Kebanyakan pengendara motor baru mau memerhatikan kendaraannya jika mesin rewel, tidak mau menyala atau rewel. Padahal, ada sekitar 10 pemicu petaka yang bisa menimpa pengendara dan ada di antaranya berujung dengan kecelakaan.
Perhatikan bagian-bagian di bawah ini, barangkali terjadi pada motor Anda.
1. Kabel spidomoter putus
Terutama bila putusnya bagian bawah. Jangan disepelakan dan dibiarkan putus. Bahayanya, kabel itu bisa melilit kuat ke jari-jari, Anda pun langsung terpelanting ke depan.
2. Mur kontra kabel gas
Khusus buat pemilik skubek yang doyan bongkar-pasang karburator, pastikan mur kontra pengikat pipa jalur kabel throttle sudah terikat dengan benar pada braket-nya. Bila salah satu mur kendur dan pipa berbentuk huruf "L" lepas, maka grip gas enggak mau diputar alias los. Bahayanya, saat menyalip, skubek Anda akan seperti berhenti berakselerasi, dan, baik Anda maupun mobil dari arah berlawanan atau dari belakang, belum tentu siap, lalu menabrak Anda.
3. Baut sepatbor depan
Periksa baut pengikat (4 buah), jangan sampai kendur. Bila keempat baut lepas dan penahan air itu akan jatuh ke ban, bagian belakang sepatbor akan terlipat di segitiga dan motor bisa ngerem mendadak sehingga menyebabkan bagian belakang terjungkal.
4. Karet pelindung aki
kepala aki bagian positif ditutupi, entah dari karet, plastik atau material apa pun yang tidak menghantar listrik. Jika kondisi sudah rusak dan belum sempat menggantinya, "Pastikan aki benar-benar terikat di rumahnya dan jauhnya dari komponen sekitar yang bisa menimbulkan korsleting," ujar Wawan Setiawan, kepala mekanik Yamaha mekar Motor, Bogor.
5. Tekanan angin ban
Jangan sampai tekanan angin kurang, bisa mengakibatkan bocor. Terlebih, jika motor lama tak dipakai dan parkir tanpa menggunakan standar tengah. "Kalau kurang angin, ban dalam rawan bergesek sama pelek dan ban luar sehingga menimbulkan kebocoran bahkan sampai meledak," bilang Ribut Wahyudi, mekanik Bintang Niaga Jaya, Cibinong, Bogor.
6. Ganti sproket tajam
Cermati mata gigi gir, baik depan maupun belakang, jika sudah runcing, sebaiknya ganti. Sebab, bila bagian itu sudah tajam, gampang pindah posisi. Rantai pun lepas dan terjepit di arm. Kalau Anda mendengar orang jatuh dari motor lantaran rantai putus dan terjepit di arm, ya karena kelalaian itu.
7. Sekring wajib pasang
Pastikan aki didukung sekring yang memiliki ukuran ampere sesuai anjuran. Bahkan, posisi pasang sekring benar-benar di tempatnya untuk menghindari terjadinya korslet.
8. Ganti mur tuas rem
Jika motor sudah berusia lebih dari 5 tahun, jangan lupa dengan mur penahan, pengikat sekaligus penghubung tuas rem belakang dari bahan babet, apalagi sering bongkar pasang. Hal itu memungkinkan ulir aus atau dol. Kalau sudah begitu, rem bisa bablas lantaran as penghubung tuas rem lepas dari tangkai.
9. Karet footstep rusak
Bila karet footstep copot atau hancur, maka yang tampak ujung besi sebagai komponen dasar pijakan kaki. Nah, bayangkan jika ujung besi itu menyentuh tulang kering kaki penunggang tanpa sengaja.
10. Bikin repot boncenger
Sering dijumpai, pelat nomor belakang sudah mau copot. Justru itu menjadi sumber kesialan bila tak cepat diperbaiki. Paling tidak kaki yang dibonceng jadi korban. Terutama saat hendak turun.
http://inspirasiduniakita.blogspot.com/2011/07/10-bagian-yang-perlu-diperhatikan-pada.html
Perhatikan bagian-bagian di bawah ini, barangkali terjadi pada motor Anda.
1. Kabel spidomoter putus
Terutama bila putusnya bagian bawah. Jangan disepelakan dan dibiarkan putus. Bahayanya, kabel itu bisa melilit kuat ke jari-jari, Anda pun langsung terpelanting ke depan.
2. Mur kontra kabel gas
Khusus buat pemilik skubek yang doyan bongkar-pasang karburator, pastikan mur kontra pengikat pipa jalur kabel throttle sudah terikat dengan benar pada braket-nya. Bila salah satu mur kendur dan pipa berbentuk huruf "L" lepas, maka grip gas enggak mau diputar alias los. Bahayanya, saat menyalip, skubek Anda akan seperti berhenti berakselerasi, dan, baik Anda maupun mobil dari arah berlawanan atau dari belakang, belum tentu siap, lalu menabrak Anda.
3. Baut sepatbor depan
Periksa baut pengikat (4 buah), jangan sampai kendur. Bila keempat baut lepas dan penahan air itu akan jatuh ke ban, bagian belakang sepatbor akan terlipat di segitiga dan motor bisa ngerem mendadak sehingga menyebabkan bagian belakang terjungkal.
4. Karet pelindung aki
kepala aki bagian positif ditutupi, entah dari karet, plastik atau material apa pun yang tidak menghantar listrik. Jika kondisi sudah rusak dan belum sempat menggantinya, "Pastikan aki benar-benar terikat di rumahnya dan jauhnya dari komponen sekitar yang bisa menimbulkan korsleting," ujar Wawan Setiawan, kepala mekanik Yamaha mekar Motor, Bogor.
5. Tekanan angin ban
Jangan sampai tekanan angin kurang, bisa mengakibatkan bocor. Terlebih, jika motor lama tak dipakai dan parkir tanpa menggunakan standar tengah. "Kalau kurang angin, ban dalam rawan bergesek sama pelek dan ban luar sehingga menimbulkan kebocoran bahkan sampai meledak," bilang Ribut Wahyudi, mekanik Bintang Niaga Jaya, Cibinong, Bogor.
6. Ganti sproket tajam
Cermati mata gigi gir, baik depan maupun belakang, jika sudah runcing, sebaiknya ganti. Sebab, bila bagian itu sudah tajam, gampang pindah posisi. Rantai pun lepas dan terjepit di arm. Kalau Anda mendengar orang jatuh dari motor lantaran rantai putus dan terjepit di arm, ya karena kelalaian itu.
7. Sekring wajib pasang
Pastikan aki didukung sekring yang memiliki ukuran ampere sesuai anjuran. Bahkan, posisi pasang sekring benar-benar di tempatnya untuk menghindari terjadinya korslet.
8. Ganti mur tuas rem
Jika motor sudah berusia lebih dari 5 tahun, jangan lupa dengan mur penahan, pengikat sekaligus penghubung tuas rem belakang dari bahan babet, apalagi sering bongkar pasang. Hal itu memungkinkan ulir aus atau dol. Kalau sudah begitu, rem bisa bablas lantaran as penghubung tuas rem lepas dari tangkai.
9. Karet footstep rusak
Bila karet footstep copot atau hancur, maka yang tampak ujung besi sebagai komponen dasar pijakan kaki. Nah, bayangkan jika ujung besi itu menyentuh tulang kering kaki penunggang tanpa sengaja.
10. Bikin repot boncenger
Sering dijumpai, pelat nomor belakang sudah mau copot. Justru itu menjadi sumber kesialan bila tak cepat diperbaiki. Paling tidak kaki yang dibonceng jadi korban. Terutama saat hendak turun.
http://inspirasiduniakita.blogspot.com/2011/07/10-bagian-yang-perlu-diperhatikan-pada.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar