(REUTERS/SANA)
Obama ingin hentikan kekejaman Bashar. Rakyat bilang bukan urusan AS.
VIVAnews – Pemerintah Rusia dilaporkan mengirim sebuah kapal mata-mata ke timur Laut Mediterania di saat Amerika Serikat bersiap melancarkan serangan militer. Kapal mata-mata jenis SSV-201 Priazovye itu meninggalkan pangkalan Angkatan Laut Rusia di Pelabuhan Sevastopol, perairan Laut Hitam, Minggu malam kemarin.Reuters, Senin 2 September 2013, melansir kapal ini memiliki misi untuk memperoleh informasi terkini di area konflik yang semakin meningkat. Informasi itu diperoleh berdasarkan laporan kantor berita Rusia, Interfax, dari seorang sumber di pihak militer.
Saat dikonfirmasi, Kementerian Pertahanan Rusia menolak berkomentar. Interfax melaporkan Priazovye akan beroperasi secara terpisah dari kapal AL Rusia yang telah disiapkan di Laut Mediterania.
Pekan lalu, pihak Kementerian Pertahanan mengatakan kapal-kapal yang dikirim ke Laut Mediterania hanya melakukan rotasi rutin untuk melindungi kepentingan nasional Rusia di area tersebut. Terkait konflik Suriah, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan pihaknya tidak berniat untuk ikut dalam aksi militer apapun.
Lavrov di hadapan mahasiswa dan staf Akademi Diplomat Rusia mengatakan, AS tidak dapat membuktikan tuduhannya bahwa Presiden Bashar al-Assad telah menggunakan senjata kimia untuk membunuh rakyatnya sendiri. Menurut Lavrov, bisa saja serangan itu sengaja dilakukan oleh kelompok pejuang Suriah yang ingin memprovokasi untuk memperkeruh perang sipil yang sudah berlangsung selama dua tahun di negeri itu.
Lavrov mengatakan bukti yang dimiliki AS tidak ada satupun yang nyata. Tidak ada koordinasi geografis, nama, dan tanpa sampel yang diambil oleh profesional. “Jadi apa yang ditunjukkan baru-baru ini oleh rekan-rekan kami di AS, Prancis, dan Inggris, sama sekali tidak meyakinkan kami,” ujar Lavrov seperti dikutip RIA Novosti.
Lavrov merujuk kepada pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin yang kerap menyebut tidak ada fakta apapun di sana. “Ketika kami minta bukti yang lebih detail, mereka akan katakan bahwa itu semua rahasia sehingga kami juga tidak dapat menujukkan itu kepada Anda. Ini berarti, tidak fakta apapun yang berhasil ditemukan,” kata dia.
Rusia merupakan salah satu penyuplai senjata terbesar bagi Assad. Rusia juga memiliki fasilitas pemeliharaan Angkatan Laut di Pelabuhan Suriah, Tartous. Negara Beruang Merah itu dikenal lantang menentang intervensi militer apapun terhadap Suriah. Mereka juga melindungi Damaskus dari berbagai tekanan dunia internasional di forum Dewan Keamanan PBB.
Bersama China, Rusia memveto dan menentang rencana tiga anggota DK PBB lainnya yang ingin menyerang Suriah. Rusia dan China menyatakan bertindak sesuai prinsip, yakni konflik harus diselesaikan sesuai dengan resolusi DK PBB.
http://dunia.news.viva.co.id/news/read/441056-as-bersiap-serang-suriah--rusia-kirim-kapal-mata-mata
Tidak ada komentar:
Posting Komentar