SEPERTI dikatakan para juri MasterChef, siapapun bisa menjadi pemenang pada setiap tantangan yang diberikan. Ini terbukti pada Opik, yang baru pertama memenangkan tantangan.
Opik (30, agen properti asal Surabaya) berhasil menduplikasi hidangan Napoleon Durian, yakni dessert dari bahan puff pastry dengan isian krim durian. Dengan kemenangan tersebut, Opik berhasil mendapatkan Right Hand Pin, hadiah berupa hand mixer dan hand blender, serta hak untuk memilih kapten bagi kedua tim pada tantangan selanjutnya.
Right Hand Pin baru pertama kali diperkenalkan di MasterChef Indonesia Season 2. Ini merupakan sebuah pin yang bisa digunakan pemiliknya di Pressure Test, dengan meminta bantuan dari salah seorang kontestan lainnya.
Right Hand Pin sudah di tangan, kini giliran Opik memilih ketua timnya. Diapun memilih Zeze (20, mahasiswi asal Bandung), yang selama ini dianggap lemah dalam berbagai tantangan, seraya mempertimbangkan bahwa setiap kontestan punya kesempatan menjadi kapten. Opik ingin melihat kemampuan Zeze sebagai ketua.
Kesepuluh kontestan harus menjalani tantantan kedua bertajuk Tag Team Challenge, yang kemudian dibagi menjadi dua tim, yakni Tim Jawa Timur dan Tim Aceh. Opik masuk dalam Tim Jawa Timur, bersama Zeze (Kapten), Ken, Hani, dan Vera sedangkan Tim Aceh terdiri dari Desi (Kapten), Lutfi, Nurul, dan Beng.
Tim Jawa Timur diwajibkan memasak menu Nasi Krawu, Rujak Cingur, dan Tahu Campur sedangkan Tim Aceh harus memasak Korma Kambing Aceh, Urap Sayur Aceh, dan Soto Daging Sapi Aceh. Uniknya, tantangan kedua dilewati dengan memasak secara estafet pada masing-masing tim.
Hasilnya, Tim Aceh memenangkan tantangan ini seraya mendapatkan pujian dari Chef Master Juna. “Soto Aceh-nya sulit ditemukan dimana letak kelemahannya," ucap Chef Juna sembari tersenyum. Tim Jawa Timur pun harus menerima kekalahan dan mengikuti Pressure Test. (ftr)
Opik (30, agen properti asal Surabaya) berhasil menduplikasi hidangan Napoleon Durian, yakni dessert dari bahan puff pastry dengan isian krim durian. Dengan kemenangan tersebut, Opik berhasil mendapatkan Right Hand Pin, hadiah berupa hand mixer dan hand blender, serta hak untuk memilih kapten bagi kedua tim pada tantangan selanjutnya.
Right Hand Pin baru pertama kali diperkenalkan di MasterChef Indonesia Season 2. Ini merupakan sebuah pin yang bisa digunakan pemiliknya di Pressure Test, dengan meminta bantuan dari salah seorang kontestan lainnya.
Right Hand Pin sudah di tangan, kini giliran Opik memilih ketua timnya. Diapun memilih Zeze (20, mahasiswi asal Bandung), yang selama ini dianggap lemah dalam berbagai tantangan, seraya mempertimbangkan bahwa setiap kontestan punya kesempatan menjadi kapten. Opik ingin melihat kemampuan Zeze sebagai ketua.
Kesepuluh kontestan harus menjalani tantantan kedua bertajuk Tag Team Challenge, yang kemudian dibagi menjadi dua tim, yakni Tim Jawa Timur dan Tim Aceh. Opik masuk dalam Tim Jawa Timur, bersama Zeze (Kapten), Ken, Hani, dan Vera sedangkan Tim Aceh terdiri dari Desi (Kapten), Lutfi, Nurul, dan Beng.
Tim Jawa Timur diwajibkan memasak menu Nasi Krawu, Rujak Cingur, dan Tahu Campur sedangkan Tim Aceh harus memasak Korma Kambing Aceh, Urap Sayur Aceh, dan Soto Daging Sapi Aceh. Uniknya, tantangan kedua dilewati dengan memasak secara estafet pada masing-masing tim.
Hasilnya, Tim Aceh memenangkan tantangan ini seraya mendapatkan pujian dari Chef Master Juna. “Soto Aceh-nya sulit ditemukan dimana letak kelemahannya," ucap Chef Juna sembari tersenyum. Tim Jawa Timur pun harus menerima kekalahan dan mengikuti Pressure Test. (ftr)
http://www.okefood.com/read/2012/08/27/299/681315/salah-pilih-kapten-kemenangan-opik-ditebus-pressure-test
Tidak ada komentar:
Posting Komentar