TEMPO.CO, Jakarta - Kepergian penyanyi utama grup band D''LLoyd, Syamsuar Hasyim alias Sam, mengejutkan sahabat-sahabatnya, terutama Bartje Van Houten. Bartje mengatakan kepergian Sam termasuk mendadak karena penyakit kanker tersebut baru terdeteksi pada Kamis, 7 Juni 2012.
Menurut Bartje, keluhan Sam bermula saat grup tahun 70-an ini tampil di Johor, Malaysia, 10 Mei 2012. “Bung Sam tiba-tiba jatuh saat kita nyanyikan lagu kelima saat itu,” katanya saat dihubungi Tempo pada Sabtu, 8 Juni 2012.
Setelah Sam mengeluh kesakitan di bagian kaki dan perut, dia dibawa ke Rumah Sakit Mount Elizabeth, Singapura. Hanya sehari dirawat, Sam minta dibawa pulang ke Indonesia. Akhirnya mereka membawa Sam ke rumah sakit swasta di Indonesia. Setelah perawatan selama lima hari, kondisi kesehatan Sam sudah pulih kembali dan saat itu belum ada kabar bahwa Sam mengidap kanker.
Beberapa hari kemudian, kondisi kesehatan Sam sempat drop lagi. Selama dirawat di rumah sakit, Sam memikirkan pementasan mereka pada 25 Mei 2012. “Awalnya saya mau membatalkannya, tapi Sam malah melarang. Dia bersikeras ingin ikut,” ujar Bartje.
Akhirnya, atas izin dokter, Sam ikut bernyanyi. Namun ia harus menggunakan kursi roda. Para penonton dan kru pun tidak ada yang merasa keberatan dengan penampilan Sam. “Suaranya pun tetap stabil,” kata sahabatnya itu.
Namun, tidak disangka, konser kecil bertajuk Satu Jam bersama D''LLoyd di Cafe Bougenville, Grand Menteng, adalah penampilan terakhir Sam menghibur para penggemarnya.
Dua hari setelah penampilan itu, kondisinya kembali memburuk. Ia kemudian dibawa ke Rumah Sakit Islam Cempaka Putih. Segala macam tes pun dilakukan untuk mengetahui penyakit apa yang diderita Sam. Hasilnya pun keluar hanya dua hari sebelum kepergian pria yang tidak pernah menikah itu.
“Baru Kamis, 7 Juni lalu, kita diberi tahu, Sam mengidap kanker paru-paru stadium empat. Kankernya udah nyebar ke paru-paru dan jantung,” kata Bartje.
Usaha penyembuhan pun terus dilakukan, namun Sam tetap dipanggil sang Khalik pada Sabtu, 9 Juni 2012. Pria ini tidak meninggalkan istri dan anak. Ia hanya meninggalkan para sahabat yang sudah ia anggap keluarga dan penggemar yang mengaguminya.
Para personel grup merasa sangat kehilangan salah seorang keluarga mereka. Menurut Bartje, musik D''LLoyd sudah menyatu dengan suara Sam, sehingga menjadi ciri khas musik grup itu. “Kami terbentuk dengan jati diri, kami sudah menyatu, dan suaranya menjadi ciri kami. Dia tidak tergantikan,” katanya.
MITRA TARIGAN
http://www.tempo.co/read/news/2012/06/09/219409500/Menjelang-Ajal-Sam-DLLoyd-Masih-Manggung
Menurut Bartje, keluhan Sam bermula saat grup tahun 70-an ini tampil di Johor, Malaysia, 10 Mei 2012. “Bung Sam tiba-tiba jatuh saat kita nyanyikan lagu kelima saat itu,” katanya saat dihubungi Tempo pada Sabtu, 8 Juni 2012.
Setelah Sam mengeluh kesakitan di bagian kaki dan perut, dia dibawa ke Rumah Sakit Mount Elizabeth, Singapura. Hanya sehari dirawat, Sam minta dibawa pulang ke Indonesia. Akhirnya mereka membawa Sam ke rumah sakit swasta di Indonesia. Setelah perawatan selama lima hari, kondisi kesehatan Sam sudah pulih kembali dan saat itu belum ada kabar bahwa Sam mengidap kanker.
Beberapa hari kemudian, kondisi kesehatan Sam sempat drop lagi. Selama dirawat di rumah sakit, Sam memikirkan pementasan mereka pada 25 Mei 2012. “Awalnya saya mau membatalkannya, tapi Sam malah melarang. Dia bersikeras ingin ikut,” ujar Bartje.
Akhirnya, atas izin dokter, Sam ikut bernyanyi. Namun ia harus menggunakan kursi roda. Para penonton dan kru pun tidak ada yang merasa keberatan dengan penampilan Sam. “Suaranya pun tetap stabil,” kata sahabatnya itu.
Namun, tidak disangka, konser kecil bertajuk Satu Jam bersama D''LLoyd di Cafe Bougenville, Grand Menteng, adalah penampilan terakhir Sam menghibur para penggemarnya.
Dua hari setelah penampilan itu, kondisinya kembali memburuk. Ia kemudian dibawa ke Rumah Sakit Islam Cempaka Putih. Segala macam tes pun dilakukan untuk mengetahui penyakit apa yang diderita Sam. Hasilnya pun keluar hanya dua hari sebelum kepergian pria yang tidak pernah menikah itu.
“Baru Kamis, 7 Juni lalu, kita diberi tahu, Sam mengidap kanker paru-paru stadium empat. Kankernya udah nyebar ke paru-paru dan jantung,” kata Bartje.
Usaha penyembuhan pun terus dilakukan, namun Sam tetap dipanggil sang Khalik pada Sabtu, 9 Juni 2012. Pria ini tidak meninggalkan istri dan anak. Ia hanya meninggalkan para sahabat yang sudah ia anggap keluarga dan penggemar yang mengaguminya.
Para personel grup merasa sangat kehilangan salah seorang keluarga mereka. Menurut Bartje, musik D''LLoyd sudah menyatu dengan suara Sam, sehingga menjadi ciri khas musik grup itu. “Kami terbentuk dengan jati diri, kami sudah menyatu, dan suaranya menjadi ciri kami. Dia tidak tergantikan,” katanya.
MITRA TARIGAN
http://www.tempo.co/read/news/2012/06/09/219409500/Menjelang-Ajal-Sam-DLLoyd-Masih-Manggung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar