Rudal BrahMos didesain berdasarkan rudal Yakhont. Foto: Anurag/wikimedia |
Rudal jelajah supersonik BrahMos segera akan menjadi "super roket," yang
mana secara signifikan akan meningkatkan kapabilitas pertahanan taktis
India. Namun, tes peluncuran rudal hipersonik BrahMos II varian udara,
yang seharusnya selesai pada 2012, mengalami penundaan. Tanggal yang
realistis untuk menyelesaikan tes ini kini diyakini pada 2015.
Sumber di Kementerian Pertahanan India mengatakan bahwa India telah
menambah kedahsyatan rudal BrahMos dengan cara "mengawinkannya" dengan
sistem navigasi satelit Rusia. "Perkawinan" dari sistem navigasi BrahMos
dengan rudal jelajah strategis jarak jauh Kh-555 dan Kh-101 Rusia telah menjadikan BrahMos sebagai super roket. -Kata roket disini digunakan dalam konteks senjata, bukan roket ruang angkasa-.
Rudal BrahMos yang baru ini harus menjalani tes dan uji lapangan
terlebih dahulu sebelum dioperasikan oleh Angkatan Bersenjata India.
Namun dikatakan hal ini tidak akan memakan waktu lama.
Versi upgrade dari BrahMos akan dilengkapi dengan kemampuan
sub-strategis dan akan meningkatkan jangkauan taktisnya juga. Versi
BrahMos baru ini juga akan mampu membawa hulu ledak nuklir dan dapat
diluncurkan dari laut, darat dan udara, seperti halnya versi BrahMos
sebelumnya. Jangkauan hit rudal ini nantinya akan berkisar antara 180-300 mil (300-500km) atau bahkan lebih.
Versi BrahMos yang diluncurkan dari udara akan dilakukan oleh pesawat
tempur Sukhoi Su-30 MKI. Angkatan Udara India di set untuk menjadi
kekuatan yang dahsyat pada tahun 2020 ketika saatnya India telah
melengkapi armada tempur udaranya dengan 200 pesawat tempur Sukhoi
canggih dan dilengkapi dengan versi baru dari rudal BrahMos ini. Akan
menjadi sebuah kombinasi super roket mematikan dan menjadikan Sukhoi
India sebagai pesawat pembom strategis.
Fitur penting lain dari upgrade rudal BrahMos adalah ditambahkannya teknologi GPS-GLONASS. Ini merupakan kebutuhan strategis yang penting bagi India.
Rudal BrahMos secara bersama-sama dikembangkan oleh India dan Rusia.
Nama rudal ini diambil dari gabungan dua nama sungai besar di India dan
Rusia yaitu sungai Brahmaputra di India dan sungai Moskva di Rusia.
Rudal ini mampu terbang dengan kecepatan yang sangat tinggi di level tree-top yang menambah keunggulan taktisnya.
BrahMos merupakan rudal dua-tahap dengan mesin pendorong propelan padat
sebagai tahap pertama yang membawanya ke kecepatan supersonik dan
kemudian akan dipisahkan. Diketahui, BrahMos adalah rudal jelajah
supersonik pertama digunakan kapal perang India INS Rajput sejak tahun
2005. Prinsip rudal ini "fire and forget," mengadopsi varietas
penerbangan dalam perjalanan ke target. Kekuatan destruktif rudal ini
tinggi, sebagai dampak dari energi kinetiknya yang besar. Ketinggian
jelajah rudal BrahMos bisa mencapai 15 km (9,3 mil) dan ketinggian
terminal serendah 10 meter.
BrahMos dinyatakan 3,5 kali lebih cepat dari rudal jelajah subsonik Harpoon milik AS dan 3 kali lebih cepat dibandingkan rudal subsonik Tomahawk AS
Dibandingkan dengan rudal jelajah supersonik yang ada saat ini, BrahMos
memiliki kecepatan tiga kali lebih tinggi, jangkauan 2,5 sampai 3 kali, seeker range
3 sampai 4 kali lebih banyak dan 9 kali lebih besar energi kinetiknya.
Rudal ini memiliki konfigurasi identik untuk platform darat, laut dan
sub-laut dan menggunakan Transport Launch Canister (TLC) untuk
transportasi, penyimpanan dan peluncuran. Rudal ini universal untuk
berbagai paltform dengan akurasi tinggi dan dampak kinetik yang besar.
Sejauh ini India telah menyebarkan rudal BrahMos di sektor barat untuk
menghadapi Pakistan. Karena rudal ini dipasang pada peluncur mobile
(bergerak), maka dengan mudah dapat diangkut dan dipindahkan kemana saja
di India dalam waktu yang singkat. Dalam waktu dekat, Angkatan Darat
India juga berencana untuk menyebarkan BrahMos untuk menghadapi China.
India telah memulai kesiapannya untuk menghadapi seandainya ada perang
besar di Arunachal Pradesh di sektor timur laut dengan nama sandi
"Pralaya" pada 29 Februari 2012 lalu.
BrahMos adalah rudal siluman jelajah supersonik yang dapat diluncurkan
dari kapal selam, kapal permukaan, pesawat dan darat. BrahMos dinyatakan
3,5 kali lebih cepat dari rudal jelajah subsonik Harpoon milik AS dan 3
kali lebih cepat dibandingkan rudal subsonik Tomahawk AS. India juga
merencanakan sebuah varian BrahMos yang diluncurkan di udara yang
diharapkan selesai pada tahun 2012 dan akan membuat India satu-satunya
negara dengan rudal supersonik di semua kekuatan pertahanan. Namun,
seperti yang dikatakan diatas, batas waktu 2012 tidak mungkin terpenuhi.
Versi hipersonik dari BrahMos saat ini juga tengah dikembangkan dengan kecepatan Mach 7
untuk memangkas lama waktu menghantam target dan diharapkan juga akan
siap pada tahun 2016. Brahmos memiliki kemampuan untuk menyerang target
di permukaan dengan terbang serendah 10 meter.
Versi BrahMos untuk Angkatan Darat dan Angkatan Laut memiliki berat tiga
ton atau lebih. Rudal ini juga tersedia untuk ekspor bagi siapa saja
yang tertarik dengan biaya masing-masing sekitar US$2-3 juta. Biaya ini
tergantung dari versi yang diinginkan.
BrahMos dikembangkan oleh perusahaan patungan antara Defence Research
and Development Organisation (DRDO) dari India dan Federal State Unitary
Enterprise NPO Mashinostroyenia (NPOM) dari Rusia di bawah bendera
BrahMos Aerospace.
Berikut infographic karakteristik dan spesifikasi rudal BrahMos. (klik pada gambar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar