JAKARTA - Tahun 2008-2012 adalah masa kejayaan smartphone BlackBerry di Indonesia. Masa itu, BlackBerry berhasil menyirep masyarakat dan menguasai pasar di Tanah Air.
Tetapi berbeda dengan saat ini. PT Erajaya Swasembada Tbk, menyatakan pasar smartphone BlackBerry di Indonesia saat ini mengalami kelesuan. Hal ini disebabkan oleh adanya peralihan brand.
"Memang menjadi lesu karena ada peralihan brand dari BlackBerry ke brand lain," ungkap Director Marketing and Communication Erajaya Djatmiko Wardoyo saat acara paparan kinerja Semester I-2013 di Gedung Capital Building Office Tower, Jakarta, Rabu (31/7/2013).
Djamitko menambahkan, selain peralihan brand, penurunan minat masyarakat terhadap BlackBerry juga disebabkan oleh besarnya selisih harga smartphone buatan BlackBerry -- sebelumnya Research in Motion (RIM) -- ini di pasar formal dan pasar gelap (black market/BM)
"Selisihnya mencapai 20 persen. Ini jauh lebih tinggi dari selisih harga rata-rata sebesar 10 persen di pasar ilegal. Sehingga masyarakat lebih memilih membeli ponsel BlackBerry di pasar gelap. Terutama ponsel terbaru BlackBerry, yaitu seri Z10 dan Q10," jelas Djatmiko.
Menurut Djatmiko, saat ini BlackBerry merupakan salah satu brand yang dipasarkan Erajaya. Perseroan telah memasarkan 15 brand termasuk Apple, Sony, dan Venera.
"Lima brand utama yang dipasarkan Erajaya memberikan kontribusi 80 persen d total penjualan. Kelima brand tersebut adalah BlackBerry, Sony, Apple, Samsung, dan Nokia," tandasnya.
(amr)
http://techno.okezone.com/read/2013/08/01/57/845609/pasar-blackberry-di-indonesia-mulai-lesu
Tetapi berbeda dengan saat ini. PT Erajaya Swasembada Tbk, menyatakan pasar smartphone BlackBerry di Indonesia saat ini mengalami kelesuan. Hal ini disebabkan oleh adanya peralihan brand.
"Memang menjadi lesu karena ada peralihan brand dari BlackBerry ke brand lain," ungkap Director Marketing and Communication Erajaya Djatmiko Wardoyo saat acara paparan kinerja Semester I-2013 di Gedung Capital Building Office Tower, Jakarta, Rabu (31/7/2013).
Djamitko menambahkan, selain peralihan brand, penurunan minat masyarakat terhadap BlackBerry juga disebabkan oleh besarnya selisih harga smartphone buatan BlackBerry -- sebelumnya Research in Motion (RIM) -- ini di pasar formal dan pasar gelap (black market/BM)
"Selisihnya mencapai 20 persen. Ini jauh lebih tinggi dari selisih harga rata-rata sebesar 10 persen di pasar ilegal. Sehingga masyarakat lebih memilih membeli ponsel BlackBerry di pasar gelap. Terutama ponsel terbaru BlackBerry, yaitu seri Z10 dan Q10," jelas Djatmiko.
Menurut Djatmiko, saat ini BlackBerry merupakan salah satu brand yang dipasarkan Erajaya. Perseroan telah memasarkan 15 brand termasuk Apple, Sony, dan Venera.
"Lima brand utama yang dipasarkan Erajaya memberikan kontribusi 80 persen d total penjualan. Kelima brand tersebut adalah BlackBerry, Sony, Apple, Samsung, dan Nokia," tandasnya.
(amr)
http://techno.okezone.com/read/2013/08/01/57/845609/pasar-blackberry-di-indonesia-mulai-lesu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar