SELAIN kehadiran The Black Team yang setiap saat menjadi ancaman kontestan MasterChef Indonesia, para juri juga semakin menguji mental. Ken yang selama ini dikenal tenang kini merasakan ujian tersebut.
Di episode 22 ini, enam besar kontestan MasterChef Indonesia Season 2 harus melewati tantangan Taste Test. Pada tantangan ini, kontestan diminta menebak 21 bahan dari 23 bahan masakan yang berada dalam hidangan Seafood Mexican Soup.
Lalu, bahan masakan yang berhasil ditebak menjadi bahan pendukung dari masakan yang akan mereka buat di Invention Test, ditambah dua bahan dari total 23 bahan masakan yang telah disebutkan oleh Chef Master Juna sebelumnya. Jika mereka kekurangan bahan masakan karena tidak berhasil menyebutkannya di Taste Test, maka ini tantangan bagi mereka untuk berinovasi dengan bahan terbatas.
Tantangan menebak bumbu dan bahan makanan jelas tidak disia-siakan oleh Black Team yang berusaha mengganggu konsentrasi kontestan, terutama Baguzt (30, tatto artist asal Surabaya), Opik (30, agen properti asal Jakarta), dan Desi (39, direktur hotel asal Bangka). Dan ternyata, strategi Black Team berhasil membuat Baguzt marah dan terganggu konsentrasinya. Baguzt, yang pernah gagal dan tereliminasi di tantangan yang sama, terus ditekan dengan ingatan tentang momen tersebut.
Beruntung, gangguan itu tak membuatnya berada di posisi terbawah, bahkan ia terbebas dari Duel Black Team. Begitu pula dengan Opik, yang sempat diolok-olok oleh Agus saat proses memasak di Invention Test, mengingat ia sempat kekurangan garam dan merica, yang merupakan bumbu dasar penting saat memasak.
Penjurian babak Invention Test ternyata menjadi momen menegangkan bagi keenam kontestan, terutama ketika Chef Master Juna menilai hidangan Ken (30, manajer restoran asal
Surabaya), yang disebut buruk karena tidak matang. Bahkan, Chef Master Juna meminta Ken melepas apron putih yang dikenakannya karena tidak layak lagi berada di Galeri MasterChef Indonesia.
"Mati aku, aku langsung drop, down. Aku suruh lepas apron, aku enggak mau. Aku hargai ini seperti nyawaku," tutur Ken.
Chef Master Juna memaksanya, hingga Ken pun melepas apron tersebut. "Ketika aku melepas itu, aku merasa sesuatu dari tubuhku ini hilang. Dari depan meja juri ke benches, aku menggerutu, memaki diri karena aku membuat kesalahan yang konyol. Aku kecewa pada diriku," sesal Ken.
Ternyata, Ken menjadi salah satu kontestan dengan nilai Invention Test tiga terbawah. Dua kontestan lain yang gagal di babak Invention Test, adalah Nurul (25, ibu rumah tangga asal Jakarta), dan Baguzt (30, tatto artist asal Surabaya).
"Saya sangat kecewa kalau boleh saya pulangkan tiga-tiganya, I would make it happen, memalukan," ujarnya.
Masing-masing kontestan tiga terbawah ditanya ingin menghadapi siapa dalam babak Duel Black Team. Baguzt memilih Vera (23, graphic designer asal Bandung) sedangkan Nurul dan Ken ingin melawan Agus (28, tukang buah asal Kroya). Menurut Ken, peserta kompetisi MasterChef Indonesia harus bisa memasak, tidak seperti Agus yang hanya bisa bicara.
Mendengar jawaban Ken, Chef Master Juna segera menimpali dengan kesal, "Mau menghadapi Agus? Memangnya kamu bisa masak? Ikan enggak matang itu namanya bisa masak? Di mata saya, kamu enggak layak pakai apron. Kamu hadapi mereka (Black Team) tanpa apron."
Hari yang buruk bagi Nurul karena harus menghadapi babak Duel Black Team. Di antara dua kontestan lainnya, masakannya dinilai memiliki citarasa buruk; nasinya belum matang dan saosnya terasa seperti jamu menurut Chef Master Juna dan Marinka. Ken dan Baguzt pun terbebas dari tantangan Duel Black Team.
"Hei, dengar baik-baik, jangan sampai kamu menjadi yang berikutnya (menghadapi babak Duel Black Team) gara-gara hal sepele," kata Chef Master Juna kepada ken seraya melempar apron kepadanya.
"Aku seperti dilempar air es, tapi aku enggak bahagia karena aku melihat kekecewaan," ujar Ken. (ftr)
http://www.okefood.com/read/2012/09/23/299/693868/giliran-ken-ditampar-chef-juna
Di episode 22 ini, enam besar kontestan MasterChef Indonesia Season 2 harus melewati tantangan Taste Test. Pada tantangan ini, kontestan diminta menebak 21 bahan dari 23 bahan masakan yang berada dalam hidangan Seafood Mexican Soup.
Lalu, bahan masakan yang berhasil ditebak menjadi bahan pendukung dari masakan yang akan mereka buat di Invention Test, ditambah dua bahan dari total 23 bahan masakan yang telah disebutkan oleh Chef Master Juna sebelumnya. Jika mereka kekurangan bahan masakan karena tidak berhasil menyebutkannya di Taste Test, maka ini tantangan bagi mereka untuk berinovasi dengan bahan terbatas.
Tantangan menebak bumbu dan bahan makanan jelas tidak disia-siakan oleh Black Team yang berusaha mengganggu konsentrasi kontestan, terutama Baguzt (30, tatto artist asal Surabaya), Opik (30, agen properti asal Jakarta), dan Desi (39, direktur hotel asal Bangka). Dan ternyata, strategi Black Team berhasil membuat Baguzt marah dan terganggu konsentrasinya. Baguzt, yang pernah gagal dan tereliminasi di tantangan yang sama, terus ditekan dengan ingatan tentang momen tersebut.
Beruntung, gangguan itu tak membuatnya berada di posisi terbawah, bahkan ia terbebas dari Duel Black Team. Begitu pula dengan Opik, yang sempat diolok-olok oleh Agus saat proses memasak di Invention Test, mengingat ia sempat kekurangan garam dan merica, yang merupakan bumbu dasar penting saat memasak.
Penjurian babak Invention Test ternyata menjadi momen menegangkan bagi keenam kontestan, terutama ketika Chef Master Juna menilai hidangan Ken (30, manajer restoran asal
Surabaya), yang disebut buruk karena tidak matang. Bahkan, Chef Master Juna meminta Ken melepas apron putih yang dikenakannya karena tidak layak lagi berada di Galeri MasterChef Indonesia.
"Mati aku, aku langsung drop, down. Aku suruh lepas apron, aku enggak mau. Aku hargai ini seperti nyawaku," tutur Ken.
Chef Master Juna memaksanya, hingga Ken pun melepas apron tersebut. "Ketika aku melepas itu, aku merasa sesuatu dari tubuhku ini hilang. Dari depan meja juri ke benches, aku menggerutu, memaki diri karena aku membuat kesalahan yang konyol. Aku kecewa pada diriku," sesal Ken.
Ternyata, Ken menjadi salah satu kontestan dengan nilai Invention Test tiga terbawah. Dua kontestan lain yang gagal di babak Invention Test, adalah Nurul (25, ibu rumah tangga asal Jakarta), dan Baguzt (30, tatto artist asal Surabaya).
"Saya sangat kecewa kalau boleh saya pulangkan tiga-tiganya, I would make it happen, memalukan," ujarnya.
Masing-masing kontestan tiga terbawah ditanya ingin menghadapi siapa dalam babak Duel Black Team. Baguzt memilih Vera (23, graphic designer asal Bandung) sedangkan Nurul dan Ken ingin melawan Agus (28, tukang buah asal Kroya). Menurut Ken, peserta kompetisi MasterChef Indonesia harus bisa memasak, tidak seperti Agus yang hanya bisa bicara.
Mendengar jawaban Ken, Chef Master Juna segera menimpali dengan kesal, "Mau menghadapi Agus? Memangnya kamu bisa masak? Ikan enggak matang itu namanya bisa masak? Di mata saya, kamu enggak layak pakai apron. Kamu hadapi mereka (Black Team) tanpa apron."
Hari yang buruk bagi Nurul karena harus menghadapi babak Duel Black Team. Di antara dua kontestan lainnya, masakannya dinilai memiliki citarasa buruk; nasinya belum matang dan saosnya terasa seperti jamu menurut Chef Master Juna dan Marinka. Ken dan Baguzt pun terbebas dari tantangan Duel Black Team.
"Hei, dengar baik-baik, jangan sampai kamu menjadi yang berikutnya (menghadapi babak Duel Black Team) gara-gara hal sepele," kata Chef Master Juna kepada ken seraya melempar apron kepadanya.
"Aku seperti dilempar air es, tapi aku enggak bahagia karena aku melihat kekecewaan," ujar Ken. (ftr)
http://www.okefood.com/read/2012/09/23/299/693868/giliran-ken-ditampar-chef-juna
Tidak ada komentar:
Posting Komentar