Jakarta -
Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara menyambut tahun 2014 dengan
semangat. Sebab, pada tahun ini, TNI AU bakal menerima belasan tenaga
baru berupa beberapa jenis pesawat terbang. "Ada pesawat tempur jet,
pesawat tempur baling-baling, dan pesawat angkut," kata Kepala Dinas
Penerangan TNI Angkatan Udara Marsekal Pertama Hadi Tjahjanto saat
dihubungi Tempo, Sabtu, 4 Januari 2014.
Dari jajaran pesawat tempur jet, ada F-16 blok 24 yang merupakan hibah
dari Amerika Serikat. Sebelum Oktober 2014, TNI AU bakal menerima
delapan dari 24 unit pesawat hibah itu. Nantinya, pesawat tempur jet ini
harus menjalani perbaikan sistem avionik sebelum digunakan oleh Skadron
16, Pekanbaru, Riau.
Secara bertahap, TNI AU juga bakal menerima pesawat tempur bermesin jet
T-50 Golden Eagle buatan Korea Selatan. Dari satu skuadron atau 16 unit
pesawat yang dipesan, baru delapan unit yang akan dikirim. Rencananya,
TNI AU akan melatih pilot tempur menggunakan pesawat ini, menggantikan
pesawat Hawk 100/200.
Untuk pesawat tempur ringan atau bermesin piston atau baling-baling,
akan datang pesawat Super Tucano buatan pabrik Embraer asal Brasil. Dari
16 unit yang dipesan, baru empat pesawat yang sudah tiba di Tanah Air.
"Jumlah Super Tucano yang datang tahun ini saya tak hafal, setidaknya
dua pesawat bakal hadir tahun ini." Pesawat ini menjadi tulang punggung
TNI AU dalam melakukan misi antigerilya menggantikan pesawat OV-10
Bronco yang sudah dipensiunkan tahun lalu.
Selain itu, TNI AU juga bakal menerima satu pesawat jenis angkut C-130
Hercules dari Australia. Pesawat ini juga bakal menambah kekuatan armada
angkut TNI AU. "Rencananya datang bulan Juli nanti."
Sesuai rencana, Angkatan Udara juga bakal menerima beberapa pesawat
terbang tanpa awak dari Filipina tahun ini. Pesawat tanpa awak bakal
menghuni skuadron khusussurveillance di Pontianak, Kalimantan
Barat. "Saya belum dengar pasti kapan datangnya, tapi sesuai rencana
strategis tahun ini," kata Hadi. "Diharapkan pesawat-pesawat ini mampu
mendongkrak MEF (minimum essential forces) dari tahun 2013 yang sebesar 28,7 persen."
http://militaryanalysisonline.blogspot.com/2014/01/belasan-pesawat-hibah-tempur-bakal.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar