Pemerintah Kesultanan Brunei sedang menggelar Brunei Darussalam International Defense Exhibition tanggal
2 sampai dengan 6 Desember 2013. Berbagai negara ikut serta dalam
pameran pertahanan ini. Tidak terkecuali adalah Indonesia. Dipimpin
langsung oleh Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, stand
Indonesia mendapatkan sambutan cukup hangat dari warga dan kalangan
militer Brunei. Indonesia membawa produk-produk daintaranya dari PT.
Dirgantara Indonesia (PTDI), PT.PAL , PT. Pindad, PT. LEN, PT. Dok
Perkapalan Kodja serta berberapa perusahaan swasta lainnya.
Yang paling mendapatkan atensi cukup dalam adalah pesawat angkut terbaru
produk Indonesia CN-295 dan pesawat patroli maritim CN-235 Surveillance
produk PTDI. serta panser Anoa produk PT. Pindad. Bahkan Sultan Hasanal
Bolkiah sangat terkesan dengan produk-produk ini.
Indonesia memperoleh sejumlah komitmen bilateral dalam pameran BRIDEX
2013 termasuk pemesanan 4 unit panser Anoa dari Brunei Darussalam yang
diharapkan pembeliannya diteken tahun depan. Dengan Filipina, diperoleh
komitmen memastikan rencana kontrak pembelian kapal angkut dan kapal
observasi serta kemungkinan pemesanan pesawat angkut CN-295.
Selain pembelian alutsista produk Indonesia yang dibeli oleh negara
lain, diperoleh juga kepastian Prancis, memastikan pengiriman meriam
artileri medan kaliber 155mm Nexter yang akan datang pada tahun 2014,
yang terdiri dari 1 baterai atau sekitar 18 unit meriam. Prancis juga
akan melanjutkan dukungan untuk PT Pindad dalam memproduksi Panser Anoa
melalui pasokan perangkat mesin Renault. Indonesia juga memperoleh
komitmen dari Inggris yang memastikan 3 unit multirole light fregat akan
dikirim pada Juni 2014. Dengan Turki dipastikan kerjasama konkret
dengan PT Pindad dalam produksi medium tank, selain kerjasama dengan LEN
untuk pengembangan sistem komunikasi.
http://militaryanalysisonline.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar