juga memiliki amplifier yang meningkatkan intensitas energi elektromagnetik dan antena yang menyiarkannya ke udara.

Sebuah penerima radio hanyalah kebalikan dari pemancar. Bekerja dalam mendeteksi gelombang elektromagnetik  dengan antena dan mengubahnya kembali menjadi arus listrik. Pada intinya, radio hanya transmisi gelombang elektromagnetik melalui udara.
 

Intinya: Radar merupakan penggunaan gelombang radio yang berguna untuk mendeteksi dan memonitor berbagai objek. Fungsi sederhana dari radar adalah untuk memberitahu seberapa jauh suatu objek. Untuk melakukan hal ini, perangkat radar memancarkan gelombang radio terkonsentrasi dan mendengarkan gema atau echo. Jika ada objek di jalur gelombang radio, maka akan memantulkan beberapa energi elektromagnetik, dan gelombang radio akan memantul kembali ke perangkat radar. Gelombang radio bergerak melalui udara pada kecepatan konstan (kecepatan cahaya), sehingga perangkat radar dapat menghitung seberapa jauh obyek didasarkan pada berapa lama waktu yang dibutuhkan sinyal radio untuk kembali.
LIDAR
LIDAR radar detector
Saat ini, departemen polisi semakin banyak menggunakan senjata kecepatan laser daripada radar konvensional. Elemen dasar dalam pistol kecepatan laser, juga disebut pistol LIDAR (Light Detection and Ranging).

Pistol LIDAR diledakan menggunakan cahaya inframerah untuk mencapai mobil, terpental dan kembali ke titik awal. Sistem LIDAR dapat menentukan seberapa jauh benda. Tidak seperti radar polisi tradisional, LIDAR tidak mengukur perubahan frekuensi gelombang. Sebaliknya, LIDAR akan mengirimkan semburan laser inframerah dalam waktu singkat untuk menentukan jarak. Dengan membandingkan sampel jarak yang berbeda, sistem dapat menghitung seberapa cepat mobil bergerak. Alat ini dapat mengumpulkan beberapa ratus sampel dalam waktu kurang dari setengah detik, sehingga penggunaanya sangat akurat.

Polisi dapat menggunakan sistem LIDAR genggam, seperti alat radar konvensional, tetapi di banyak daerah, sistem LIDAR benar-benar otomatis. Pistol bersinar laser pada sudut di seberang jalan dan mencatat kecepatan dari setiap mobil yang lewat.

Ketika sebuah mobil yang melaju terdeteksi, sistem memicu kamera kecil, yang mengambil gambar plat mobil dan wajah pengemudi. Karena sistem otomatis telah mengumpulkan semua bukti kebutuhan polisi.



By: Aim Kazuhiko
Sumber: howstuffworks.com
Sumber gambar: howstuffworks.com