KOMPETISI memasak MasterChef Indonesia Season 2
akan memasuki babak Grand Final sore ini. Opik (30, agen properti asal
Surabaya) menilai Desi (39, direktur hotel asal Bangka) sebagai lawan
yang tangguh dan sulit dikalahkan.
"Lawan saya di Grand Final MasterChef adalah lawan yang paling tangguh. Bagi saya, Desi adalah pesaing yang sangat berat," ucap Opik saat dihubungi lewat telefon.
Pemilik nama asli Taufik Hidayat ini mengakui bahwa lawannya tersebut memiliki kekuatan lebih, terutama dari segi pengalaman di bidang kuliner. Maklum, dibandingkan Desi yang merasa memasak adalah hasratnya, Opik kalah jauh.
"Dia punya hasrat ketika memasak. Pengalamannya juga di atas saya, termasuk dari segi usia. Ibaratnya, saya kalah sebelum berperang, tetapi saya akan berusaha sekuat tenaga. Kalau nanti kalah, saya ingin hasilnya tidak beda jauh dengan Desi, begitupun kalau nanti saya menang,” tandasnya.
Diakui pria asal Surabaya, Jawa Timur, ini bahwa lawannya merupakan jarang sekali masuk babak Pressure Test, bahkan bila dihitung hanya satu kali. Ini semakin menunjukkan bahwa Desi memang lawan yang tangguh.
"Saat masuk Top 5, di situ saya melihat bahwa lawan terkuat saya, adalah Ken, Baguzt, dan Desi, yang kemampuan memasaknya memang hebat. Dan, saat masuk Top 3, apa yang saya rasakan benar terjadi, saya masuk ke Grand Final lawan Desi, yang didapat dengan penuh perjuangan," tutupnya. (ftr)
"Lawan saya di Grand Final MasterChef adalah lawan yang paling tangguh. Bagi saya, Desi adalah pesaing yang sangat berat," ucap Opik saat dihubungi lewat telefon.
Pemilik nama asli Taufik Hidayat ini mengakui bahwa lawannya tersebut memiliki kekuatan lebih, terutama dari segi pengalaman di bidang kuliner. Maklum, dibandingkan Desi yang merasa memasak adalah hasratnya, Opik kalah jauh.
"Dia punya hasrat ketika memasak. Pengalamannya juga di atas saya, termasuk dari segi usia. Ibaratnya, saya kalah sebelum berperang, tetapi saya akan berusaha sekuat tenaga. Kalau nanti kalah, saya ingin hasilnya tidak beda jauh dengan Desi, begitupun kalau nanti saya menang,” tandasnya.
Diakui pria asal Surabaya, Jawa Timur, ini bahwa lawannya merupakan jarang sekali masuk babak Pressure Test, bahkan bila dihitung hanya satu kali. Ini semakin menunjukkan bahwa Desi memang lawan yang tangguh.
"Saat masuk Top 5, di situ saya melihat bahwa lawan terkuat saya, adalah Ken, Baguzt, dan Desi, yang kemampuan memasaknya memang hebat. Dan, saat masuk Top 3, apa yang saya rasakan benar terjadi, saya masuk ke Grand Final lawan Desi, yang didapat dengan penuh perjuangan," tutupnya. (ftr)
http://www.okefood.com/read/2012/10/25/299/709407/desi-lawan-saya-paling-tangguh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar