Angkatan Laut India akan segera memiliki kapal selam nuklir kedua.
Pemerintah India telah memutuskan untuk menyewa kapal selam nuklir kedua
dari Rusia, pejabat Kementerian Pertahanan India mengatakan seperti
dilansir laman NDTV.
Saat ini, India mengoperasikan sebuah kapal selam nuklir kelas Akula II berbobot 13.400 ton (menyelam) yang diganti namanya oleh Angkatan Laut India menjadi INS Chakra. Kapal selam ini disewa oleh India dari Rusia sejak tahun 2011 untuk jangka waktu 10 tahun, dengan biaya sewa sekitar USD 970 juta.
Dalam perjanjian sewa, India hanya boleh menembakkan senjata konvensional (non nuklir) dari kapal selam ini. Kapal selam kedua yang rencananya akan disewa adalah "Iribis" dari kelas Akula I (improved) dan diharapkan memiliki kondisi yang sama seperti INS Chakra. Kapal selam Iribis tidak pernah melaut karena pembangunannya tidak pernah selesai pasca runtuhnya Uni Soviet pada awal 1990-an. Iribis yang kondisi pembangunannya 60 persen ini rencananya akan diselesaikan untuk kemudian disewakan kepada India (kemungkinan akan beroperasi pada tahun 2017 setelah uji coba laut).
Dua hari lalu, kapal selam nuklir pertama buatan India INS Arihant memulai uji lautnya, dan diharapkan akan segera bergabung dengan Angkatan Laut India dalam dua tahun ke depan. Saat ini India sedang dalam proses untuk membangun lagi tiga kapal selam nuklir. Lunas dari kapal selam nuklir kedua dari kelas Arihant sudah diletakkan.
Keputusan India untuk menyewa kapal selam nuklir dari Rusia adalah karena dua hal; Pertama, India akan mengoperasikan 3 kapal selam nuklir lagi dari kelas Arihant (kapal ke-2, ke-3 dan ke-4), Angkatan Laut India perlu melatih para krunya dengan kapal selam yang disewa. Kedua, karena semakin berkurangnya jumlah armada kapal selam India, kapal selam yang disewa akan menjembatani kesenjangan kemampuan.
Saat ini India mengoperasikan sekitar 13 kapal selam konvensional dan 1 kapal selama nuklir (INS Chakra), namun hanya sekitar setengahnya saja yang dalam kondisi optimal untuk disebarkan sewaktu-waktu.
Saat ini, India mengoperasikan sebuah kapal selam nuklir kelas Akula II berbobot 13.400 ton (menyelam) yang diganti namanya oleh Angkatan Laut India menjadi INS Chakra. Kapal selam ini disewa oleh India dari Rusia sejak tahun 2011 untuk jangka waktu 10 tahun, dengan biaya sewa sekitar USD 970 juta.
Dalam perjanjian sewa, India hanya boleh menembakkan senjata konvensional (non nuklir) dari kapal selam ini. Kapal selam kedua yang rencananya akan disewa adalah "Iribis" dari kelas Akula I (improved) dan diharapkan memiliki kondisi yang sama seperti INS Chakra. Kapal selam Iribis tidak pernah melaut karena pembangunannya tidak pernah selesai pasca runtuhnya Uni Soviet pada awal 1990-an. Iribis yang kondisi pembangunannya 60 persen ini rencananya akan diselesaikan untuk kemudian disewakan kepada India (kemungkinan akan beroperasi pada tahun 2017 setelah uji coba laut).
Dua hari lalu, kapal selam nuklir pertama buatan India INS Arihant memulai uji lautnya, dan diharapkan akan segera bergabung dengan Angkatan Laut India dalam dua tahun ke depan. Saat ini India sedang dalam proses untuk membangun lagi tiga kapal selam nuklir. Lunas dari kapal selam nuklir kedua dari kelas Arihant sudah diletakkan.
Keputusan India untuk menyewa kapal selam nuklir dari Rusia adalah karena dua hal; Pertama, India akan mengoperasikan 3 kapal selam nuklir lagi dari kelas Arihant (kapal ke-2, ke-3 dan ke-4), Angkatan Laut India perlu melatih para krunya dengan kapal selam yang disewa. Kedua, karena semakin berkurangnya jumlah armada kapal selam India, kapal selam yang disewa akan menjembatani kesenjangan kemampuan.
Saat ini India mengoperasikan sekitar 13 kapal selam konvensional dan 1 kapal selama nuklir (INS Chakra), namun hanya sekitar setengahnya saja yang dalam kondisi optimal untuk disebarkan sewaktu-waktu.
http://www.artileri.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar