PERJUANGAN untuk menjadi MasterChef Indonesia Season 2 semakin berat. Bahkan adanya Right Hand Pin tak mampu dimanfaatkan dengan baik oleh kontestan.
Beng (32, cake decorator asal Jakarta) gagal membuat kreasi Pizza dan Salad bersama Desi (39, direktur hotel asal Bangka) di Pressure Test. Sebagai pemilik Right Hand Pin, dia berhak menunjuk satu orang untuk membantunya di Pressure Test. Beng memilih Desi, karena ia memiliki pengetahuan tentang salad. Sayangnya, bantuan yang diberikan Desi tidak berhasil membuatnya bertahan di kompetisi.
Beng dinyatakan masuk Pressure Test bersama Joice (60, ibu rumah tangga asal Jakarta) dan Nurul (25, ibu rumah tangga asal Jakarta) karena tidak berhasil mengolah Burung Puyuh menjadi hidangan yang inovatif. Dia membuat Cakwe dan Sop Burung Puyuh, tapi kedua hidangannya mendapatkan kritikan tajam dari Chef Master Degan dan Marinka. Cakwenya memiliki tekstur seperti pisang goreng dan sopnya memiliki warna yang tak menarik dan terlalu banyak minyak di atasnya.
Beng juga mendapatkan kritikan dari juri saat ia membuat Gulai dan Sate Domba di tantangan Mystery Box. Aroma domba pada satenya begitu tajam dan penempatan sate yang salah, dimana ia meletakan satenya berdiri di tengah gulai dalam mangkuk. Namun, Chef Degan memuji rasa gulainya yang kaya akan bumbu rempah.
Ketika menjalani Pressure Test, Beng dan Desi bekerjasama dengan baik serta saling membantu. Beng fokus pada pembuatan Pizza dan Desi bertugas membuat salad dan mayonaise. Di tengah proses memasak, Beng sering menanyakan pendapat Desi. Keberadaan Desi justru membuatnya tidak percaya diri.
Pizza dan Salad buatan mereka memiliki beberapa kelemahan, di antaranya Pizza buatan Beng memiliki tekstur yang ‘bantet’ dan salad disajikan tanpa dressing. Chef Master Degan mengatakan bahwa mayonnaise bukan dressing, melainkan dasar atau bagian dari dressing. Salad dressing yang dimaksud adalah Thousand Island Dressing atau sejenisnya, yang memiliki unsur mayonnaise.
"Bantuan yang diberikan oleh Ibu Desi sepertinya sia-sia. Right Hand Pin yang saya gunakan terbuang percuma karena saya memanggil orang yang harusnya membuat salad yang bagus, tetapi malah salad tersebut mengurangi poin saya,” ucap Beng. (ftr)
http://www.okefood.com/read/2012/09/23/299/693835/gunakan-right-hand-pin-beng-tetap-gagal-bertahan
Beng (32, cake decorator asal Jakarta) gagal membuat kreasi Pizza dan Salad bersama Desi (39, direktur hotel asal Bangka) di Pressure Test. Sebagai pemilik Right Hand Pin, dia berhak menunjuk satu orang untuk membantunya di Pressure Test. Beng memilih Desi, karena ia memiliki pengetahuan tentang salad. Sayangnya, bantuan yang diberikan Desi tidak berhasil membuatnya bertahan di kompetisi.
Beng dinyatakan masuk Pressure Test bersama Joice (60, ibu rumah tangga asal Jakarta) dan Nurul (25, ibu rumah tangga asal Jakarta) karena tidak berhasil mengolah Burung Puyuh menjadi hidangan yang inovatif. Dia membuat Cakwe dan Sop Burung Puyuh, tapi kedua hidangannya mendapatkan kritikan tajam dari Chef Master Degan dan Marinka. Cakwenya memiliki tekstur seperti pisang goreng dan sopnya memiliki warna yang tak menarik dan terlalu banyak minyak di atasnya.
Beng juga mendapatkan kritikan dari juri saat ia membuat Gulai dan Sate Domba di tantangan Mystery Box. Aroma domba pada satenya begitu tajam dan penempatan sate yang salah, dimana ia meletakan satenya berdiri di tengah gulai dalam mangkuk. Namun, Chef Degan memuji rasa gulainya yang kaya akan bumbu rempah.
Ketika menjalani Pressure Test, Beng dan Desi bekerjasama dengan baik serta saling membantu. Beng fokus pada pembuatan Pizza dan Desi bertugas membuat salad dan mayonaise. Di tengah proses memasak, Beng sering menanyakan pendapat Desi. Keberadaan Desi justru membuatnya tidak percaya diri.
Pizza dan Salad buatan mereka memiliki beberapa kelemahan, di antaranya Pizza buatan Beng memiliki tekstur yang ‘bantet’ dan salad disajikan tanpa dressing. Chef Master Degan mengatakan bahwa mayonnaise bukan dressing, melainkan dasar atau bagian dari dressing. Salad dressing yang dimaksud adalah Thousand Island Dressing atau sejenisnya, yang memiliki unsur mayonnaise.
"Bantuan yang diberikan oleh Ibu Desi sepertinya sia-sia. Right Hand Pin yang saya gunakan terbuang percuma karena saya memanggil orang yang harusnya membuat salad yang bagus, tetapi malah salad tersebut mengurangi poin saya,” ucap Beng. (ftr)
http://www.okefood.com/read/2012/09/23/299/693835/gunakan-right-hand-pin-beng-tetap-gagal-bertahan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar