Tank tempur ini merupakan tank generasi ketiga atau MBT yang dipesan Indonesia pada Desember 2012. Penerimaan delapan tank tempur Leopard 2A4 ini disampaikan eksekutif dari Rheinmetall Defence—sebuah kontraktor pertahanan Jerman—kepada IHS Jane Defense Weekly dalam acara Land Forces Symposium 2016, yang dikutip Sindonews,Selasa (24/5/2016). Baca juga : Mengenal Sekilas Tank T-14 Armata Andalan Rusia
Rheinmetall saat ini sedang dalam proses upgrade 61 Leopard 2 MBT untuk apa yang disebut sebagai standar revolusi. Paket upgrade tersebut membutuhkan sejumlah modifikasi tertentu yang diminta oleh militer Indonesia untuk membuat tank lebih cocok untuk pertempuran di perkotaan.
Rheinmetall saat ini sedang dalam proses upgrade 61 Leopard 2 MBT untuk apa yang disebut sebagai standar revolusi. Paket upgrade tersebut membutuhkan sejumlah modifikasi tertentu yang diminta oleh militer Indonesia untuk membuat tank lebih cocok untuk pertempuran di perkotaan.
Secara keseluruhan, TNI-AD telah memesan 103 Leopard 2A4 bekas pakai, termasuk yang dilengkapi dengan sistem pendingin udara sesuai iklim tropis di Indonesia.
Pengiriman baru-baru ini adalah bagian kesepakatan pertahanan Indonesia dan Jerman itu. Menurut IHS Jane Defence Weekly, "kesepakatan itu akan melihat Jerman dalam alih teknologi yang dirahasiakan untuk PT Pindad (Persero) Indonesia dan TNI-AD”. Baca juga: Rusia Uji Coba Tank Armata Generasi Terbaru T-14
Rheinmetall dalam sebuah pernyataan November 2013, menyatakan bahwa sebagai pemasok penting, kontraktor pertahanan Jerman ini akan memasok dukungan logistik, dan amunisi senilai kira-kira 216 juta Euro atau sekitar USD 290 juta berdasarkan kontrak yang ditandatangani pada Desember 2012. Baca Juga : Akhirnya Militer Iran Diperkuat Tank Canggih T-90 Rusia
Kemudian, pada bulan Mei 2014, Rheinmetall juga menerima kontrak untuk memasok meriam simulator, Leopard Gunnery Skills Trainer (LGST) dan Driver Training Simulator (DTS) untuk militer Indonesia dalam rangka untuk melatih awak tank baru MBT TNI-AD.
Pengiriman baru-baru ini adalah bagian kesepakatan pertahanan Indonesia dan Jerman itu. Menurut IHS Jane Defence Weekly, "kesepakatan itu akan melihat Jerman dalam alih teknologi yang dirahasiakan untuk PT Pindad (Persero) Indonesia dan TNI-AD”. Baca juga: Rusia Uji Coba Tank Armata Generasi Terbaru T-14
Rheinmetall dalam sebuah pernyataan November 2013, menyatakan bahwa sebagai pemasok penting, kontraktor pertahanan Jerman ini akan memasok dukungan logistik, dan amunisi senilai kira-kira 216 juta Euro atau sekitar USD 290 juta berdasarkan kontrak yang ditandatangani pada Desember 2012. Baca Juga : Akhirnya Militer Iran Diperkuat Tank Canggih T-90 Rusia
Kemudian, pada bulan Mei 2014, Rheinmetall juga menerima kontrak untuk memasok meriam simulator, Leopard Gunnery Skills Trainer (LGST) dan Driver Training Simulator (DTS) untuk militer Indonesia dalam rangka untuk melatih awak tank baru MBT TNI-AD.
Sumber : http://artileri-news.blogspot.co.id/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar