Pengamat penerbangan Dudi Sudibyo mengatakan pesawat Kepresidenan biasanya hanya dimiliki oleh negara-negara besar. Mereka memilih punya pesawat Kepresidenan sendiri untuk memenuhi kebutuhan terbang presiden yang frekuensinya sangat tinggi. Bekas Presiden Amerika, Bill Clinton, merupakan salah satu presiden yang paling banyak melakukan penerbangan, yakni hingga ratusan kali dalam setahun.
"Amerika memiliki pesawat Boeing 747 untuk Kepresidenan," ujar Dudi ketika dihubungi, Jumat, 13 Desember 2013. Ia mengatakan negara-negara besar, seperti Inggris, Amerika, Rusia, Jepang, Prancis, Belanda, Spanyol dan Jerman juga diketahui memiliki pesawat Kepresidenan sendiri.
Tak seperti Amerika, Rusia memilih menggunakan pesawat Ilyushin l1-93-300PU, sedangkan Inggris menggunakan Boeing 747 seperti Amerika. Pesawat Boeing 747 yang dimiliki Amerika dan Inggris, dan belakangan juga dibeli Indonesia, dapat melakukan penerbangan puluhan jam nonstop tanpa harus mendarat sama sekali.
"Teknologi pesawat yang terdapat di Air Force One-Boeing 747 millik Amerika bisa memberi komando pemerintahan dari atas udara," katanya.
Indonesia telah resmi membeli pesawat Kepresidenan berjenis Boeing Bussiness Jet 2 Green. Pesawat BBJ2 ini didesain untuk keperluan VIP, dengan konfigurasi mewah dan memiliki kamar tidur utama yang dilengkapi toilet shower, ruang konferensi, ruang makan, dan ruang tamu. Pesawat BBJ2 pesanan Indonesia ini diketahui dibeli dengan harga US$ 91,2 juta atau sekitar Rp 820 miliar.
http://www.tempo.co/read/news/2013/12/13/092537134/Hanya-Negara-Besar-yang-Punya-Pesawat-Kepresidenan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar