JAKARTA- Jembatan Kutai Kartanegara yang menghubungkan kota Tenggarong dengan kecamatan Tenggarong Seberang ambruk, Minggu 26 November 2011. Data Wikipedia mencatat jembatan sepanjang 710 meter itu selesai dibangun sekira tahun 2001, dan baru diresmikan tahun pada tahun 2003.
Lantas, mengapa jembatan yang berusia sekira 10 tahun itu bisa ambruk?
Menurut KH. Aus Hidayat Nur, anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan Kalimantan Timur, kontur tanah di Kalimantan Timur pada umumnya labil. “Dahulunya tanah gambut, maka jalan-jalan di Kaltim mudah rusak. Biasanya pemda membuat kerangka jalan itu dengan kayu balam sejenis kayu yang jika berada dalam tanah atau rawa jadi makin kuat,” kata Aus Hidayat dalam keterangannya, Minggu (27/11/2011).
Dipaparkannya, rumah-rumah yang ada di Kalimantan Timur juga umumnya menggunakan rangka pondasi menggunakan kayu balam. “Sehingga di Kaltim sangat jarang bangunan melebihi 5 tingkat. Ongkos membangun juga mahal!,” katanya.
Di Tenggarong, kata Aus membuat jembatan pasti perlu fondasi yang lebih kokoh. “Perlu dipertanyakan apakah sudah sesuai dengan bestek atau tidak, karena usia jembatan itu baru 10 tahun kok sudah roboh, mengapa pula tidak terdeteksi sebelumnya,” katanya.
Bila faktor tanah labil itu, yang menjadi sebab runtuhnya jembatan Kutai kartanegara, maka seharusnya jembatan-jembatan lain juga harus diperiksa. “Terutama jembatan Mahakam Ulu - Samarinda seberang yang digunakan sejak 1986 karena dari penampilannya saja sudah sangat mengkhawatirkan. Di jembatan tersebut kendaraan hampir selalu merayap karena sangat padat. Terkadang polisi memberlakukan buka tutup untuk memperlancar arus kendaraan,” katanya.
Sementara itu, dari informasi yang diperoleh okezone, Jembatan Kutai Kartanegara sebenarnya sedang dalam tahap perbaikan. Dijadwalkan perbaikan dilakukan November 2011 dan diperkirakan rampung pada Desember 2011.
Anggaran untuk perbaikan itu mencapai sekira Rp2,9 miliar. Dana rehabilitasi jembatan Kutai Kartanegara itu diambil dari APBD Kabupaten Kutai Kartanegara. Perusahaan yang akan melakukan tender tersebut adalah PT Bukaka dari Jakarta.
Sejak rehabilitasi dimulai pada 17 November 2011 lalu, pihak kontraktor memang sengaja tak menutup jembatan tersebut saat direhabilitasi. “Untuk merehab jembatan Kukar ini, masyarakat pernah diimbau jangan takut tak bisa menggunakan jembatan, karena PT Bukaka menggunakan alat-alat canggih,” kata sumber tersebut.
Oleh sebab itu Jembatan tak direhab dengan menutup jalan hingga jembatan Kutai Kartanegara itu roboh dan menelan korban jiwa.
(ugo)
http://news.okezone.com/read/2011/11/26/340/534662/usia-10-tahun-kok-jembatan-kutai-kartanegara-sudah-roboh
Lantas, mengapa jembatan yang berusia sekira 10 tahun itu bisa ambruk?
Menurut KH. Aus Hidayat Nur, anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan Kalimantan Timur, kontur tanah di Kalimantan Timur pada umumnya labil. “Dahulunya tanah gambut, maka jalan-jalan di Kaltim mudah rusak. Biasanya pemda membuat kerangka jalan itu dengan kayu balam sejenis kayu yang jika berada dalam tanah atau rawa jadi makin kuat,” kata Aus Hidayat dalam keterangannya, Minggu (27/11/2011).
Dipaparkannya, rumah-rumah yang ada di Kalimantan Timur juga umumnya menggunakan rangka pondasi menggunakan kayu balam. “Sehingga di Kaltim sangat jarang bangunan melebihi 5 tingkat. Ongkos membangun juga mahal!,” katanya.
Di Tenggarong, kata Aus membuat jembatan pasti perlu fondasi yang lebih kokoh. “Perlu dipertanyakan apakah sudah sesuai dengan bestek atau tidak, karena usia jembatan itu baru 10 tahun kok sudah roboh, mengapa pula tidak terdeteksi sebelumnya,” katanya.
Bila faktor tanah labil itu, yang menjadi sebab runtuhnya jembatan Kutai kartanegara, maka seharusnya jembatan-jembatan lain juga harus diperiksa. “Terutama jembatan Mahakam Ulu - Samarinda seberang yang digunakan sejak 1986 karena dari penampilannya saja sudah sangat mengkhawatirkan. Di jembatan tersebut kendaraan hampir selalu merayap karena sangat padat. Terkadang polisi memberlakukan buka tutup untuk memperlancar arus kendaraan,” katanya.
Sementara itu, dari informasi yang diperoleh okezone, Jembatan Kutai Kartanegara sebenarnya sedang dalam tahap perbaikan. Dijadwalkan perbaikan dilakukan November 2011 dan diperkirakan rampung pada Desember 2011.
Anggaran untuk perbaikan itu mencapai sekira Rp2,9 miliar. Dana rehabilitasi jembatan Kutai Kartanegara itu diambil dari APBD Kabupaten Kutai Kartanegara. Perusahaan yang akan melakukan tender tersebut adalah PT Bukaka dari Jakarta.
Sejak rehabilitasi dimulai pada 17 November 2011 lalu, pihak kontraktor memang sengaja tak menutup jembatan tersebut saat direhabilitasi. “Untuk merehab jembatan Kukar ini, masyarakat pernah diimbau jangan takut tak bisa menggunakan jembatan, karena PT Bukaka menggunakan alat-alat canggih,” kata sumber tersebut.
Oleh sebab itu Jembatan tak direhab dengan menutup jalan hingga jembatan Kutai Kartanegara itu roboh dan menelan korban jiwa.
(ugo)
http://news.okezone.com/read/2011/11/26/340/534662/usia-10-tahun-kok-jembatan-kutai-kartanegara-sudah-roboh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar