West Palm Beach, Florida - Sikorsky Aircraft Corporation, anak perusahaan dari United Technologies Corporation (UTC), pada 2 Oktober kemarin meluncurkan prototipe pertama dari dua helikopter intai bersenjata S-97 RAIDER™, menandai dimulainya tahap uji coba penerbangan helikopter yang dirancang untuk militer ini.
"Hari ini, Sikorsky meluncurkan helikopter militer generasi terbaru, dengan kemampuan dan kinerja yang belum pernah ada sebelumnya di industri kami," kata presiden Sikorsky Mick Maurer di laman resmi Sikorsky. "Empat tahun lalu, kami mengumumkan rencana untuk membangun S-97 RAIDER, dan kami bekerjasama dengan beberapa perusahaan terbaik di industri ini," tambah Maurer.
Dengan mengusung teknologi helikopter Sikorsky X2™, helikopter S-97 RAIDER menjadi helikopter multi misi (intai bersenjata atau serangan ringan) yang mampu mengangkut enam tentara dan senjata eksternal. Rotor utama dan rotor pendorongnya memberikan kecepatan jelajah hingga 253 mph (407 km/jam), lebih dua kali lipat kecepatan helikopter konvensional.
Sikorsky akan menawarkan helikopter S-97 RAIDER™ sebagai helikopter pengganti untuk armada helikopter OH-58D Kiowa Warrior milik Angkatan Darat AS guna memenuhi kebutuhan operasional dan sebagai platform operasi khusus di masa mendatang.
"Helikopter militer membutuhkan kinerja dan kemampuan yang tinggi untuk mencapai tujuan mereka," tambah Maurer. RAIDER ini akan menawarkan manuver dan kecepatan yang sangat baik, yang secara signifikan akan meningkatkan kinerja, serta daya tahan dan jangkauan yang lebih jauh.
RAIDER yang bermesin tunggal ini memanfaatkan airframe (badan) dari bahan komposit dengan berat kotor sekitar 11.000 pon (5.000 kg). Helikopter ini mampu membawa berbagai senjata dan sensor yang diperlukan untuk berbagai misi. Kokpit akan diisi oleh dua pilot, dengan mode duduk side-by-side. Sedangkan ruang kabinnya yang fleksibel mampu menampung enam pasukan tempur lengkap atau amunisi dan bahan bakar tambahan untuk misi yang lama.
Pendanaan program pembangunan helikopter RAIDER ini sama sekali tidak dibantu oleh pemerintah AS. Sikorsky berinvestasi sebesar 75 persen dari total dana program, sedangkan 25 persen lainnya ditanggung oleh 53 industri lainnya.
Sumber : http://www.artileri.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar