Desi Trisnawati boleh jadi amat senang menjadi The First Female
MasterChef 2012. Namun, hingga kini ia masih menyimpan perasaan bersalah
pada Beng (32, cake decorator asal Jakarta) karena gagal membantu Beng bertahan di Gallery MasterChef Indonesia Season 2.
Bagi Anda pemirsa setia MasterChef, pastinya masih ingat saat Beng harus masuk ke Pressure Test bersama Joice (60, ibu rumah tangga asal Jakarta) dan Nurul (25, ibu rumah tangga asal Jakarta) karena tidak berhasil mengolah burung puyuh menjadi hidangan yang inovatif. Dia membuat Cakwe dan Sop Burung Puyuh, tapi kedua hidangannya mendapatkan kritikan tajam dari Chef Master Degan dan Marinka. Cakwenya memiliki tekstur seperti pisang goreng dan sopnya memiliki warna yang tak menarik dan terlalu banyak minyak di atasnya.
Sebagai pemilik Right Hand Pin, dia berhak menunjuk satu orang untuk membantunya di Pressure Test. Beng memilih Desi, karena ia memiliki pengetahuan tentang salad.
“Beng mendapat Right Hand Pin dan ketika Beng masuk ke Pressure Test, dia minta tolong saya untuk membantu dia. Begitu percaya diri bahwa saya akan membawa Beng dalam kemenangan. ‘Kamu memilih orang benar,’ itu yang saya pikir,” ungkap Desi.
Sayangnya, bantuan yang diberikan Desi tidak berhasil membuat Beng bertahan di kompetisi. Beng gagal membuat kreasi Pizza dan Salad bersama Desi di Pressure Test dan ia harus pulang.
“Dan ternyata, apa yang saya pikirkan enggak benar. Beng harus tereliminasi. Sampai saat ini, kesalahan itu masih menghantui saya, bahwa gara-gara saya Beng jadi tereliminasi. Itu rasanya sulit dilupakan,” pungkas ibu tiga anak tersebut. (ftr)
http://www.okefood.com/read/2012/10/30/299/711336/desi-masterchef-masih-dihantui-rasa-bersalah-pada-beng
Bagi Anda pemirsa setia MasterChef, pastinya masih ingat saat Beng harus masuk ke Pressure Test bersama Joice (60, ibu rumah tangga asal Jakarta) dan Nurul (25, ibu rumah tangga asal Jakarta) karena tidak berhasil mengolah burung puyuh menjadi hidangan yang inovatif. Dia membuat Cakwe dan Sop Burung Puyuh, tapi kedua hidangannya mendapatkan kritikan tajam dari Chef Master Degan dan Marinka. Cakwenya memiliki tekstur seperti pisang goreng dan sopnya memiliki warna yang tak menarik dan terlalu banyak minyak di atasnya.
Sebagai pemilik Right Hand Pin, dia berhak menunjuk satu orang untuk membantunya di Pressure Test. Beng memilih Desi, karena ia memiliki pengetahuan tentang salad.
“Beng mendapat Right Hand Pin dan ketika Beng masuk ke Pressure Test, dia minta tolong saya untuk membantu dia. Begitu percaya diri bahwa saya akan membawa Beng dalam kemenangan. ‘Kamu memilih orang benar,’ itu yang saya pikir,” ungkap Desi.
Sayangnya, bantuan yang diberikan Desi tidak berhasil membuat Beng bertahan di kompetisi. Beng gagal membuat kreasi Pizza dan Salad bersama Desi di Pressure Test dan ia harus pulang.
“Dan ternyata, apa yang saya pikirkan enggak benar. Beng harus tereliminasi. Sampai saat ini, kesalahan itu masih menghantui saya, bahwa gara-gara saya Beng jadi tereliminasi. Itu rasanya sulit dilupakan,” pungkas ibu tiga anak tersebut. (ftr)
http://www.okefood.com/read/2012/10/30/299/711336/desi-masterchef-masih-dihantui-rasa-bersalah-pada-beng
Tidak ada komentar:
Posting Komentar