MASTERCHEF Indonesia Season 2 kini telah melewati episode ke-19 dan masuk tahap Top 7. Tantangan demi tantangan harus dilakukan para kontestan, yang menurut Chef Marinka musim ini lebih heboh.
MasterChef Indonesia Season 2 kini memasuki tahap Top 7, dengan menyisakan Desi (39, direktur hotel asal Bangka), Joice (60, ibu rumah tangga asal Jakarta), Zeze (20, mahasiswi asal Bandung), Ken (30, manajer restoran asal Surabaya), Beng (32, cake decorator asal Jakarta), Baguzt (30, tatto artist asal Surabaya), dan Nurul (25, ibu rumah tangga asal Jakarta). Pemirsa mulai membanding-bandingkan kualitas kontestan MasterChef Indonesia Season 1 dengan MasterChef Indonesia Season 2.
Ditemui di acara cooking demo bersama Sharone Hakman, finalis MasterChef US, Chef Marinka memberikan kesannya tentang MasterChef Indonesia Season 2. “Yang saya tahu sih, MasterChef Indonesia Season 2 lebih boom, dari peserta juga tantangannya yang lebih bervariasi. Bedanya, kalau sekarang itu karakter laki-lakinya sangat kuat, juga lebih banyak yang dominan dan menonjol,” ujar wanita yang akrab disapa Rinrin ini kepada Okezone, ketika ditemui di R Kitchen, Jakarta, baru-baru ini.
Chef Marinka tidak sependapat jika peserta yang dominan dan menonjol di musim ini akan merebut gelar MasterChef Indonesia. Karena seperti diketahui, Desi kerap memenangkan tantangan demi tantangan dari para juri. Menurutnya, kompetisi semacam ini tidak bisa diprediksi karena masing-masing kontestan mempunyai kelemahan di bidang tertentu. Chef Marinka mencontohkan Desy, yang hampir saja lengser ketika menerima tantangan Pyramid Mille Feuille dari Chef Marinka di episode 11.
“Jadi, walaupun seberbakat dan sepintar apapun kontestan itu, tergantung tantangannya apa. Tiap kontestan punya kelemahan masing-masing. Contohnya Ken, mungkin di maincourse dia masih harus belajar banyak, tapi di dessert dia benar-benar talented. Jadi it’s unpredictable everyday,” ungkap chef cantik kelahiran Jakarta itu. (ftr)
MasterChef Indonesia Season 2 kini memasuki tahap Top 7, dengan menyisakan Desi (39, direktur hotel asal Bangka), Joice (60, ibu rumah tangga asal Jakarta), Zeze (20, mahasiswi asal Bandung), Ken (30, manajer restoran asal Surabaya), Beng (32, cake decorator asal Jakarta), Baguzt (30, tatto artist asal Surabaya), dan Nurul (25, ibu rumah tangga asal Jakarta). Pemirsa mulai membanding-bandingkan kualitas kontestan MasterChef Indonesia Season 1 dengan MasterChef Indonesia Season 2.
Ditemui di acara cooking demo bersama Sharone Hakman, finalis MasterChef US, Chef Marinka memberikan kesannya tentang MasterChef Indonesia Season 2. “Yang saya tahu sih, MasterChef Indonesia Season 2 lebih boom, dari peserta juga tantangannya yang lebih bervariasi. Bedanya, kalau sekarang itu karakter laki-lakinya sangat kuat, juga lebih banyak yang dominan dan menonjol,” ujar wanita yang akrab disapa Rinrin ini kepada Okezone, ketika ditemui di R Kitchen, Jakarta, baru-baru ini.
Chef Marinka tidak sependapat jika peserta yang dominan dan menonjol di musim ini akan merebut gelar MasterChef Indonesia. Karena seperti diketahui, Desi kerap memenangkan tantangan demi tantangan dari para juri. Menurutnya, kompetisi semacam ini tidak bisa diprediksi karena masing-masing kontestan mempunyai kelemahan di bidang tertentu. Chef Marinka mencontohkan Desy, yang hampir saja lengser ketika menerima tantangan Pyramid Mille Feuille dari Chef Marinka di episode 11.
“Jadi, walaupun seberbakat dan sepintar apapun kontestan itu, tergantung tantangannya apa. Tiap kontestan punya kelemahan masing-masing. Contohnya Ken, mungkin di maincourse dia masih harus belajar banyak, tapi di dessert dia benar-benar talented. Jadi it’s unpredictable everyday,” ungkap chef cantik kelahiran Jakarta itu. (ftr)
http://www.okefood.com/read/2012/09/14/299/689953/chef-marinka-masterchef-indonesia-season-2-lebih-boom
Tidak ada komentar:
Posting Komentar