Setelah dibangun lebih dari dua dekade, Rusia akhirnya melantik K-560 Severodvinsk, kapal selam pemburu bertenaga nuklir tercanggih yang pernah dibangun Rusia. Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali, kapal selam multifungsi ini akan berperan sebagai pemburu kapal selam, kapal permukaan, dan target di darat.
K-560 Severodvinsk adalah yang pertama dari kapal selam serang nuklir Kelas Yasen, penerus dari kapal selam tua Akula dan didesain untuk menghadapi kapal selam nuklir sekelas Seawolf dan Virginia Amerika Serikat. Pembangunan K-560 dimulai pada tahun 1993 (sebelum tahun 2013 bernama K-329 Severodvinsk) yang peluncurannya direncanakan pada 1998. Namun karena keterbatasan dana akibat transisi pasca runtuhnya Uni Soviet, proyek ini akhirnya mengalami beberapa kali penundaan. K-560 Severodvinsk bahkan baru memulai uji lautnya pada 2011, dan baru benar-benar beroperasi pada Selasa lalu. Kapal selam ini selanjutnya akan bertugas bersama Armada Utara Rusia dengan usia operasional sekitar 30 tahun.
Menurut media pemerintah Rusia, Severodvinsk dilengkapi dengan sistem sonar bulat besar yang memenuhi seluruh haluannya dan memberikan gambaran bawah air yang lebih baik dan lebih rinci dibanding sistem sonar (silinder) kebanyakan. Hal ini menjadikan posisi tabung torpedonya tidak lazim, yakni dibuat miring dan ditempatkan di belakang kompartemen kontrol utama, hal yang baru pertama kali terjadi dalam sejarah pembangunan kapal selam Uni Soviet atau Rusia.
K-560 Severodvinsk berdimensi panjang 119 meter, bobot benaman (submerged) 13.800 ton dengan kecepatan hingga 30 knot. Kapal selam ini diawaki oleh sekitar 90 orang kru, termasuk 32 perwira. Dirancang oleh Biro Teknik Kelautan Malachite di St Petersburg dan diproduksi oleh galangan kapal Sevmash. Sevmash menyebut K-560 Severodvinsk sebagai kapal buatan Rusia yang tercanggih dan paling low-noise.
Infographic K-329 Severodvinsk. RIA Novosti |
Kapal selam ini dilaporkan dipersenjatai dengan torpedo 533mm, delapan
tabung peluncuran vertikal yang sarat dengan rudal supersonik anti kapal
"Onyx" dan rudal jelajah "Kaliber" untuk serangan darat. Kedua rudal
ini adalah senjata Rusia yang menakutkan, Onyx (versi ekspornya bernama
Yakhont) memiliki jangkauan 180 mil dan Kaliber mampu mencapai target
yang jauhnya 170 mil. Ada lagi yang menarik, disebutkan K-560
Severodvinsk segera dilengkapi loader dan rudal 9K. Nama rudal
ini mengacu pada rudal anti tank (9K111) dan rudal anti udara (9K38).
Karena ini kapal selam, maka 9K111 dikesampingkan, berarti 9K38 Igla
atau variannya lah yang akan melengkapinya. Jika Severodvinsk membawa
rudal Igla, berarti kapal selam ini
akan bisa menembak jatuh pesawat yang datang untuk menghancurkannya.
Saat ini Rusia sedang membangun dua kapal selam lainnya dari Kelas
Yasen,
dan tiga kapal tambahan berikutnya juga akan dibangun melalui perjanjian
kontrak pada tahun 2015 nanti. Angkatan Laut Rusia sendiri mengatakan
ingin memiliki Yasen sebanyak mungkin untuk menjaga kedaulatan Rusia.
Angkatan Laut Rusia saat ini memiliki 60 kapal selam, sepuluh di antaranya adalah kapal selam nuklir strategis dan lebih dari 30 lainnya adalah kapal selam nuklir serbaguna dan sisanya adalah kapal selam konvensional.
Angkatan Laut Rusia saat ini memiliki 60 kapal selam, sepuluh di antaranya adalah kapal selam nuklir strategis dan lebih dari 30 lainnya adalah kapal selam nuklir serbaguna dan sisanya adalah kapal selam konvensional.
(Gambar K-329 Severodvinsk atas: sevmash.ru)
http://www.artileri.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar