Anggaran sebesar USD 250 juta yang dikucurkan Kementerian Keuangan untuk pembuatan kapal selam membuat Indonesia tak harus mengandalkan alat utama sistem senjata (Alutsista) dari asing. Anggaran sebesar itu diberikan dalam bentuk Penyertaan Modal Negara (PMN) khusus kepada BUMN perkapalan PT PAL selama tiga tahun.
"Supaya indonesia tidak tergantung terus pada Luar negeri. Ini bukan bisnis, jadi tidak bisa dibiayai oleh bisnis, karena ini untuk pertahanan keamanan negara," ujar Menteri BUMN Dahlan Iskan usai rapat kerja dengan Komisi I DPR-RI, di Gedung DPR, Jakarta, Senin (17/2).
Dalam raker, Komisi I DPR-RI menyetujui penyuntikan modal pemerintah sebesar USD 250 juta kepada PT PAL selama tiga tahun. Sebagai awalan, pemerintah bakal mengalokasikan sebesar USD 180 juta dalam Rancangan APBN Perubahan 2014.
"Untuk bisa buat butuh galangan kapal selam, enggak bisa pakai galangan kapal yang ada. Maka untuk membuat galangannya itu butuh 180 juta dollar, itu belum lain-lain," lanjutnya.
Secara rinci, anggaran USD 250 juta bakal dipergunakan untuk biaya konsultan sebesar USD 30 juta, penyiapan sumber daya manusia USD 70 juta, dan peralatan USD 150 juta.
Dalam kesempatan sama, Direktur Utama PT PAL Firmansyah mengatakan kapal selam pertama akan selesai dibuat pada 2017. Kemudian, kapal selam kedua penyelesaiannya dipercepat pada 2019-2020.
"Kapal selam ini berbeda dengan tahun 2009, ini lebih panjang dan lebar," katanya.
http://militaryanalysisonline.blogspot.com/2014/02/kucurkan-usd-250-juta-ri-tak-perlu.html
"Supaya indonesia tidak tergantung terus pada Luar negeri. Ini bukan bisnis, jadi tidak bisa dibiayai oleh bisnis, karena ini untuk pertahanan keamanan negara," ujar Menteri BUMN Dahlan Iskan usai rapat kerja dengan Komisi I DPR-RI, di Gedung DPR, Jakarta, Senin (17/2).
Dalam raker, Komisi I DPR-RI menyetujui penyuntikan modal pemerintah sebesar USD 250 juta kepada PT PAL selama tiga tahun. Sebagai awalan, pemerintah bakal mengalokasikan sebesar USD 180 juta dalam Rancangan APBN Perubahan 2014.
"Untuk bisa buat butuh galangan kapal selam, enggak bisa pakai galangan kapal yang ada. Maka untuk membuat galangannya itu butuh 180 juta dollar, itu belum lain-lain," lanjutnya.
Secara rinci, anggaran USD 250 juta bakal dipergunakan untuk biaya konsultan sebesar USD 30 juta, penyiapan sumber daya manusia USD 70 juta, dan peralatan USD 150 juta.
Dalam kesempatan sama, Direktur Utama PT PAL Firmansyah mengatakan kapal selam pertama akan selesai dibuat pada 2017. Kemudian, kapal selam kedua penyelesaiannya dipercepat pada 2019-2020.
"Kapal selam ini berbeda dengan tahun 2009, ini lebih panjang dan lebar," katanya.
http://militaryanalysisonline.blogspot.com/2014/02/kucurkan-usd-250-juta-ri-tak-perlu.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar