Hari pertama aku dateng di Jakarta dari Kuala Lumpur kemaren (1 feb 07) disambut hujan deres malamnya.
Paginya jam 3.30 disambut gempa . . .
Hari ini disambut banjirrr dimana-mana …
Pegawe kantor yg semestinya ditraining ga bisa dateng …. mau mbalik KL juga ga bisa wong jalan toll airprot issuenya lumpuhh …
- “Duh ! pripun niku, Dhe ? Njenengan pun ngeramal gitu kok ya masih ketiban duren ta ?”Jakarta memang merupakan daratan banjir
+
Tanah penyusun kota jakarta, terutama Jakarta Utara adalah endapan banjir. Peta geologi kota Jakarta sangat menunjukkan hal itu. Peta yang aku tampilkan ini bentuk sederhana dari peta yang diterbitkan oleh P3G Bandung.
Peta geologi ini menunjukkan pelamparan endapan muda volkanik yang menumpang diatas batuan volkanik. Coba perhatikan bentuk sungai yang menggerus endapan volkanik ini, sehingga disekitar torehan-torehan sungai akan terlihat batuan yang berada dibawahnya. Lihat penampangnya dibawah ini.
Di gambar yang dibawah ini semestinya mudah dimengerti bahwa sebenarnya dibawah kota jakarta ini banyak endapan-endapan pantai. Endapan ini dibentuk dengan cara apa … Ya salah satunya dengan mekanisme banjir itu. Makanya tidak mudah membuat Jakarta bebas banjir.Walaupun jakarta dientuk oleh endapan banjir tetapi jangan trus nrimo gitu saja.Whaduuuh cilik menthik Pak Dhe, di klick tetep ga mudeng Dhe … Buatin yang mudah gitu PakDhe !+ “Wah ini asli dari Pak Bammelen. Pak Bammelen ini Geologist Londo yang membuat buku geologi indonesia secara lengkap. Ya wis aku gawekke sing sederhana dibawahnya lagi ni”
Banjir akan selalu saja datang tetapi manusia tentunya juga memerlukan tempat untuk hidup. Yang penting kita pinter-pinteran dengan alam. Lah wong Belanda saja bisa membendung sebuah teluk untuk dijadikan tempat tinggal kok. Artinya kalau ada usaha rekayasa teknik (engineering) ya memang mungkin membuat Jakarta bebas banjir.
Sik sik aku kudu balik ke KL, sik …. : D
http://rovicky.wordpress.com/2007/02/02/whalllah-banjir/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar