Sun Cong, kepala desainer pesawat tempur J-15 dan anggota Komite Nasional Konferensi Konsultatif Politik Rakyat China, menerima wawancara khusus dengan kantor berita Xinhua pada 2 Maret 2013. J-15 yang dijuluki dengan "Lying Shark" adalah pesawat tempur berbasis kapal induk generasi pertama buatan China. Ketika pertama kalinya J-15 dikemudikan oleh pilot untuk mendarat di kapal induk Liaoning dan selanjutnya juga berhasil lepas landas, tidak tergambarkan kegembiraan di wajah Sun.
Pesawat tempur J-15 telah mengisi kesenjangan teknologi China di bidang
terkait. Dibandingkan dengan pesawat tempur berbasis darat, pesawat
tempur berbasis kapal induk memerlukan persyaratan teknologi yang lebih
tinggi.
Sun mengatakan pesawat tempur berbasis kapal induk harus memiliki
kemampuan tempur yang sama seperti pesawat tempur berbasis darat dalam
hal beban bom yang bisa dibawa, radius tempur, manuver dan harus juga
memiliki performa yang baik di kecepatan rendah. Pesawat berbasis kapal
induk harus ditingkatkan teknologinya agar bisa mendarat dan lepas
landas di kapal induk.
"Kuncinya terletak pada mesin. Dua konsumsi bahan bakar (dua mesin)
lebih baik dan otomatis membuat radius tempur meningkat." Sun juga
mengatakan bahwa J-15 dilengkapi dengan mesin buatan dalam negeri China
yang memiliki radius tempur lebih dari 1.000 kilometer.
Kemajuan lainnya yang diperoleh China adalah teknologi radar kontrol
tembak dan peluru kendali pada pesawat. "Indikator J-15 umumnya mirip
dengan F/A-18 Hornet AS, sebuah standar kelas dunia," Sun menjelaskan.
Untuk memastikan pesawat meluncur dengan kecepatan relatif sekitar 60 meter per detik dalam posisi tetap dan konstan pada glide slope
tepatnya di dek kapal induk, banyak ditemukan kesulitan teknologi
kunci, diantaranya metode operasi pilot, karakteristik desain teknis dan
aspek lainnya yang perlu dibenahi.
J-31 (Foto : chinesemilitaryreview.blogspot.com) |
Sun juga menjabat sebagai kepala desainer untuk pesawat tempur siluman J-31 China. Dia berharap J-31 dapat dikombinasikan dengan J-20
(pesawat tempur siluman China sebelumnya) di masa depan dalam misi-misi
baik di ketinggian tinggi atau rendah. Dia juga berharap versi baru
dari J-31 nantinya juga bisa berbasis kapal induk.
Saat ini, Sun dan timnya sedang mengekplorasi teknologi kunci dari
pesawat-pesawat tempur ini, dan akan membuat berbagai terobosan agar
pesawat-pesawat itu mampu menguasai seluruh wilayah udara dengan radius
tempur yang lebih jauh. (FS)
http://www.artileri.org/2013/03/j-31-pesawat-tempur-kapal-induk-china.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar