JAKARTA- Warga di sekitar jembatan Kutai Kartanegara memiliki cerita sendiri, seputar robohnya Jembatan Kutai Kartanegara, Sabtu (26/11/2011) sore tadi. Boleh percaya, boleh tidak, sebagian warga menemukan hal-hal aneh usai robohnya jembatan tersebut.
Seorang warga di sekitar lokasi Jembatan, Deni menuturkan sekira pukul 17.30 WITA, jembatan sungai Mahakam rubuh. Di jembatan sendiri terdapat sekira 20 mobil dan 25 motor yang tengah melintasi Jembatan tersebut.
Saat itu, kata Deni, selang dua puluh menit kemudian gumpalan awan di atas jembatan Kutai Kartanegara langsung berubah. Deni mengatakan, gumpalan awan tersebut menyerupai kepala elang. Namun ada juga yang melihatnya berbentuk seperti buaya.
"Awan itu mirip kepala elang, banyak orang yang mengabadikan awan itu dengam menggunakan kamera ponsel," ujar Deni kepada okezone, Sabtu, (26/11/2011).
Deni menceritakan, gumpalan di atas jembatan itu sangat aneh. “Warga ada yang mengaku merinding karena melihat awan tersebut,” katanya.
Selanjutnya, Deni mengisahkan, lokasi jembatan sepanjang sekira 710 meter itu memang dikenal angker oleh warga. “Saat saya kecil dulu di lokasi jembatan yang rubuh memang angker, di sungai itu juga sering ada cerita-cerita seram. Saya juga tidak tahu bagaimana caranya ketika itu pemerintah membebaskan tanah tersebut,” kata Deni.
Sementara itu, seorang pembaca okezone menuturkan, sebenarnya dua tahun yang lalu Dinas Pekerjaan Umum Kutai Kartanegara sudah diperingatkan agar melakukan pemeliharaan menyeluruh atas jembatan tersebut karena terdapat pergeseran jembatan tiap tahun. “Tapi realisasi dari DPRD Kukar hanya adjustment dan pendongkrakan tingkat kemiringan pergeseran jembatan yang tiap tahun tambah geser,” katanya.
(ugo)
http://news.okezone.com/read/2011/11/27/340/534678/cerita-warga-seputar-robohnya-jembatan-kutai-kartanegara
Seorang warga di sekitar lokasi Jembatan, Deni menuturkan sekira pukul 17.30 WITA, jembatan sungai Mahakam rubuh. Di jembatan sendiri terdapat sekira 20 mobil dan 25 motor yang tengah melintasi Jembatan tersebut.
Saat itu, kata Deni, selang dua puluh menit kemudian gumpalan awan di atas jembatan Kutai Kartanegara langsung berubah. Deni mengatakan, gumpalan awan tersebut menyerupai kepala elang. Namun ada juga yang melihatnya berbentuk seperti buaya.
"Awan itu mirip kepala elang, banyak orang yang mengabadikan awan itu dengam menggunakan kamera ponsel," ujar Deni kepada okezone, Sabtu, (26/11/2011).
Deni menceritakan, gumpalan di atas jembatan itu sangat aneh. “Warga ada yang mengaku merinding karena melihat awan tersebut,” katanya.
Selanjutnya, Deni mengisahkan, lokasi jembatan sepanjang sekira 710 meter itu memang dikenal angker oleh warga. “Saat saya kecil dulu di lokasi jembatan yang rubuh memang angker, di sungai itu juga sering ada cerita-cerita seram. Saya juga tidak tahu bagaimana caranya ketika itu pemerintah membebaskan tanah tersebut,” kata Deni.
Sementara itu, seorang pembaca okezone menuturkan, sebenarnya dua tahun yang lalu Dinas Pekerjaan Umum Kutai Kartanegara sudah diperingatkan agar melakukan pemeliharaan menyeluruh atas jembatan tersebut karena terdapat pergeseran jembatan tiap tahun. “Tapi realisasi dari DPRD Kukar hanya adjustment dan pendongkrakan tingkat kemiringan pergeseran jembatan yang tiap tahun tambah geser,” katanya.
(ugo)
http://news.okezone.com/read/2011/11/27/340/534678/cerita-warga-seputar-robohnya-jembatan-kutai-kartanegara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar