Jakarta Ekstremnya medan Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat, diakui Kepala Basarnas, Marsdya Daryatmo. Menurutnya, untuk mengevakuasi korban pesawat Sukhoi SuperJet 100 yang terjatuh di lereng gunung Salak, butuh fisik dan kemampuan ekstra.
"Gunung Salak itu ketinggiannya sekitar 7.000 kaki, dengan tingkat kemiringan 85 hingga 90 derajat. Jadi ditinjau dari segi geografisnya, sangat sulit untuk dilewati," ujar Daryatmo saat disambangi wartawan di Posko Basarnas di Lanud Halim Perdanakusumah, Jakarta, Kamis (17/5/2012).
Oleh karena itu, dirinya mengapresiasi kinerja anak buahnya beserta tim yang berhasil tiba di lokasi jatuhnya pesawat nahas tersebut. Hal itu diakui Daryatmo menjadi inspirasi bagi Basarnas untuk tetap semangat dalam menjalankan misi kemanusiaan.
"Tapi yang saya senang adalah semangat para rescuer yang terdiri dari Kopassus, Marinir, Paskhas, Kostrad, Brimob, pegiat seperti Mapala, panjat tebing, Wanadri, warga dan lainnya. Semangat mereka luar biasa. Semangat ini yang menginspirasi kita," jelasnya.
"Meskipun saya sudah perintahkan untuk aplusan (bergantian), tapi semangat tim luar biasa. Mereka masih semangat untuk tetap melakukan evakuasi," tambah Daryatmo.
Selain medan yang sulit, risiko kondisi fisik yang melemah dan rentan terhadap serangan penyakit juga diakui oleh Daryatmo.
"Oleh karena itu hari ini kita akan mengurangi jumlah personel. Kemudian kita minta agar lokasi disemprotkan disinfektan untuk mencegah penyakit Kolera. Semua ini untuk meminimalisir resiko terhadap tim," tuturnya.
Daryatmo juga mengapresiasi dukungan dari warga setempat yang mau bekerja sama dan membantu proses evakuasi. "Saya salut sama warga yang turut iku menyisir gunung Salak. Bahkan ada yang masih sekolah tapi dia semangat untuk membantu misi kemanusiaan ini," ujarnya.
"Kalau sudah selesai semua, kami akan menemui mereka untuk sharing, bersilaturahim, dan itu lebih mengena (lebih intim). Kita akan berikan sertifikat dalam proses suatu pembelajaran dan tanggung jawab membina masyarakat," tambah Daryatmo.
(vit/vit)
http://news.detik.com/read/2012/05/17/164013/1919285/10/basarnas-akui-gunung-salak-sulit-ditaklukkan?nd992203605
"Gunung Salak itu ketinggiannya sekitar 7.000 kaki, dengan tingkat kemiringan 85 hingga 90 derajat. Jadi ditinjau dari segi geografisnya, sangat sulit untuk dilewati," ujar Daryatmo saat disambangi wartawan di Posko Basarnas di Lanud Halim Perdanakusumah, Jakarta, Kamis (17/5/2012).
Oleh karena itu, dirinya mengapresiasi kinerja anak buahnya beserta tim yang berhasil tiba di lokasi jatuhnya pesawat nahas tersebut. Hal itu diakui Daryatmo menjadi inspirasi bagi Basarnas untuk tetap semangat dalam menjalankan misi kemanusiaan.
"Tapi yang saya senang adalah semangat para rescuer yang terdiri dari Kopassus, Marinir, Paskhas, Kostrad, Brimob, pegiat seperti Mapala, panjat tebing, Wanadri, warga dan lainnya. Semangat mereka luar biasa. Semangat ini yang menginspirasi kita," jelasnya.
"Meskipun saya sudah perintahkan untuk aplusan (bergantian), tapi semangat tim luar biasa. Mereka masih semangat untuk tetap melakukan evakuasi," tambah Daryatmo.
Selain medan yang sulit, risiko kondisi fisik yang melemah dan rentan terhadap serangan penyakit juga diakui oleh Daryatmo.
"Oleh karena itu hari ini kita akan mengurangi jumlah personel. Kemudian kita minta agar lokasi disemprotkan disinfektan untuk mencegah penyakit Kolera. Semua ini untuk meminimalisir resiko terhadap tim," tuturnya.
Daryatmo juga mengapresiasi dukungan dari warga setempat yang mau bekerja sama dan membantu proses evakuasi. "Saya salut sama warga yang turut iku menyisir gunung Salak. Bahkan ada yang masih sekolah tapi dia semangat untuk membantu misi kemanusiaan ini," ujarnya.
"Kalau sudah selesai semua, kami akan menemui mereka untuk sharing, bersilaturahim, dan itu lebih mengena (lebih intim). Kita akan berikan sertifikat dalam proses suatu pembelajaran dan tanggung jawab membina masyarakat," tambah Daryatmo.
(vit/vit)
http://news.detik.com/read/2012/05/17/164013/1919285/10/basarnas-akui-gunung-salak-sulit-ditaklukkan?nd992203605
Tidak ada komentar:
Posting Komentar