Sebelumnya kita ketahui pada 11 Mei lalu Kementerian Pertahanan Republik
Indonesia (Kemhan RI) secara resmi menandatangani kontrak pembelian 37
Unit Tank BMP-3F dari Rusia. Pengadaan tersebut merupakan
pengadaan lanjutan, mengingat sebelumnya Kemhan RI sudah melaksanakan
pengadaan serupa pada tahun 2008 sebanyak 17 unit.
Kontrak tersebut terdiri dari 37 unit Tank BMP 3F Infantry Fighting Vehicle khusus untuk Marinir dan satu Unit BREM-L Kendaraan Recovery Lapis Baja, Amunisi dan segala peralatan pendukungnya. Selain itu pihak JSC Rosoboronexport Rusia bersedia memberikan transfer teknologi yaitu berupa peningkatan kemampuan workshop dari TNI AL didalam memiliki kemampuan pemeliharaan yang baik terhadap tank-tank tersebut.
Kontrak tersebut terdiri dari 37 unit Tank BMP 3F Infantry Fighting Vehicle khusus untuk Marinir dan satu Unit BREM-L Kendaraan Recovery Lapis Baja, Amunisi dan segala peralatan pendukungnya. Selain itu pihak JSC Rosoboronexport Rusia bersedia memberikan transfer teknologi yaitu berupa peningkatan kemampuan workshop dari TNI AL didalam memiliki kemampuan pemeliharaan yang baik terhadap tank-tank tersebut.
BMP-3 pertama kali digunakan Rusia pada tahun 1987 |
Dari segi teknologi, kendaraan tempur lapis baja asal Rusia ini bisa
dikatakan sempurna, karena sesuai dengan kebutuhan pertempuran Asimetris
(pertempuran masa kini). Beberapa upgrade terbaru dari Tank BMP 3F ini
antara lain:
- Komputer balistik telah di upgrade dengan sistem digital yang lebih akurat
- Lubang penembakkan untuk pasukan yang semula diperuntukkan untuk senapan serbu tipe AK-47 telah disesuaikan dengan senapan serbu tipe SS-1 Pindad
- Track (rantai) yang dapat digunakan di aspal sehingga tidak merusak aspal
- Penyempurnaan sistem perlindungan terhadap peperangan nuklir biologi kimia (Nubika)
- Perubahan lainnya yang bersifat minor change pada tameng tombak (anti surge vane) yang semula tebal 5 mm menjadi 10 mm
- System pemanas ruangan yang disesuaikan dengan iklim di Indonesia.
Selain itu, keunggulan-keunggulan lainnya yang dimiliki Tank BMP-3F
diantaranya, mampu beroperasi di laut selama 7 jam dan untuk menunjang
kemampuan amfibinya, tank ini dapat dilengkapi snorkel. Dalam hal
meriam, Tank BMP 3F dilengkapi meriam kaliber 100 mm, dimana meriam ini
dirancang untuk menembakkan peluru/roket non-kendali (shell). Meriam
jenis ini masuk dalam kategori balistik sedang, dengan kecepatan tembak
berkisar 250m/detik.
Kompartemen driver BMP3 |
Konstruksi persenjataan Tank BMP 3F merupakan penggabungan dalam satu komponen antara meriam, peluncur roket berkaliber 100 mm, senjata otomatis berkaliber 30 mm dan mitraliur berkaliber 7,62 mm. Dengan penggabungan ini, memungkinkan awak tank dapat memilih model keperluan penggunaan senjata yang tersedia dikaitkan dengan situasi, kondisi serta medan tempur, tergantung sasaran yang dipilih untuk dihancurkan baik sasaran di darat, laut maupun udara. Tank BMP 3F memiliki berbobot kurang lebih 18,7 ton, panjang 8 meter, lebar 3,5 meter dan tinggi 2,5 meter, kapasitas awak 3 orang serta 7 personel pasukan bersenjata lengkap.
http://www.artileri.org/2012/09/tank-bmp-3f-pesanan-tni-al.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar