JAKARTA – Jagad musik rock baru saja berduka dengan meninggalnya pendiri grup band Deep Purple, Jon Lord, Senin (16/7) waktu setempat.
Lord yang merupakan pencipta lagu Smoke on the Water selalu saja berhasil membuat kagum penggemarnya lewat suara-suara ajaib yang diciptakannya dari keyboardnya.
Selama bermain musik, Lord identik dengan satu merek organ yaitu Organ Hammond.
Organ Hammond sendiri adalah keyboard yang banyak digunakan oleh musisi yang beraliran Blues dan Jazz seperti JimmySmith, JimmyMcGriff, dan LennyDee.
Namun saat Lord bermain dengan Hammond, pria kelahiran Leicester, Inggris, 71 tahun lalu langsung merubah image itu. Lord kerap menambahkan unsur distorsi yang luar biasa.
Lord juga senang memainkan riff keyboard yang berat dan cepat, seperti Blackmore memetik gitarnya. Contoh terbaik dari mendengarkan kepiawaian Lord adalah lagu “Fireball,” di mana ia memainkan riff gaya thrash metal dengan menggunakan perangkat Maestro RM-1A.
Kejeniusan Lord adalah saat dirinya menjadi pemain organ Hammond pertama yang memainkan keyboard dengan ampli gitar Marshall.
Beberapa teknik solo yang sering dimainkannya di F Blues (F – A flat – B flat – B natural – C – E flat – E natural – F) dengan cara yang berulang-ulang.
Pernah Lord bermain sampai menghancurkan organ Hammond tipe C 3 saat konser di Scandinavian Night karena saking cepat dan kerasnya dia bermain.
Kini, suara-suara aneh itu telah tiada, tapi karya Lord tetap akan dikenang sebagai Dewa keyboard musik rock dunia. Selamat jalan Lord. (Dairiki/kabar24/yri)
http://bisnis-jabar.com/index.php/berita/deep-purple-john-lord-wafat-meninggalkan-smoke-on-the-water
Lord yang merupakan pencipta lagu Smoke on the Water selalu saja berhasil membuat kagum penggemarnya lewat suara-suara ajaib yang diciptakannya dari keyboardnya.
Selama bermain musik, Lord identik dengan satu merek organ yaitu Organ Hammond.
Organ Hammond sendiri adalah keyboard yang banyak digunakan oleh musisi yang beraliran Blues dan Jazz seperti JimmySmith, JimmyMcGriff, dan LennyDee.
Namun saat Lord bermain dengan Hammond, pria kelahiran Leicester, Inggris, 71 tahun lalu langsung merubah image itu. Lord kerap menambahkan unsur distorsi yang luar biasa.
Lord juga senang memainkan riff keyboard yang berat dan cepat, seperti Blackmore memetik gitarnya. Contoh terbaik dari mendengarkan kepiawaian Lord adalah lagu “Fireball,” di mana ia memainkan riff gaya thrash metal dengan menggunakan perangkat Maestro RM-1A.
Kejeniusan Lord adalah saat dirinya menjadi pemain organ Hammond pertama yang memainkan keyboard dengan ampli gitar Marshall.
Beberapa teknik solo yang sering dimainkannya di F Blues (F – A flat – B flat – B natural – C – E flat – E natural – F) dengan cara yang berulang-ulang.
Pernah Lord bermain sampai menghancurkan organ Hammond tipe C 3 saat konser di Scandinavian Night karena saking cepat dan kerasnya dia bermain.
Kini, suara-suara aneh itu telah tiada, tapi karya Lord tetap akan dikenang sebagai Dewa keyboard musik rock dunia. Selamat jalan Lord. (Dairiki/kabar24/yri)
http://bisnis-jabar.com/index.php/berita/deep-purple-john-lord-wafat-meninggalkan-smoke-on-the-water
Tidak ada komentar:
Posting Komentar