Polandia dan negara-negara Baltik menilai rencana penyebaran 4.000 lebih tentara NATO di negara mereka tidak cukup untuk melindungi dari potensi agresi Rusia. Mereka meminta NATO mengerahkan pesawat-pesawat jet tempur dan rudal.
”Kita perlu menghentikan kemungkinan agresi udara,” kata Menteri Pertahanan Lithuania, Juozas Olekas kepada Reuters.
”Kami sedang mendiskusikan tentang penciptaan sistem pertahanan udara jarak menengah di wilayah secara bersama-sama dengan Latvia, Estonia dan Polandia,” katanya lagi.
Dalam wawancara terpisah dengan Financial Times, Olekas mengatakan sistem perisai anti-pesawat akan beroperasi di empat negara dalam dua atau tiga tahun mendatang.
Masalah pengadaan pesawat-pesawat jet tempur dan rudal ini akan dibahas pada hari Selasa (14/6/2016), ketika para Menteri Pertahanan negara-negara NATO berkumpul di Brussels. Pertemuan ini juga membahas rencana penyebaran 4.000 pasukan tambahan di Eropa Timur.
AS, Kanada, Jerman dan Inggris masing-masing diharapkan dapat mengerahkan 1.000 tentara untuk misi NATO tersebut. Rencana ini sudah dianggap Rusia sebagai langkah NATO yang sudah kelewat batas.
”Kita perlu menghentikan kemungkinan agresi udara,” kata Menteri Pertahanan Lithuania, Juozas Olekas kepada Reuters.
”Kami sedang mendiskusikan tentang penciptaan sistem pertahanan udara jarak menengah di wilayah secara bersama-sama dengan Latvia, Estonia dan Polandia,” katanya lagi.
Masalah pengadaan pesawat-pesawat jet tempur dan rudal ini akan dibahas pada hari Selasa (14/6/2016), ketika para Menteri Pertahanan negara-negara NATO berkumpul di Brussels. Pertemuan ini juga membahas rencana penyebaran 4.000 pasukan tambahan di Eropa Timur.
AS, Kanada, Jerman dan Inggris masing-masing diharapkan dapat mengerahkan 1.000 tentara untuk misi NATO tersebut. Rencana ini sudah dianggap Rusia sebagai langkah NATO yang sudah kelewat batas.
source: sindonews International
Tidak ada komentar:
Posting Komentar