(ANTARA)
"Sebab, bukan mustahil lewat bantuan alat sadap buat Densus 88 antiteror ini, intelijen Australia menyadap komunikasi pejabat Indonesia," kata Ketua Presidium IPW, Neta S Pane.
Hubungan Indonesia-Australia tegang usai skandal penyadapan Negeri Kanguru itu terungkap. Australia bahkan menolak minta maaf. Indonesia pun menarik Duta Besar Nadjib Riphat Kesoema.
Pane menilai, Pemerintah Indonesia dan kalangan intelijen perlu mencek alat sadap bantuan asing, terutama Australia. Apakah selama ini Australia menyadap lewat alat bantuan tersebut.
"Jika terbukti penyadapan
lewat alat sadap bantuan itu, berarti sudah waktunya semua alat
tersebut diblokir, dinonaktifkan dan tidak perlu difungsikan lagi,"
jelas Pane.
Kalaupun tidak terbukti, Pemerintah tetap perlu waspada. Kenapa intelijen Australia dan negara asing lainnya terlalu gampang menyadap para pejabat Indonesia. (one)
Kalaupun tidak terbukti, Pemerintah tetap perlu waspada. Kenapa intelijen Australia dan negara asing lainnya terlalu gampang menyadap para pejabat Indonesia. (one)
http://nasional.news.viva.co.id/news/read/459902--waspadai-alat-sadap-densus-88-bantuan-australia-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar