Pesawat kepresidenan Indonesia tiba di Bandara Halim Perdanakusuma,
Jakarta, (10/4). Pesawat ini dibeli dengan harga US$ 89,6 juta atau Rp
847 milia, termasuk proses fabrikasi dan modifikasi selama lima tahun.
TEMPO/Subekti
Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) sudah menyiapkan dua anggotanya, yaitu Letnan Kolonel (Letkol) Penerbang (Pnb) Firman Wirayuda dan Letkol (Pnb) Ali Gusman sebagai pilot pesawat Presiden RI. Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsekal Pertama Hadi Tjahjanto, mengatakan dua pilot itu sudah dilatih oleh Boeing, perusahaan yang membuat pesawat kepresidenan.
"Letkol Firman dan Letkol Ali sudah berlatih selama 40 hari di Amerika," kata Hadi saat dihubungi, Jumat, 11 April 2014. (Baca juga: Punya Pesawat Mirip RI, Presiden Ini Terjungkal)
Dua anggota itu, kata Hadi, dilatih lantaran mereka belum pernah menerbangkan Boeing 737-800 Business Jet 2, seri pesawat kepresidenan. Mereka sebelumnya hanya menerbangkan pesawat Boeing 737-400. "Ada perbedaan sistem," ujarnya.
Keduanya, kata Hadi, dilatih untuk mendapatkan kualifikasi kapten pilot, bahkan instruktur. Sehingga selain menjadi pilot, mereka juga bisa melatih para anggota TNI AU lainnya untuk menjadi kapten atau pun co-pilot di pesawat tersebut. (Baca: Mengapa Pesawat Presiden RI Didominasi Warna Biru?)
Pada Agustus tahun lalu, Letkol Ali Gusman menggantikan Letkol Wirayuda sebagai komandan Skadron Udara VIP 17 Wing 1 TNI AU yang bermarkas di Pangkalan Udara Utama TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Skadron udara ini memiliki tugas pokok yaitu melakukan penerbangan VIP (very important person) dan kepresidenan. Satuan ini memiliki armada antara lain helikopter Super Puma AS 332 dan pesawat Boeing B-737. (Baca: Istana Klaim Pesawat Presiden Hemat Rp 114 Miliar)
Pesawat Presiden RI kemarin tiba di Base Ops Pangkalan Udara TNI Angkatan Udara, Halim Perdanakusuma. Pengoperasian pesawat akan dilakukan TNI AU, sedangkan perawatan berkala oleh PT Garuda Indonesia dengan koordinasi Boeing.
http://www.tempo.co/read/news/2014/04/11/078569841/Siapa-Dua-Pilot-Pesawat-Baru-Kepresidenan-RI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar