Metrotvnews.com, Samarinda: Tragedi runtuhnya Jembatan Kutai Kartanegara di Tenggarong, Kalimantan Timur, selain menelan korban jiwa dan luka, juga mengakibatkan lalu lintas menuju Kota Tenggarong, terputus. Warga terpaksa beralih menggunakan feri tambangan sebagai alternatif transportasi.
Alat transportasi itu dipilih warga karena dianggap lebih cepat dan mudah. Feri tambangan itu adalah kapal kayu dengan mesin tempel yang memiliki lebar tiga meter, dan sanggup memuat hingga 15 sepeda motor, atau satu unit mobil. Untuk setiap sepeda motor dikenai tarif Rp2.000.
Feri tambangan itu cukup membantu warga. Sebab, sejak putusnya Jembatan Kutai Kartanegara pada 26 November silam, warga yang akan menuju Kota Tenggarong dan Kota Samarinda harus memutar dengan memakan waktu sekitar 2-3 jam. Selain itu jalan memutar itu pun terjal dan sempit.
Warga beraharap agar pemerintah bisa membuat jalan alternatif yang lebih mudah, sehingga aktivitas mereka kembali normal.(DSY)
Sumber : www.metrotvnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar