Para peneliti di Oregon State University (OSU) Amerika Serikat menemukan bahwa beberapa senyawa yang disebut polyoxoniobates dapat menurunkan atau men-dekontaminasi agen saraf seperti gas sarin yang sangat mematikan. Polyoxoniobates diketahui juga memiliki karakteristik lain yang membuatnya cocok digunakan pada baju pelindung, masker atau perangkat perlindungan lainnya.
Penggunaan polyoxoniobates untuk tujuan ini memang belum pernah
dibuktikan, namun para ilmuwan OSU mengatakan bahwa penemuan ini akan
berimplikasi penting untuk perlindungan personel militer dan sipil dari
gas beracun seperti gas sarin. Tahun lalu, sebuah laporan PBB
menyimpulkan bahwa gas sarin telah digunakan dalam konflik Suriah.
Metode baru ini dianggap sebagai terobosan besar dalam melindungi militer dan sipil dari agen-agen saraf. Senyawa organofluorophosphate seperti gas sarin adalah cairan yang tidak berbau dan tidak berwarna yang sangat mematikan bahkan pada konsentrasi yang sangat rendah. Pengaplikasiannya dalam militer bisa digunakan sebagai hulu ledak artileri, bom dan rudal. Sarin juga gas yang memiliki volatilitas yang tinggi (cairan dapat berubah menjadi gas), sangat berbahaya bila terhirup bahkan konsentrasi uapnya dapat menembus kulit dengan cepat. Bila tidak segera diberikan penangkal seperti atropin, korban gas sarin akan meninggal karena tercekik akibat kelumpuhan otot paru-paru dalam waktu 1 sampai 10 menit setelah terhirup langsung. Sedangkan pada korban yang terpapar gas sarin dalam dosis non mematikan, bila tidak mendapatkan perawatan medis segera, maka akan menderita kerusakan saraf permanen. Selain itu, pakaian seseorang akan terus melepaskan gas sarin selama sekitar 30 menit setelah kontak dengan gas sarin, yang akhirnya dapat menyebabkan paparan bagi orang lain.
Metode baru ini dianggap sebagai terobosan besar dalam melindungi militer dan sipil dari agen-agen saraf. Senyawa organofluorophosphate seperti gas sarin adalah cairan yang tidak berbau dan tidak berwarna yang sangat mematikan bahkan pada konsentrasi yang sangat rendah. Pengaplikasiannya dalam militer bisa digunakan sebagai hulu ledak artileri, bom dan rudal. Sarin juga gas yang memiliki volatilitas yang tinggi (cairan dapat berubah menjadi gas), sangat berbahaya bila terhirup bahkan konsentrasi uapnya dapat menembus kulit dengan cepat. Bila tidak segera diberikan penangkal seperti atropin, korban gas sarin akan meninggal karena tercekik akibat kelumpuhan otot paru-paru dalam waktu 1 sampai 10 menit setelah terhirup langsung. Sedangkan pada korban yang terpapar gas sarin dalam dosis non mematikan, bila tidak mendapatkan perawatan medis segera, maka akan menderita kerusakan saraf permanen. Selain itu, pakaian seseorang akan terus melepaskan gas sarin selama sekitar 30 menit setelah kontak dengan gas sarin, yang akhirnya dapat menyebabkan paparan bagi orang lain.
Ada juga beberapa senyawa lain yang dapat men-dekontaminasi gas saraf,
namun para peneliti mengatakan bahwa senyawa tersebut tergolong senyawa
organik, tidak stabil, bisa rusak karena sinar matahari dan memiliki
karakteristik berbeda yang tidak cocok untuk diterapkan pada pakaian
pelindung. Selain itu ada juga senyawa lain yang meskipun anorganik
namun juga tidak cocok diterapkan pada bahan kain.
Sebaliknya, senyawa polyoxoniobates yang anorganik, diketahui
tidak hilang dalam kondisi lingkungan normal, bisa larut dengan mudah
dan bisa diterapkan pada bahan kain atau bahan pakaian lainnya.
Grafik yang menggambarkan kemampuan unik dari senyawa polyoxoniobates dalam menurunkan dan men-dekontaminasi gas sarin. Gambar: Oregon State University |
"Ini adalah pemahaman mendasar baru tentang apa yang Anda bisa lakukan
pada senyawa ini," kata May Nyman, profesor di Departemen Kimia OSU
College of Science. "Senyawa anorganik ini stabil, dan berpotensi
penting dalam dekontaminasi dan perlindungan dari gas saraf yang
mematikan ini (gas sarin)."
Sebagai bahan kimia, polyoxoniobates sebenarnya telah dikenal
sejak pertengahan 1900-an, kata Nyman, tetapi potensinya yang bisa
men-dekontaminasi gas sarin baru diketahui baru-baru ini. Selain
perlindungan dari gas saraf, katanya, sifat kimia senyawa polyoxoniobates
bisa berfungsi sebagai katalis, yang mampu menyerap karbondioksdia yang
mana bisa ditemukan sebagai penyerap karbon di pembangkit listrik
berbahan bakar fosil.
"Dalam penelitian ini, kami berharap
bisa mengeksplorasi lebih jauh fungsi mereka dan kemudian menerapkannya
pada permukaan kain pelindung," kata Nyman. " Senyawa ini bisa sebagai
dasar perlindungan untuk masker gas atau perlindungan lainnya. Kami juga
perlu menguji kemampuan senyawa ini pada lingkungan yang sangat
kering, panas ekstrem atau kondisi keras lainnya."
Tujuannya
adalah membuat senyawa pelindung ini bertahan lama, berkinerja tinggi dan
tentu saja untuk memberikan tingkat perlindungan yang tinggi dari agen
saraf seperti gas sarin bahkan di kondisi lingkungan yang
keras, ujar para peneliti.
http://www.artileri.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar