Menteri
Pertahanan Republik Indonesia, Purnomo Yusgiantoro, meresmikan tiga
kapal perang buatan Batam yang dikerjakan putra-putri Indonesia, Jumat
20 Desember 2013 sore di Pelabuhan Batu Ampar, Batam, Kepulauan Riau.
Ketiga kapal perang itu adalah Kapal Republik Indonesia (KRI) Alamang 644, Kapal Angkatan Laut (KAL) Bireun II-1-63 dan KAL Kumai I-6-58.
Kapal-kapal terbuat dari baja khusus High Tensile Steel yang diproduksi PT Palindo Marine Shipyard Batam. Bahan baja tersebut diproduksi PT Krakatau Steel, Cilegon.
KRI Alamang 644 merupakan jenis kapal cepat rudal (KCR) dengan spesifikasi teknologi tinggi dengan panjang 44 meter, lebar 8 meter, tinggi 3,4 meter dan sistem propulasi fixed propeler 5 daun.
Kapal yang disiapkan untuk penambahan alat utama sistem senjata (alutsista) TNI AL dalam mengamankan wilayah laut Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) itu, mampu berlayar dengan kecepatan 35 knot.
Sudah empat kapal tipe KCR 40 yang diproduksi di Batam. Kapal seharga Rp73 miliar ini untuk menambah armada dan kekuatan TNI AL, sebelumnya ada KRI Clurit 641 yang diresmikan pada April 2011, KRI Kujang 642 pada Februari 2012 dan KRI Beladau 643 diresmikan 25 Januari 2013.
Kapal KCR 40 ini dipersenjatai rudal anti kapal C-705 buatan China. Rudal-rudal itu ditempatkan di bagian buritan dengan posisi melintang. Pada bagian depan juga terpasang meriamClosed In Weapon System (CIWS) kaliber 30 mm, sementara di bagian anjungan belakang akan di pasang 2 buah meriam 20 mm.
"Kapal KRI Alamang 644 nantinya akan digunakan untuk memperkuat pengamanan laut di wilayah armada barat (Armabar). Kapal ini cocok dengan karakteristik wilayah barat yang lautnya lebih dangkal karena bentuknya yang kecil," kata Purnomo.
Meskipun bentuknya lebih kecil dibandingkan kapal perang lain, namun kapal jenis ini bisa lebih cepat dalam melakukan manuver saat digunakan untuk penjagaan dan pengamanan di laut.
"Tak kalah penting kapal ini dilengkapi rudal dan meriam yang jarak jangkauan tembaknya 150 kilometer," katanya.
Purnomo menjelaskan, wilayah Republik Indonesia yang sebagai besar laut dan merupakan negara kepulauan yang berkarateristik maritim, pengamananya akan sangat terbantu dengan keberadaan KRI Alamang 644.
"KRI Alamang 644 diciptakan untuk operasi militer pertempuran dan perang, selain itu bisa digunakan dalam tugas TNI AL dalam menjaga keamanan laut," ujar Purnomo.
Ketiga kapal perang itu adalah Kapal Republik Indonesia (KRI) Alamang 644, Kapal Angkatan Laut (KAL) Bireun II-1-63 dan KAL Kumai I-6-58.
Kapal-kapal terbuat dari baja khusus High Tensile Steel yang diproduksi PT Palindo Marine Shipyard Batam. Bahan baja tersebut diproduksi PT Krakatau Steel, Cilegon.
KRI Alamang 644 merupakan jenis kapal cepat rudal (KCR) dengan spesifikasi teknologi tinggi dengan panjang 44 meter, lebar 8 meter, tinggi 3,4 meter dan sistem propulasi fixed propeler 5 daun.
Kapal yang disiapkan untuk penambahan alat utama sistem senjata (alutsista) TNI AL dalam mengamankan wilayah laut Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) itu, mampu berlayar dengan kecepatan 35 knot.
Sudah empat kapal tipe KCR 40 yang diproduksi di Batam. Kapal seharga Rp73 miliar ini untuk menambah armada dan kekuatan TNI AL, sebelumnya ada KRI Clurit 641 yang diresmikan pada April 2011, KRI Kujang 642 pada Februari 2012 dan KRI Beladau 643 diresmikan 25 Januari 2013.
Kapal KCR 40 ini dipersenjatai rudal anti kapal C-705 buatan China. Rudal-rudal itu ditempatkan di bagian buritan dengan posisi melintang. Pada bagian depan juga terpasang meriamClosed In Weapon System (CIWS) kaliber 30 mm, sementara di bagian anjungan belakang akan di pasang 2 buah meriam 20 mm.
"Kapal KRI Alamang 644 nantinya akan digunakan untuk memperkuat pengamanan laut di wilayah armada barat (Armabar). Kapal ini cocok dengan karakteristik wilayah barat yang lautnya lebih dangkal karena bentuknya yang kecil," kata Purnomo.
Meskipun bentuknya lebih kecil dibandingkan kapal perang lain, namun kapal jenis ini bisa lebih cepat dalam melakukan manuver saat digunakan untuk penjagaan dan pengamanan di laut.
"Tak kalah penting kapal ini dilengkapi rudal dan meriam yang jarak jangkauan tembaknya 150 kilometer," katanya.
Purnomo menjelaskan, wilayah Republik Indonesia yang sebagai besar laut dan merupakan negara kepulauan yang berkarateristik maritim, pengamananya akan sangat terbantu dengan keberadaan KRI Alamang 644.
"KRI Alamang 644 diciptakan untuk operasi militer pertempuran dan perang, selain itu bisa digunakan dalam tugas TNI AL dalam menjaga keamanan laut," ujar Purnomo.
http://militaryanalysisonline.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar