Ilustrasi (Info Fotografi)
Jakarta - Foto portrait secara tradisional
berbeda dengan foto landscape berkenaan dengan ruang tajam. Di foto
landscape, fotografer biasanya memilih bukaan kecil seperti f/8-f/16
supaya ruang tajamnya luas.
Tapi di foto portrait, fotografer biasanya menyukai bukaan besar seperti f/1.4-f/2.8 supaya ruang tajam tipis sehingga latar belakang tidak fokus/blur.
Latar belakang yang blur membuat fokus mata tertu ke subjek foto (orangnya) daripada lingkungannya. Selain memblurkan latar belakang, kita juga bisa memblurkan latar depan untuk memberikan kesan tiga dimensi. Foto di bawah ini, saya menempatkan model di belakang kumpulan bunga di taman.
Kunci sukses untuk foto semacam ini adalah jangan sampai bagian wajah subjek terhalang oleh bunga/daun dan pakailah lensa telefoto/jarak fokus panjang, sehingga antara subjek dan latar belakang terlihat lebih dekat daripada kondisi aslinya. Supaya fokus pemirsa terpusat ke subjek bukan ke bunga, bukaan besar (f/2.8) digunakan untuk membuat foreground tidak fokus.
(jsn/ash)
Tapi di foto portrait, fotografer biasanya menyukai bukaan besar seperti f/1.4-f/2.8 supaya ruang tajam tipis sehingga latar belakang tidak fokus/blur.
Latar belakang yang blur membuat fokus mata tertu ke subjek foto (orangnya) daripada lingkungannya. Selain memblurkan latar belakang, kita juga bisa memblurkan latar depan untuk memberikan kesan tiga dimensi. Foto di bawah ini, saya menempatkan model di belakang kumpulan bunga di taman.
Kunci sukses untuk foto semacam ini adalah jangan sampai bagian wajah subjek terhalang oleh bunga/daun dan pakailah lensa telefoto/jarak fokus panjang, sehingga antara subjek dan latar belakang terlihat lebih dekat daripada kondisi aslinya. Supaya fokus pemirsa terpusat ke subjek bukan ke bunga, bukaan besar (f/2.8) digunakan untuk membuat foreground tidak fokus.
(jsn/ash)
http://inet.detik.com/read/2013/03/18/103319/2196489/1279/tips-foto-portrait-model-manfaatkan-foreground
Tidak ada komentar:
Posting Komentar