Fenomena tabrakan kapal pesiar Italia Costa Concordia juga memiliki kesamaan peristiwa dengan Titanic saat kecelakaan terjadi. Situasi sebelum dan saat kapal tenggelam, kesalahan kapten, bangkai kapal bisa Anda simak berikut :
- Kapten Sempat Minum di Bar dengan Wanita Cantik
Seorang penumpang bernama Monique Maurek 41 tahun warga negara Belanda memberikan pengakuan tentang kegiatan sang kapten, Fransesco Schettino sebelum kapal karam.
"Yang paling membuat saya malu adalah ketika saya melihat kapten tengah menghabiskan banyak waktunya pada malam hari sebelum kami menabrak karang, dengan minum-minum di bar bersama seorang wanita cantik dalam pelukannya," jelas Monique kepada The Sunday Telegraph dan dilansir oleh Daily Mail, Senin (16/1/2012).
Dirinya dan penumpang lainnya terjebak kepanikan saat sirine berbunyi tujuh kali, yang kemudian diketahui sebagai isyarat untuk meninggalkan kapal. - Kapten Menolak Disuruh Kembali ke Kapal
Saat detik-detik kandasnya kapal, petugas pelabuhan setempat tengah melakukan percakapan telepon dengan kapten kapal. Sang kapten ternyata diketahui mengabaikan perintah untuk kembali ke kapal guna mengevakuasi penumpang, padahal saat itu ratusan penumpang masih terjebak di dalam kapal yang mulai terguling.
Berikut transkrip percakapan telepon yang sempat terekam, seperti diungkapkan oleh kantor berita Italia, ANSA dan dilansir oleh AFP, Selasa (17/1/2012).
"Sekarang, Anda pergi ke haluan kapal, Anda panjat tangga darurat dan koordinasikan evakuasi dari sana," demikian instruksi pejabat pelabuhan kepada Kapten Schettino.
"Anda harus memberitahukan ada berapa orang, ada berapa anak-anak, wanita, dan penumpang di sana dan sebutkan jumlah pasti untuk tiap kategorinya," jelas petugas pelabuhan.
Atas instruksi tersebut, Kapten Schettiono nampaknya tidak merespon sama sekali. Sebab, kemudian dalam percakapan diketahui petugas pelabuhan berteriak memberi peringatan kepada Schettiono.
"Apa yang Anda lakukan? Apakah Anda mengabaikan evakuasi penyelamatan? Kapten, ini adalah perintah, saya yang bertanggungjawab sekarang. Anda menyatakan untuk meninggalkan kapal," ujar petugas pelabuhan tersebut.
"Sudah ada mayat," imbuh petugas tersebut.
"Berapa banyak?" tanya Schettiono.
"Itu tugas Anda untuk memberitahu saya, apa yang Anda lakukan? Apakah Anda ingin kembali ke rumah?" timpal petugas pelabuhan kembali.
Diungkapkan juga bahwa sempat terjadi 'pemberontakan' oleh awak kapal yang memutuskan untuk melakukan proses evakuasi sebelum ada perintah resmi dari kapten kapal. Saat ini, penyidik masih melakukan analisa terhadap kotak hitam kapal yang berhasil ditemukan oleh petugas penyelamat. Analisa dilakukan untuk mengetahui pergerakan kapal tersebut sebelum karam. - Kapten Akui Bermanuver Untuk Menyapa Teman di Pantai
Kesalahan serius sang kapten terungkap dalam pemeriksaan dirinya pada penyidik Italia. Ternyata ia mendekati Pulau Giglio untuk menyapa temannya, yang merupakan mantan kapten kapal di perusahaan Costa, Mario Palombo. Schettino mengatakan telah sering melakukan hal itu sebelumnya. Namun kali itu ia terlambat memutar kapal sehingga masuk ke dalam perairan dangkal dan menghantam karang. Akibatnya, kapal pun terguling.
"Saya melakukan sebuah kesalahan ketika mendekat itu. Saya melakukan navigasi dengan menggunakan pandangan karena saya sangat tahu kedalamannya dan saya telah melakukan manuver ini tiga atau empat kali. Namun kali ini saya terlambat memerintahkan untuk memutar dan berakhir di perairan yang terlalu dangkal. Saya tak tahu bagaimana itu terjadi, saya korban insting saya," tutur pria berumur 52 tahun itu seperti dikutip Telegraph, Kamis (19/1/2012). - "Kapten Pengecut" julukan dari penumpang yang marah
Kemarahan penumpang atas perbuatan Schettino dilampiaskan dengan menjulukinya "Kapten Pengecut". Ini menyangkut tuduhan pembunuhan yang tidak berencana dan meninggalkan kapalnya jauh sebelum seluruh penumpang dievakuasi. Polisi pun telah menahan kapten berumur 52 tahun tersebut dengan hukuman maksimum atas dakwaan itu adalah 12 tahun penjara.
Kapten pun sempat bersikeras mengatakan bahwa lokasi perairan tersebut cukup dalam untuk dilalui kapal tersebut. "Kawasan tersebut aman, airnya cukup dalam. Kami menghantam karang yang tidak ada penandanya di peta. Sejauh yang saya tahu, kami berada di wilayah perairan yang bisa diarungi dengan baik," tuturnya. - Lagu Film Titanic Sedang Diputar di Kapal Costa Concordia Saat Musibah
Every night in my dreams
I see you, I feel you
That is how I know you go on...
Sepenggal lirik lagu "My Heart Will Go On" yang dijadikan theme song film terkenal "Titanic" itu sempat terdengar saat musibah terjadi. Salah satu restoran kapal Costa Concordia tengah memutar lagu yang dipopulerkan Celine Dion itu saat kapal menabrak karang.
Salah seorang penumpang kapal, Yannic Sgaga mengungkapkan hal itu kepada surat kabar Italia, La Tribune de Geneve. Dikatakan pria asal Swiss itu, dirinya mendengar lagu itu saat sedang makan malam bersama saudara laki-lakinya di restoran kapal. Ketika itulah, kapal berguncang keras setelah menabrak batu karang besar.
"Gambaran film Titanic saat itu nyata sekali," kata Sgaga. "Itu terus memenuhi kepala saya," tuturnya seperti dilansir News.com.au, Kamis (19/1/2012). Kekacauan yang terjadi saat peristiwa mencekam itu pun diakui para penumpang mirip adegan dalam film "Titanic". Persis seperti 100 tahun silam, saat itu para penumpang juga tengah menyantap hidangan makan malam mereka. Dan para penumpang yang berebut untuk naik ke sekoci pun merupakan pemandangan yang sedikit banyak mirip dengan tragedi legendaris Titanic tahun 1997 itu.
Mungkinkah sejarah telah berulang? - Restoran Kapal Jadi Kuburan Air
The Australian News melaporkan, sedikitnya 5 korban tewas ditemukan di restoran yang terletak di Dek 4. Restoran di buritan kapal pesiar Costa Concordia kini menjadi kuburan air bagi penumpang yang tidak beruntung.
Saat tabrakan terjadi, hanya dua jam setelah meninggalkan Pelabuhan Civitavecchia dekat Roma, para penumpang sedang menikmati santap malam di restoran. Makan malam yang berakhir bencana. Kini, restoran itu terbenam 20 meter dibawah permukaan laut.
Dari 11 korban tewas, 5 di antaranya ditemukan di dalam restoran itu, dan 2 lainnya ditemukan di dekat restoran. Saat ditemukan, korban-korban pria mengenakan jas dan dasi untuk makan malam. Mereka juga memakai jaket pelampung, tampaknya menyadari bahwa mereka dalam keadaan bahaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar