Jakarta -
Panglima Komando Operasi Angkatan Udara Satu Marsekal Muda Muhammad
Syaugi mengaku tidak sabar untuk segera memiliki skadron khusus pesawat
tanpa awak yang rencananya berlokasi di Pangkalan Udara Supadio,
Pontianak, Kalimantan Barat. Karena itu, Angkatan Udara saat ini sedang
mempercepat persiapan infrastruktur pendukung skadron tersebut.
"Targetnya tahun ini jadi," kata Syaugi kepada wartawan di Markas
Komando Operasi Angkatan Udara Satu, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur,
Jumat, 24 Januari 2014.
Selain infrastruktur, TNI AU juga mempersiapkan sisi teknologinya. Para
teknisi TNI AU sudah mulai mempelajari teknologi dan seluk-beluk pesawat
tanpa awak. "Ternyata tak mudah, kami pun mempelajari (teknologi)
tersebut dari negara tetangga yang sudah bisa," kata dia. "Tak perlu
malu, yang penting kami belajar."
Saat disinggung soal pesawat tanpa awak jenis apa yang bakal digunakan
TNI AU, Syaugi belum mau menjawab detail. Dia hanya menyebutkan pesawat
tanpa awak hasil riset dari Kementerian Riset dan Teknologi serta Badan
Penerapan dan Pengembangan Teknologi, yakni PUNA Wulung. "Selain itu,
Kementerian Pertahanan yang tahu," ujarnya.
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan membeli belasan unit pesawat tanpa
awak dari Filipina, selain buatan dalam negeri, yang akan dialokasikan
untuk TNI Angkatan Udara. Skadron pesawat nirawak ini diharapkan mampu
mengemban misi mata-mata dan pengamatan jarak jauh. Pesawat ini
ditargetkan mampu memberikan gambaran awal suatu daerah di Tanah Air
setelah terjadinya bencana alam.
http://militaryanalysisonline.blogspot.com/2014/01/tni-kebut-persiapan-skadron-pesawat.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar