Angkatan Udara Prancis telah melakukan serangan udara pertamanya
terhadap ISIS di Irak, Jumat pagi waktu setempat. Ini kurang dari 24 jam
setelah Presiden Francois Hollande mengumumkan bahwa ia menyetujui
permintaan bantuan udara oleh Baghdad.
Dua pesawat tempur multiperan Rafale dan satu pesawat tanker C-135FR
(pesawat transportasi C-135F dengan modifikasi mesin) melakukan misi
selama 7 jam dari Al Dhafra di Uni Emirat Arab ke Irak (1.700 kilometer)
untuk menghancurkan target ISIS di Irak utara pada 19 September 2014.
Empat GBU-12 LGB (Laser-Guided Bomb) dijatuhkan oleh dua pesawat tempur
Rafale untuk menghancurkan sebuah depot amunisi, senjata, kendaraan dan
bahan bakar yang diklaim milik ISIS di dekat kota Zumar. Target terlihat
hancur dengan jelas dalam misi pertama ini, sekaligus menandai awal
keterlibatan pesawat taktis Prancis dalam serangan udara terhadap ISIS.
Hingga saat ini, Rafale terus melakukan misi pengintaian dan akan terus melakukan misinya selama beberapa hari mendatang.
Selain mengirimkan kekuatan udara, Presiden Francois Hollande telah mengesampingkan pengiriman pasukan darat Prancis ke Irak atau ke Suriah.
http://www.artileri.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar