Kedua
perusahaan ini merupakan perusahaan yang mendominasi pasar Jet Airline
dunia. Secara produk kedua perusahaan ini selalu bersaing, masing-masing
perusahaan mengeluarkan varian produk mereka yang berorientasi kepada
kapasitas daya angkut, daya jelajah dan teknologi aviation yang mereka
pergunakan. Seperti
Boeing dengan 737-800 mempunyai range seat yang lebih besar daripada
A320 dan A320 lebih besar range seat-nya daripada 737-700. A380 lebih
besar daripada 747-800, A321 lebih besar daripada 737-900. Kedua
perusahaan tersebut mempunyai variasi produk yang banyak dan setiap
produk dari kedua raksasa tersebut tidak secara langsung head to head.
Hal tersebut merupakan sebuah peluang bagi maskapai penerbangan untuk
membeli sesuai dengan kebutuhan. Secara keseluruhan persaingan secara
produk antara A320 family dengan 737 Next Generation untuk penerbangan
medium range dan persaingan A330 dengan 767, A340 dengan 777, A350
dengan 787 & 777, A380 dengan 747 untuk Long range. Setiap
perusahaan mengembangkan konsep pengembangan pesawat dari sisi komersial
yang menjadi kelebihan dari masing-masing varian tersebut.
Disamping
konsep komersil persaingan Airbus dan Boeing juga merambah pula pada
teknologi yang dipergunakan mulai dari penggunaan jenis material, sistem
pesawat dan interior. Airbus merupakan pelopor dalam penggunaan fly by
wire untuk pesawat komersial, sebelumnya konsep fly by wire dipergunakan
untuk jenis pesawat tempur F-16 Fighting Falcon. Sementara Boeing
masih menggunakan sistem kabel. Boeing
mempelopori dalam hal penggunaan material komposit, seperti yang sudah
diketahui bahwa pesawat 787 merupakan satu-satunya pesawat yang
menggunakan material paling banyak berupa komposit, dimana dengan
penggunaan material ini membuat berat pesawat menjadi lebih ringan dan
tangguh. Berkaitan dengan interior cabin, keduanya menawarkan inflight
entertainment yang sangat menyenangkan dan canggih.
Sesuai
dengan konsep Boeing mengembangkan pesawat yang terbang ke kota tujuan
tanpa melalui bandar udara besar, baru-baru ini boeing meluncurkan jenis pesawat terbarunya yang diberi nama Boeing 787 “Dreamliner”. Launching
Dreamliner dilakukan pada hari minggu 8 July 2007, yang dalam system
penanggalan Amerika tanggal tersebut ditulis sebagai 07.08.07, persis
mewakili nama seri dari Boeing 787 Dreamliner. Dreamliner diklaim
sebagai pesawat yang paling ramah lingkungan dengan konsumsi bahan bakar
yang sangat efisien, dan merupakan pesawat pertama didunia yang
sebagian besar badannya dibuat dari composite material. B787 dirancang
sebagai pesawat yang mampun terbang Long range berukuran sedang, masuk dalam kelas pesawat terbang wide-body, twin-engine jet airliner, berkapasitas 210 sampai 330 penumpang.
Ekspansi
Boeing untuk penerbangan Long Range ukuran sedang dijawab oleh Airbus
Industrie dengan mengembangkan tipe tandingan dari B787, yakni A-350
dengan konsep yang diusung tentang keiritan bahan bakar-isu yang masuk akal di tengah makin mahalnya harga bahan bakar pesawat.
Siapa
pemenang dari persaingan dua industri raksasa dirgantara dunia ini
dapat dilihat dalam beberapa tahun kedepan masing-masing perusahaan
mengklaim mempunyai pendukung yang telah melakukan kontrak pembelian
dalam jumlah yang cukup besar dan disesuaikan dari jenis dan kapasitas
pesawat yang mereka perlukan. Untuk itulah pihak pabrikan perlu jeli
melihat trend maskapai penerbangan pada suatu negara.
http://ariev-prasetya.blogspot.com/2010/12/persaingan-boeing-dan-airbus.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar