DI mata setiap kontestan, tiga juri MasterChef
Indonesia Season 2 memancarkan pesonanya masing-masing. Apa komentar
tiga kontestan terhadap Chef Degan, Marinka, dan Juna?
Walau sama hebatnya, karakter Chef Degan, Juna, dan Marinka amat kental perbedaannya. Mereka menorehkan kesan tersendiri bagi setiap kontestan MasterChef Indonesia Season 2. Ketiga kontestan yang memberikan kesan, adalah Vera (Top 4 MasterChef Indonesia), Ken (Top 3 MasterChef Indonesia), dan Desi (Top 1 MasterChef Indonesia).
Komentar pertama diarahkan kepada Chef Degan. Baru pertama hadir sebagai juri di MasterChef Indonesia Season 2, pemilik Café Degan ini langsung menjadi favorit para kontestan. Sifat pemilik nama lengkap Degan Septoadji Supriyadi yang dinilai kebapakan dan lebih banyak mengajar ini membuat Desi terkesima.
“Chef Degan seorang yang sangat capable dan kompeten, seperti bapak yang mementor. Sebenarnya, favoritnya kontestan itu Chef Degan karena mungkin hanya dengan senyum atau mengatakan, 'ini gimana?', itu sudah kena di hati kontestan,” tutur pemilik Novilla Boutique and Resort di Bangka itu kepada Okezone, belum lama ini.
Memang, perlu ada pengimbang bagi juri-juri MasterChef. Sifat Chef Degan yang sabar, kebapakan, dan tidak banyak tingkah ini ternyata dinilai Desi mampu mengimbangi Chef Juna yang keras.
“Satu sama lain melengkapi. Saya ingat banget, setelah Ken dilempar apron oleh Juna. Pada suatu episode, Chef Degan menghampiri Ken dan memberitahu, ‘Kamu tahu enggak kenapa Chef Juna begitu? Ini yang Juna maksud, kamu hal-hal kecil saja begini (melakukan kesalahan-red)’. Itu yang buat kami comfort,” tambah ibu tiga anak tersebut.
Lain halnya dengan Desi yang lebih menyukai sosok kebapakan Degan, Ken justru lebih terkesan dan mengidolakan sosok Chef Juna yang dinilai kejam dan keras. Setiap tindakan keras Juna dinilai punya alasan yang kuat dan tepat oleh para kontestan, bukan sembarangan menggunakan emosi.
“Kalau ditanya mana yang paling disukai, tentunya sangat susah karena ketiganya saling melengkapi. Tapi, dari dulu saya lebih amazed sama Chef Juna," ucap pria asal Surabaya itu.
Dia menilai Chef Juna sebagai sosok pria yang memiliki daya tarik dan kemampuan luar biasa dalam hal memasak. "Basicly, mungkin dari tato karena saya juga suka art. Saya melihat ini orang kok keren, bukan berarti saya ada apa-apa dengan Juna. Begitu kenal, ternyata didikan Juna sangat bagus," beber pria yang dulu berprofesi sebagai manajer restoran dan dosen tersebut.
Nah, kalau juri tercantik, yakni Chef Marinka, menorehkan kesan princess chef di hati Vera. Maria Irene Susanto yang fashionable dinilai sebagai juri yang selalu menyajikan kreasi masakan inspiratif.
“Dia kayak kakak cewek yang charming kayak princess, tapi dia juga unpredictable. Kadang jutek, kadang jahil. Dia inspiratif karena masakannya unik, banyak menggunakan bahan yang enggak biasa, seperti popcorn yang dibuat menjadi saos,” pungkasnya.
(ftr)
Walau sama hebatnya, karakter Chef Degan, Juna, dan Marinka amat kental perbedaannya. Mereka menorehkan kesan tersendiri bagi setiap kontestan MasterChef Indonesia Season 2. Ketiga kontestan yang memberikan kesan, adalah Vera (Top 4 MasterChef Indonesia), Ken (Top 3 MasterChef Indonesia), dan Desi (Top 1 MasterChef Indonesia).
Komentar pertama diarahkan kepada Chef Degan. Baru pertama hadir sebagai juri di MasterChef Indonesia Season 2, pemilik Café Degan ini langsung menjadi favorit para kontestan. Sifat pemilik nama lengkap Degan Septoadji Supriyadi yang dinilai kebapakan dan lebih banyak mengajar ini membuat Desi terkesima.
“Chef Degan seorang yang sangat capable dan kompeten, seperti bapak yang mementor. Sebenarnya, favoritnya kontestan itu Chef Degan karena mungkin hanya dengan senyum atau mengatakan, 'ini gimana?', itu sudah kena di hati kontestan,” tutur pemilik Novilla Boutique and Resort di Bangka itu kepada Okezone, belum lama ini.
Memang, perlu ada pengimbang bagi juri-juri MasterChef. Sifat Chef Degan yang sabar, kebapakan, dan tidak banyak tingkah ini ternyata dinilai Desi mampu mengimbangi Chef Juna yang keras.
“Satu sama lain melengkapi. Saya ingat banget, setelah Ken dilempar apron oleh Juna. Pada suatu episode, Chef Degan menghampiri Ken dan memberitahu, ‘Kamu tahu enggak kenapa Chef Juna begitu? Ini yang Juna maksud, kamu hal-hal kecil saja begini (melakukan kesalahan-red)’. Itu yang buat kami comfort,” tambah ibu tiga anak tersebut.
Lain halnya dengan Desi yang lebih menyukai sosok kebapakan Degan, Ken justru lebih terkesan dan mengidolakan sosok Chef Juna yang dinilai kejam dan keras. Setiap tindakan keras Juna dinilai punya alasan yang kuat dan tepat oleh para kontestan, bukan sembarangan menggunakan emosi.
“Kalau ditanya mana yang paling disukai, tentunya sangat susah karena ketiganya saling melengkapi. Tapi, dari dulu saya lebih amazed sama Chef Juna," ucap pria asal Surabaya itu.
Dia menilai Chef Juna sebagai sosok pria yang memiliki daya tarik dan kemampuan luar biasa dalam hal memasak. "Basicly, mungkin dari tato karena saya juga suka art. Saya melihat ini orang kok keren, bukan berarti saya ada apa-apa dengan Juna. Begitu kenal, ternyata didikan Juna sangat bagus," beber pria yang dulu berprofesi sebagai manajer restoran dan dosen tersebut.
Nah, kalau juri tercantik, yakni Chef Marinka, menorehkan kesan princess chef di hati Vera. Maria Irene Susanto yang fashionable dinilai sebagai juri yang selalu menyajikan kreasi masakan inspiratif.
“Dia kayak kakak cewek yang charming kayak princess, tapi dia juga unpredictable. Kadang jutek, kadang jahil. Dia inspiratif karena masakannya unik, banyak menggunakan bahan yang enggak biasa, seperti popcorn yang dibuat menjadi saos,” pungkasnya.
(ftr)
http://www.okefood.com/read/2012/10/29/299/710698/tiga-juri-di-mata-tiga-kontestan-masterchef-indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar