Menteri Pertahanan (Menhan) RI Purnomo Yusgiantoro didampingi Panglima
TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, S.E., meresmikan Kapal Cepat Rudal
(KCR)-40 Kapal Republik Indonesia (KRI) Beladau-643 di Dermaga Batu
Ampar, Batam, Jumat, 25 Januari 2013.
Dalam amanatnya Menhan RI menyatakan bahwa, bagi TNI Angkatan Laut
dengan adanya peresmian KRI Beladau-643 memiliki makna sangat penting
dan strategis serta sekaligus merupakan bagian pembangunan kekuatan TNI
AL menuju Kekuatan Pokok Minimum (Minimum Essential Force) yang
diharapkan dapat meningkatkan kemampuan TNI Angkatan Laut dalam
mengamankan dan menjaga kedaulatan NKRI.
Selain itu, pada tahun 2012
telah diserahkan dua unit kapal perang tipe KCR yaitu KRI Clurit-641 dan
KRI
Kujang-642. Kapal dengan teknologi tinggi itu memiliki spesifikasi
panjang 44 meter, lebar 8 meter, tinggi 3,4 meter dan sistem propulsi Fixed propeller 5 daun serta mampu berlayar dengan kecepatan 30 knot.
Menurut Menhan, KRI Beladau-643 ini merupakan kapal ketiga dari tipe
Kapal Cepat Rudal yang di bangun oleh anak-anak bangsa Indonesia. Hal
ini merupakan kebangkitan industri dalam negeri guna menuju kemandirian.
Perhatian pemerintah saat ini sangat besar dalam mengupayakan
pemberdayaan industri pertahanan nasional dalam mendukung pemenuhan
Alutsista TNI. Pemerintah telah berhasil mewujudkan keinginan besar
Kemhan dan TNI dalam upaya membangun industri pertahanan yang kokoh
dengan telah diserahkannya Undang-undang Nomor 16 Tahun 2012 tentang industri pertahanan. Undang-undang tersebut bertujuan untuk
memberdayakan industri pertahanan dalam negeri, mengurangi
ketergantungan terhadap produk luar negeri sekaligus membuka lapangan
kerja baru. Selain itu industri pertahanan mampu meningkatkan multiplier
affect dan memacu pertumbuhan ekonomi nasional.
KCR-40 sepenuhnya dikerjakan oleh putra-putri bangsa dan sebagian besar material kapal perang tersebut di produksi di dalam negeri. Putra-putri terbaik bangsa yang terlibat dalam proses pekerjaan KCR ini berasal dari Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya (ITS) yang bekerja di Batam.
KCR-40 sepenuhnya dikerjakan oleh putra-putri bangsa dan sebagian besar material kapal perang tersebut di produksi di dalam negeri. Putra-putri terbaik bangsa yang terlibat dalam proses pekerjaan KCR ini berasal dari Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya (ITS) yang bekerja di Batam.
Kapal yang memiliki panjang 44 meter itu mampu melaju hingga kecepatan 30 knot. Sebagian besar material kapal perang itu juga diproduksi di dalam negeri. |
Sementara itu, pada kesempatan yang sama Menhan RI juga menyerahkan 1 unit Combat Boat hasil kerjasama antara Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemhan RI dengan PT. Palindo Marine. Selain itu, pelaksanaan penandatanganan dan penyerahan Protocol of Delivery dari pihak PT. Palindo Marine Shipyard kepada Kemhan RI.
Hadir pada acara, diantaranya Kasal, Irjen Kemhan RI, Kasum TNI, anggota Komisi I DPR RI, Asisten Panglima TNI, segenap pejabat teras Kemhan RI, Mabes TNI dan TNI AL.
Sumber : PUSPEN TNI
Kredit foto: ANTARA/Maha Eka Swasta/bb via MetroTVNews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar