Sebelumnya, MasterChef Indonesia menghadirkan tamu istimewa, yakni pembawa acara Indonesian Idol, Daniel Mananta, dan Chef dari Inter Milan, Chef Lombardini beserta dua pemain Inter Milan Luca Castella Axi dan Paolo Orlandoni. Mereka hadir memberikan kejutan sekaligus tantangan bagi kontestan. Sayang, Yudi (21, staf keamanan hotel asal Jakarta) tidak bisa bertahan saat menjalani Pressure Test dan tereliminasi dari kompetisi.
Kejutan serupa juga dirasakan kontestan pada tantangan di episode sembilan ini. Mereka harus menduplikasi Signature Dish (masakan andalan) dari Chef Master Degan yang memiliki reputasi yang tinggi, baik nasional maupun internasional. Chef Master Degan menantang 15 kontestan tersisa untuk membuat thai beef salad. Ia memberikan demo dalam membuat hidangan pembuka ini, sebelum kontestan memasak dalam 40 menit. Kali ini, juri hanya mencicipi enam hidangan yang paling menarik, dan di antara mereka terdapat yang terbaik dan terburuk.
Dian (25), seorang publicist film, berhasil memenangkan tantangan Signature Dish dan berhak mendapatkan keuntungan di tantangan selanjutnya. Keuntungan yang diperolehnya adalah ikan gabus segar siap olah, dimana kontestan lainnya harus menangkap sendiri ikan gabus dalam keadaan hidup dari akuarium yang tersedia serta membunuhnya agar dapat diolah. Kemampuan dasar dari seorang chef diuji di sini. Kontestan ditantang agar bisa mengolah masakan dari dasar dan mengerti bahwa masakan yang disajikan kepada tamu harus dalam kondisi segar.
Kehebohan terjadi selama proses mematikan ikan gabus, yang menjadi hal baru bagi sebagian besar kontestan. Salah satunya Zeze (20), mahasiswi asal Bandung, yang tampak histeris juga Nurul (25), seorang ibu yang tengah hamil sehingga Ken (30), seorang manajer restoran dari Surabaya membantunya membunuh ikan tersebut.
Waktu yang disediakan adalah 60 menit dan juri hanya mencicipi 10 masakan paling menarik. Kontestan yang namanya dipanggil merasa deg-degan karena takut kurang memenuhi ekspektasi juri dan masuk Pressure Test.
Juri mengumumkan pemenang tantangan One Core Ingredient ini adalah Joice (60). Ibu rumah tangga yang akrab disapa Mami Jo ini menghidangkan pepes ikan saus tuturuga. Juri menilai sausnya sangat fine dining dan hampir tidak ada cacat dalam segi rasa dan penampilan.
Sementara itu, Beng (32, cake decorator asal Jakarta), Vera (23, graphic designer asal Bandung), Agus (28, pedagang buah asal Kroya), Zeze (20, mahasiswi asal Bandung), dan Widya (22, staf restoran asal Jakarta) harus masuk ke Pressure Test karena hidangan ikan gabus buatan mereka dianggap gagal dan kurang memuaskan juri.
Kelima kontestan yang masuk ke Pressure Test bersiap harus menduplikasi masakan dari Barat. Pada tantangan Pressure Test ini, mereka ditantang menduplikasi masakan ala fine dining yaitu crusted lamb rack with vegetables rattatouile and plump mint sauce.
Duplikasi yang mereka lakukan harus mirip dari cita rasa dan penampilan dari masakan tersebut. Dalam waktu 60 menit, mereka mengolah masakan yang mampu menyelamatkan mereka dari eliminasi. Terlihat kontestan berusaha untuk menciptakan hidangan duplikasi dengan sempurna sampai waktu memasak selesai. Namun di akhir babak, ketiga juri menganggap tidak ada satupun kontestan yang mampu menduplikasi hidangan tersebut dengan baik.
Untuk itu, Chef Master Degan, Marinka, dan Juna memutuskan kelima kontestan tersebut diberikan kesempatan sekali lagi berkompetisi di MasterChef Indonesia. Sebenarnya, proses eliminasi di episode ini berlangsung dramatis. Emosi kelima kontestan benar-benar diaduk oleh para juri hingga akhirnya saling berpelukan saat tidak ada satupun yang dieliminasi. Namun, mereka diminta untuk lebih serius melakukan setiap tantangan yang diberikan para juri.
Bagaiman kelanjutan perjuangan 15 besar MasterChef Indonesia Season 2? Saksikan tayangannya setiap Sabtu dan Minggu di bulan Ramadan pada pukul 16.30 WIB di RCTI. (ftr)
http://www.okefood.com/read/2012/08/06/299/674050/lima-kontestan-masterchef-indonesia-selamat-dari-eliminasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar