HINGGA episode ke-28 MasterChef Indonesia Season 2, banyak kejutan yang terjadi. Salah satunya ketika apron atau baju koki yang dikenakan Ken diminta oleh Chef Juna.
Pria berkepala plontos ini mengaku sangat kaget ketika apron, yang menjadi jati diri seorang chef, diminta oleh Chef Juna. Lantaran kejadian di episode ke-22 tersebut, dia yakin akan pulang.
"Jujur saja, saat apron MasterChef diminta Chef Juna, saya merasa jati diri saya hilang. Saya merasa sedih banget," kata Ken kepada Okezone ketika ditemui di RCTI, Kebon Jeruk, Jakarta, baru-baru ini.
Kesalahannya adalah mengolah menu ikan yang ternyata dagingnya belum matang sempurna. Sebenarnya, Ken mengakui telah menggunakan teknik yang belum pernah dia jajal. Dia memakai teknik braising (merebus dengan sedikit air), tapi sayang eksperimennya tidak cukup membuat ikan matang sempurna. Pada saat penjurian, Chef Juna pun marah dan menyebut Ken tak layak lagi berada di Galeri MasterChef.
Apron, bagi pria asal Surabaya ini, bagai sebuah identitas. Kehilangan apron bak kehilangan impian yang selama ini dirancangnya.
"Pas diminta, saya langsung tahu maksudnya. Apron bagi seorang chef, ibarat tangan dipotong, maka otomatis tidak bisa masak. Ada yang hilang," tutupnya. (ftr)
Pria berkepala plontos ini mengaku sangat kaget ketika apron, yang menjadi jati diri seorang chef, diminta oleh Chef Juna. Lantaran kejadian di episode ke-22 tersebut, dia yakin akan pulang.
"Jujur saja, saat apron MasterChef diminta Chef Juna, saya merasa jati diri saya hilang. Saya merasa sedih banget," kata Ken kepada Okezone ketika ditemui di RCTI, Kebon Jeruk, Jakarta, baru-baru ini.
Kesalahannya adalah mengolah menu ikan yang ternyata dagingnya belum matang sempurna. Sebenarnya, Ken mengakui telah menggunakan teknik yang belum pernah dia jajal. Dia memakai teknik braising (merebus dengan sedikit air), tapi sayang eksperimennya tidak cukup membuat ikan matang sempurna. Pada saat penjurian, Chef Juna pun marah dan menyebut Ken tak layak lagi berada di Galeri MasterChef.
Apron, bagi pria asal Surabaya ini, bagai sebuah identitas. Kehilangan apron bak kehilangan impian yang selama ini dirancangnya.
"Pas diminta, saya langsung tahu maksudnya. Apron bagi seorang chef, ibarat tangan dipotong, maka otomatis tidak bisa masak. Ada yang hilang," tutupnya. (ftr)
http://www.okefood.com/read/2012/10/17/299/705481/apron-diminta-chef-juna-ken-masterchef-merasa-kehilangan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar