PERSAINGAN ketat di antara kontestan MasterChef Indonesia semakin terasa di setiap episode. Tak hanya tantangan individual yang diuji dalam ajang pencarian bakat realita dalam bidang memasak ini, tapi juga tantangan beregu.
Sebanyak 15 kontestan yang masih bertahan menghadapi tantangan beregu. Mereka dibagi dalam dua tim, yaitu Tim Merah dan Tim Biru. Joice (60) sebagai pemenang pada tantangan sebelumnya, berhak memilih masuk ke tim yang dia inginkan sedangkan kontestan lainnya ditentukan melalui undian.
Joice pun memilih tim merah yang diketuai oleh Desi (39) dan beranggotakan Zeze (20), Lutfi (23), Ken (30), Agus (28), Baguzt (30) dan Widya (22). Sementara, tim biru terdiri dari Beng (32) sebagai kapten, Vera (23), Dian (25), Hani (23), Opik (30), Esach (21), dan Nurul (25) selaku anggota.
Pertarungan antara Tim Biru dan Tim Merah dimulai dengan tantangan Captain Duel. Kedua kapten tim harus beradu kecekatan dalam membuat empat hidangan Sponge Cake sesuai dengan contoh yang diberikan Chef Marinka. Masing-masing anggota tim memberikan dukungan dari atas balkon kepada kapten mereka, yang serius menyelesaikan tantangan dalam waktu 50 menit.
Tim Biru merasa lebih unggul dengan kehadiran Beng pada tantangan ini, mengingat profesinya sebagai cake decorator. Dan, tantangan Captain Duel memang berhasil dia menangkan sehingga memberinya keuntungan berupa amplop berisi informasi tentang cara mengatur strategi di tantangan beregu bernama Off-Site Challenge berikutnya.
"Kami melihat masih ada potensi, dan kami ingin menggali lebih dalam. Tapi yang harus kalian perhatikan, keahlian kalian mendengarkan sangat jeblok," tutur Chef Juna saat mengawali MasterChef Indonesia episode 10 ini.
Namun, keuntungan yang diberikan oleh Chef Master tidak dimanfaatkan dengan baik oleh Tim Biru. Kerjasama tim tidak terjalin dengan baik di antara anggota Tim Biru. Mereka terlihat lebih lambat dalam menyelesaikan tantangan Off-Site Challenge alias tantangan luar ruang, dimana kali ini kontestan diajak ke Dunia Fantasi Ancol dan memasak untuk sejumlah siswa SD Bojong Koneng 05.
Tim Merah yang dipimpin oleh Desi (39), seorang direktur hotel asal Bangka, lebih unggul dalam hal ini. Widya (22), seorang staf restoran asal Jakarta, sempat datang ke area memasak tim biru sambil berjoget menggoda Esach, seraya memberi semangat kepadanya. Namun, Esach yang tampak sibuk dengan tugasnya, tidak begitu menggubris kehadiran Widya.
Dalam waktu dua jam, masing-masing tim harus menyelesaikan menu yang telah diberikan oleh juri. Tim Biru harus menghidangkan barbeque beef and chicken sausage, fish finger, talam ubi, dan milkshake strawberry vanilla. Sedangkan Tim Merah harus menyiapkan sosis cachlik, chicken strip, nagasari, serta milkshake chocolate vanilla.
"Anak-anak butuh banyak energi dan nutrisi, jadi kalian harus memasak camilan sehat karena mereka juga suka ngemil. Tiga hal yang menjadi penilaian di tantangan ini, adalah dekorasi, rasa, dan bisnis (banyaknya hasil penjualan-red)," kata Chef Marinka.
Siswa SD Bojong Koneng 05 sebagai tamu di tantangan ini terlihat menikmati setiap wahana permainan di Dufan, Ancol. Setelah puas bermain, Tim Merah dan Tim Biru harus menjual hidangannya dengan teknik bisnis yang tepat kepada mereka, agar mendapatkan token terbanyak. Tim Merah mengandalkan strategi “Beli Satu, Gratis Satu”. Sementara Tim Biru, selain memberikan harga murah, juga menggunakan strategi “jemput bola” dengan mendatangi langsung anak-anak tersebut.
Saat penilain token terbayak, Tim Biru mendapat 260 token, sementara Tim Merah hanya 240 token. Di penilaian mendekorasi Sponge Cake, Tim Merah lebih unggul. Citarasa juga dimenangkan oleh mereka. Beng, seorang cake decorator, merasa sangat menyesal karena kalah menghias Sponge Cake dari Desi, padahal ini adalah pekerjaannya sehari-hari. Chef Marinka pun menyayangkan kreasi kue Beng yang dinilainya biasa.
"Saya merasa bodoh kalah dari tantangan ini. Saya benar-benar tidak terpikir ide seperti Tim Merah yang membagi dua kue itu lalu dihias dengan tema berbeda," sesal Beng.
Tim merah berhasil memenangkan tantangan Off-Site Challenge dengan skor 2-1, itu artinya Tim Biru harus menghadapi Pressure Test. Tim Merah menikmati reward bermain seharian di Dufan, Ancol. Mereka bersenang-senang di berbagai wahana permainan, kecuali Baguzt. Ternyata, di balik penampilannya yang sangar penuh tato, dia takut ketinggian. (ftr)
Sebanyak 15 kontestan yang masih bertahan menghadapi tantangan beregu. Mereka dibagi dalam dua tim, yaitu Tim Merah dan Tim Biru. Joice (60) sebagai pemenang pada tantangan sebelumnya, berhak memilih masuk ke tim yang dia inginkan sedangkan kontestan lainnya ditentukan melalui undian.
Joice pun memilih tim merah yang diketuai oleh Desi (39) dan beranggotakan Zeze (20), Lutfi (23), Ken (30), Agus (28), Baguzt (30) dan Widya (22). Sementara, tim biru terdiri dari Beng (32) sebagai kapten, Vera (23), Dian (25), Hani (23), Opik (30), Esach (21), dan Nurul (25) selaku anggota.
Pertarungan antara Tim Biru dan Tim Merah dimulai dengan tantangan Captain Duel. Kedua kapten tim harus beradu kecekatan dalam membuat empat hidangan Sponge Cake sesuai dengan contoh yang diberikan Chef Marinka. Masing-masing anggota tim memberikan dukungan dari atas balkon kepada kapten mereka, yang serius menyelesaikan tantangan dalam waktu 50 menit.
Tim Biru merasa lebih unggul dengan kehadiran Beng pada tantangan ini, mengingat profesinya sebagai cake decorator. Dan, tantangan Captain Duel memang berhasil dia menangkan sehingga memberinya keuntungan berupa amplop berisi informasi tentang cara mengatur strategi di tantangan beregu bernama Off-Site Challenge berikutnya.
"Kami melihat masih ada potensi, dan kami ingin menggali lebih dalam. Tapi yang harus kalian perhatikan, keahlian kalian mendengarkan sangat jeblok," tutur Chef Juna saat mengawali MasterChef Indonesia episode 10 ini.
Namun, keuntungan yang diberikan oleh Chef Master tidak dimanfaatkan dengan baik oleh Tim Biru. Kerjasama tim tidak terjalin dengan baik di antara anggota Tim Biru. Mereka terlihat lebih lambat dalam menyelesaikan tantangan Off-Site Challenge alias tantangan luar ruang, dimana kali ini kontestan diajak ke Dunia Fantasi Ancol dan memasak untuk sejumlah siswa SD Bojong Koneng 05.
Tim Merah yang dipimpin oleh Desi (39), seorang direktur hotel asal Bangka, lebih unggul dalam hal ini. Widya (22), seorang staf restoran asal Jakarta, sempat datang ke area memasak tim biru sambil berjoget menggoda Esach, seraya memberi semangat kepadanya. Namun, Esach yang tampak sibuk dengan tugasnya, tidak begitu menggubris kehadiran Widya.
Dalam waktu dua jam, masing-masing tim harus menyelesaikan menu yang telah diberikan oleh juri. Tim Biru harus menghidangkan barbeque beef and chicken sausage, fish finger, talam ubi, dan milkshake strawberry vanilla. Sedangkan Tim Merah harus menyiapkan sosis cachlik, chicken strip, nagasari, serta milkshake chocolate vanilla.
"Anak-anak butuh banyak energi dan nutrisi, jadi kalian harus memasak camilan sehat karena mereka juga suka ngemil. Tiga hal yang menjadi penilaian di tantangan ini, adalah dekorasi, rasa, dan bisnis (banyaknya hasil penjualan-red)," kata Chef Marinka.
Siswa SD Bojong Koneng 05 sebagai tamu di tantangan ini terlihat menikmati setiap wahana permainan di Dufan, Ancol. Setelah puas bermain, Tim Merah dan Tim Biru harus menjual hidangannya dengan teknik bisnis yang tepat kepada mereka, agar mendapatkan token terbanyak. Tim Merah mengandalkan strategi “Beli Satu, Gratis Satu”. Sementara Tim Biru, selain memberikan harga murah, juga menggunakan strategi “jemput bola” dengan mendatangi langsung anak-anak tersebut.
Saat penilain token terbayak, Tim Biru mendapat 260 token, sementara Tim Merah hanya 240 token. Di penilaian mendekorasi Sponge Cake, Tim Merah lebih unggul. Citarasa juga dimenangkan oleh mereka. Beng, seorang cake decorator, merasa sangat menyesal karena kalah menghias Sponge Cake dari Desi, padahal ini adalah pekerjaannya sehari-hari. Chef Marinka pun menyayangkan kreasi kue Beng yang dinilainya biasa.
"Saya merasa bodoh kalah dari tantangan ini. Saya benar-benar tidak terpikir ide seperti Tim Merah yang membagi dua kue itu lalu dihias dengan tema berbeda," sesal Beng.
Tim merah berhasil memenangkan tantangan Off-Site Challenge dengan skor 2-1, itu artinya Tim Biru harus menghadapi Pressure Test. Tim Merah menikmati reward bermain seharian di Dufan, Ancol. Mereka bersenang-senang di berbagai wahana permainan, kecuali Baguzt. Ternyata, di balik penampilannya yang sangar penuh tato, dia takut ketinggian. (ftr)
http://www.okefood.com/read/2012/08/13/299/676862/cake-decorator-malah-kalah-di-tantangan-menghias-kue
Tidak ada komentar:
Posting Komentar