Jakarta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berbangga diri di depan ribuan prajurit TNI karena pemerintahannya telah menaikkan anggaran untuk alutsista TNI. Meski begitu, presiden menegaskan modernisasi alutsista bukan untuk unjuk kekuatan.
"Dulu semboyan Indonesia cinta damai tetapi lebih cinta kemerdekaan. Kini Indonesia cinta damai, tetapi NKRI harga mati," tegas Presiden SBY dalam pidato upacara HUT TNI ke 67 di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (5/10/2012).
SBY mengatakan dalam rentang waktu 67 tahun, TNI telah berjuang bersama rakyat sesuai amanat konstitusi. TNI juga telah melindungi segenap bangsa, ikut melaksanakan ketertiban dunia.
Negara, lanjut SBY memberi tugas kepada TNI untuk mempertahankan melindungi kedaulatan negara. UU Pertahanan Negara menyatakan tujuan utama melindungi WNI, keutuhan wilayah segenap bangsa dari segala ancaman.
"Bahwa sesuai amanat konstitusi TNI adalah komponen utama dalam sistem pertahanan negara. Banyak pilihan, perang adalah jalan terakhir," ungkap SBY.
SBY mengungkapkan pemerintah menyadari banyak alutsista yang perlu modernisasi. Oleh karena itu pemerintah telah menaikkan anggaran di bidang pertahanan mengganti alutsista yang baru dan lebih modern.
"Sama sekali tidak ada niat menggelorakan perlombaan senjata di kawasan," paparnya.
"Politik luar negeri kita memperbanyak sahabat, dan meniadakan musuh. Millions friends, zero enemies," lanjutnya.
SBY memaparkan sejumlah modernisasi alutsista ditubuh TNI. Modernisasi alutsista dilakukan di tiga angkatan, TNI AD, AU dan AL. Diantaranya adalah: TNI AD, 2 batalyon meriam artileri medan kaliber 155 m, roket multilaras statis dan strategi, sejumlah helikopter serang dan serbu. TNI AL, Corvet kelas Sigma, kapal multi perang Vega, pesawat patroli maritim, tank dan panser amfibi. TNI AU, Hercules C130 H, Super Tucano, Sukhoi dan 24 unit F 16.
http://news.detik.com/read/2012/10/05/112616/2055332/10/pidato-hut-tni-sby-indonesia-cinta-damai-nkri-harga-mati?9911012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar