TOP 4 MasterChef Indonesia masih melanjutkan
perjuangan di Hong Kong. Di perjalanan penuh kesenangan juga ketegangan
ini, Vera harus merelakan diri tidak masuk tahap Top 3.
Empat kontestan MasterChef Indonesia yang tersisa, antara lain Ken (30, manajer restoran asal Surabaya), Vera (23, graphic designer asal Bandung), Desi (39, direktur hotel asal Bangka), dan Opik (30, agen properti asal Surabaya). Kali ini, kontestan mendapatkan tantangan Prochef Challenge dari Chef Mok Ming (Head Chef dari Shui Hang Village) yang telah berpengalaman 38 tahun di bidang kuliner.
Dengan bantuan penerjemah, Chef Mok Ming memberikan tantangan memasak Pan Fried Chicken Shun Tak Style dalam waktu 35 menit. Kontestan harus memasak menggunakan intuisi karena tidak diberikan resep saat pengolahan.
Opik, sebagai pemenang tantangan basic skill, mendapatkan kesempatan memasak 5 menit terlebih dahulu. Kesempatan ini benar-benar dimanfaatkan oleh Opik dan hasilnya adalah pujian dari para juri karena masakannya dianggap paling mendekati masakan Chef Mok Ming dari segi rasa dan warna.
Tantangan berikutnya datang dari Chef Master Degan, Marinka, dan Juna. Para juri memberikan Pressure Test untuk menentukan kontestan yang akan langsung dipulangkan ke Jakarta. Kontestan harus membuat satu set menu lengkap, mulai dari appetizer, main course, dan dessert dalam waktu 90 menit.
Namun ternyata, tantangannya bukan hanya ini karena kontestan harus berbelanja dahulu bahan utama di Mong Kok Wet Market. Juri memberikan uang total sebesar HKD 1.000 dan kontestan harus membagi sendiri uang tersebut. Berbelanja bahan utama di pasar lokal jelas merupakan tantangan besar bagi para kontestan.
Ketika mereka tiba, pasar ternyata akan tutup sehingga mereka harus gerak cepat. Opik, sebagai pemenang tantangan Chef Mok Ming, mendapatkan bantuan penerjemah ketika berbelanja, sementara Ken, Vera, dan Desi harus berjuang berkomunikasi dengan pedagang lokal. Kendala bahasa ini sempat membuat Vera stres, tapi akhirnya dia menemukan solusi dengan menggambarkan di kertas bahan yang dia maksudkan.
Selesai berbelanja, kontestan harus langsung memasak di Pier 9, tempat yang supersibuk dan tidak bisa diprediksi cuacanya. Kondisi ini menjadi tantangan tambahan bagi para kontestan.
“Sebagai seorang chef, kalian akan banyak memasak di ruang terbuka dengan kondisi minim,” kata Chef Juna kepada kontestan. Setelah 90 menit berlalu, juri pun mencicipi masakan satu per satu, tapi rupanya juri baru akan mengumumkan kontestan yang tereliminasi esok hari.
Keesokan harinya, kontestan menuju The Peak untuk mengetahui hasil penilaian. Juri akhirnya menyatakan Vera adalah kontestan dengan penilaian terendah dan tersingkir dari kompetisi MasterChef Indonesia.
Vera harus pulang terlebih dahulu ke Jakarta sementara Opik, Desi dan Ken mendapatkan hadiah berupa makan di Cuisine Cuisine, sebuah micheline restaurant di Hong Kong. Selain menikmati hidangan, mereka pun berkesempatan melihat langsung Chef Ken Yu memasak menu Stir Fried Abalone langsung dari dapur. (ftr)
Empat kontestan MasterChef Indonesia yang tersisa, antara lain Ken (30, manajer restoran asal Surabaya), Vera (23, graphic designer asal Bandung), Desi (39, direktur hotel asal Bangka), dan Opik (30, agen properti asal Surabaya). Kali ini, kontestan mendapatkan tantangan Prochef Challenge dari Chef Mok Ming (Head Chef dari Shui Hang Village) yang telah berpengalaman 38 tahun di bidang kuliner.
Dengan bantuan penerjemah, Chef Mok Ming memberikan tantangan memasak Pan Fried Chicken Shun Tak Style dalam waktu 35 menit. Kontestan harus memasak menggunakan intuisi karena tidak diberikan resep saat pengolahan.
Opik, sebagai pemenang tantangan basic skill, mendapatkan kesempatan memasak 5 menit terlebih dahulu. Kesempatan ini benar-benar dimanfaatkan oleh Opik dan hasilnya adalah pujian dari para juri karena masakannya dianggap paling mendekati masakan Chef Mok Ming dari segi rasa dan warna.
Tantangan berikutnya datang dari Chef Master Degan, Marinka, dan Juna. Para juri memberikan Pressure Test untuk menentukan kontestan yang akan langsung dipulangkan ke Jakarta. Kontestan harus membuat satu set menu lengkap, mulai dari appetizer, main course, dan dessert dalam waktu 90 menit.
Namun ternyata, tantangannya bukan hanya ini karena kontestan harus berbelanja dahulu bahan utama di Mong Kok Wet Market. Juri memberikan uang total sebesar HKD 1.000 dan kontestan harus membagi sendiri uang tersebut. Berbelanja bahan utama di pasar lokal jelas merupakan tantangan besar bagi para kontestan.
Ketika mereka tiba, pasar ternyata akan tutup sehingga mereka harus gerak cepat. Opik, sebagai pemenang tantangan Chef Mok Ming, mendapatkan bantuan penerjemah ketika berbelanja, sementara Ken, Vera, dan Desi harus berjuang berkomunikasi dengan pedagang lokal. Kendala bahasa ini sempat membuat Vera stres, tapi akhirnya dia menemukan solusi dengan menggambarkan di kertas bahan yang dia maksudkan.
Selesai berbelanja, kontestan harus langsung memasak di Pier 9, tempat yang supersibuk dan tidak bisa diprediksi cuacanya. Kondisi ini menjadi tantangan tambahan bagi para kontestan.
“Sebagai seorang chef, kalian akan banyak memasak di ruang terbuka dengan kondisi minim,” kata Chef Juna kepada kontestan. Setelah 90 menit berlalu, juri pun mencicipi masakan satu per satu, tapi rupanya juri baru akan mengumumkan kontestan yang tereliminasi esok hari.
Keesokan harinya, kontestan menuju The Peak untuk mengetahui hasil penilaian. Juri akhirnya menyatakan Vera adalah kontestan dengan penilaian terendah dan tersingkir dari kompetisi MasterChef Indonesia.
Vera harus pulang terlebih dahulu ke Jakarta sementara Opik, Desi dan Ken mendapatkan hadiah berupa makan di Cuisine Cuisine, sebuah micheline restaurant di Hong Kong. Selain menikmati hidangan, mereka pun berkesempatan melihat langsung Chef Ken Yu memasak menu Stir Fried Abalone langsung dari dapur. (ftr)
http://www.okefood.com/read/2012/10/08/299/700607/vera-masterchef-tinggalkan-hong-kong
Tidak ada komentar:
Posting Komentar