HARI baru dimulai pada 11 September 2000. Untuk siapapun. Baik bagi umat Islam (apalagi), atau pun bagi umat non-Islam. Barat menyatakan perang terhadap teroris ketika WTC diluluhlantakkan bersama tanah oleh dua pesawat komersial.
Ada banyak cerita yang tersembunyi di sana, dalam peristiwa itu. Dari yang datar bahwa itu memang perbuatan teroris, sampai berbagai teori konspirasi. Segera saja, Amerika—dengan George Bush sebagai presidennya ketika itu—mengirim semua polisinya ke segenap penjuru dunia. Irak, Afghanistan sampai sekarang dibuat mencekam dan tanpa bentuk. Padahal, rakyat Irak dan Afghanistan berada jauh ribuan kilometer dari Amerika, melintasi gunung dan samudera.
Tapi begitulah, sejak saat itu, sejarah bergulir tak pernah sama. Kronologi yang tercatat selama ini adalah pada tanggal 11 September, para teroris mengambil alih empat pesawat, yaitu American Airlanes penerbangan 11 (yang menabrak menara World Trade Center yang utara), United Airlanes penerbangan 175 (yang menabrak menara World Trade Center selatan), American Airlanes penerbangan 77 (yang menabrak gedung Pentagon), dan United Airlanes penerbangan 93 (yang menabrak ke tanah).
Menurut media setempat, para teroris sebenarnya ingin menabrakkan pesawat yang dibajak ke U.S. Capitol Building atau Gedung Putih. Penumpang di pesawat itu mencoba mengambil alih pesawat, namun gagal, para teroris berhasil menabrakkan pesawat yang dibajak.
PENTAGON
Di mulai dengan fakta penyerangan Pentagon, pusat militer AS. Menurut versi resmi pemerintah, Pentagon ditabrak oleh pesawat penumpang Boeing 757 yang dibajak oleh teroris. Namun anehnya jika memang demikian faktanya, mengapa kerusakan yang timbul tidak sedemikian parah. Bagaimana mungkin burung besi sepanjang 124 kaki dan selebar 44 kaki itu hanya mampu menciptakan lubang berdiamater 16 kaki pada pesawat yang ditabrakkan ke tanah?
Untuk memperkuat berita penyerangan itu, warga Amerika dan dunia disuguhi foto tentang sebuah objek kecil yang digadang-gadang sebagai serpihan pesawat Boeing 757. Namun gambar sebuah kipas pesawat yang diabadikan oleh Jocelyn Augustino, fotografer FEMA memunculkan kecurigaan, pasalnya kipas mesin 757 yang asli sangat berbeda dengan yang ada di foto tersebut.
Demikian dikatakan John W. Brown, jurubicara Rolls Royce. Lho kenapa perusahaan otomotif ikutan berkomentar tentang insiden penyerangan yang dilakukan teroris kelas tinggi ini? Pasalnya setelah diusut-usut, ternyata Pratt Whitney dan Rolls Royce menjalin kerjasama untuk memproduksi mesin yang dipakai si burung besi ini. Kipas mesin yang asli berdiamater 7 kaki, sementara foto FEMA menunjukkan kipas singel yang hanya berdiameter 3 kaki.
Dengarkan pula Tom Seibert yang bersikeras bahwa dirinya yakin suara yang didengarnya adalah suara missil. Meski bukti-bukti ini cukup untuk mempertanyakan keabsahan pernyataan bahwa Pentagon ditabrak sebuah pesawat, namun para pejabat militer AS tetap mempertahankan apa yang telah diumumkannya.
Entah mana yang benar, tapi marilah kita berpikir dengan logika sederhana. Jika benar ada Boeing 757 yang berisi ribuan liter avtur (bahan bakar pesawat) ditabrakan ke sebuah bangunan, maka ’seharusnya’ di sekitar lokasi tabrakan pesawat di gedung Pentagon mengalami kebakakaran hebat dengan suhu mencapai 3.000 derajat celcius.
Lucunya lagi, foto yang mempertunjukkan keanehan ini dirilis resmi oleh Pentagon sendiri. Lalu pada foto lain yang diambil dari kamera keamanan, terlihat gedung tersebut meledak dengan dahsyat, namun anehnya … dalam foto tersebut tidak ditemui pesawat yang menabrak gedung. Ini sangat tidak masuk akal.
Enam bulan kemudian sesudah penyerangan, orang Amerika mulai pulih dari keterkejutannya dan menyadari adanya keanehan. Pentagon segera saja menjawab pertanyaan-pertanyaan itu dengan merilis foto-foto yang diambil dari peristiwa ‘bunuh diri’ Boeing 757 itu. Bukannya puas, foto-foto itu justru menimbulkan lebih banyak pertanyaan.
Seperti misalnya, mengapa semua foto itu bertanggal 12 September 2001 pukul 5:37 PM (lebih satu hari dan delapan jam dari peristiwa yang sesungguhnya). Kedua, meski tahu bahwa gambar-gambar itu memiliki resolusi yang sangat rendah, para ofisial Pentagon tidak memperkenankan diadakan analisa lebih lanjut pada foto tersebut.
Kamera pengawas di sebuah pos bensin di seberang I-135, kamera pengawas di atap Hilton International Hotel dan sebuah kamera pengawas di Departemen Transportasi Virginia seharusnya juga merekam adegan penabrakan bangunan pemerintah di Interstate 135 itu. Namun sayangnya tak lama setelah kejadian, para agen federal keburu muncul untuk mengambil rekaman dari ketiga kamera pengawas itu. Hingga kini isi ketiga rekaman video itu tak pernah muncul ke masyarakat. [basisme1448/the noock]
BERSAMBUNG
http://islampos.com/hari-ini-11-september-12-tahun-yang-lalu-perang-terhadap-teroris-dimulai-1/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar