MASIH ingat adegan ketika 20 kontestan MasterChef
Indonesia Season 2 diberi tantangan membuat masakan masa kecil? Jika
Anda mengikuti, sosok Baguzt pasti mudah diingat.
Seniman tato asal Surabaya, Jawa Timur, ini terlihat begitu piawai memasak hidangan masa kecil hingga dia keluar sebagai pemenang dalam tantangan tersebut. Ternyata, di balik sosoknya yang garang dengan puluhan tato di sekujuh tubuh, perasaan Baguzt mudah tersentuh ketika mengingat sosok sang ibunda.
Rasa rindu pada ibunda yang membuat rasa masakan masa kecilnya dinilai luar biasa oleh tiga juri MasterChef. “Aku enggak ketemu Mama sejak 15 tahun lalu. Biasanya, dulu masak bareng mama. Nasi yang dikepel-kepel, terus dia suapin ke aku. Jadi, waktu masak itu benar-benar ingat dan kangen,” tuturnya ketika berkunjung ke redaksi Okezone di HighEnd Building, Jalan Kebon Sirih, Jakarta, baru-baru ini.
Menurut bagus, inspirasi masakannya datang dari sang ibunda. Dia berada jauh dari orangtua dan ingin membuktikan bahwa dia bisa membanggakan keluarga.
"Aku sudah suka masak sejak SD, sekitar umur 10 tahun, masak sama Mama. Kebetulan, Eyang punya warung makan di Surabaya, jadi sering masak di sana,” pungkasnya. (ftr)
Seniman tato asal Surabaya, Jawa Timur, ini terlihat begitu piawai memasak hidangan masa kecil hingga dia keluar sebagai pemenang dalam tantangan tersebut. Ternyata, di balik sosoknya yang garang dengan puluhan tato di sekujuh tubuh, perasaan Baguzt mudah tersentuh ketika mengingat sosok sang ibunda.
Rasa rindu pada ibunda yang membuat rasa masakan masa kecilnya dinilai luar biasa oleh tiga juri MasterChef. “Aku enggak ketemu Mama sejak 15 tahun lalu. Biasanya, dulu masak bareng mama. Nasi yang dikepel-kepel, terus dia suapin ke aku. Jadi, waktu masak itu benar-benar ingat dan kangen,” tuturnya ketika berkunjung ke redaksi Okezone di HighEnd Building, Jalan Kebon Sirih, Jakarta, baru-baru ini.
Menurut bagus, inspirasi masakannya datang dari sang ibunda. Dia berada jauh dari orangtua dan ingin membuktikan bahwa dia bisa membanggakan keluarga.
"Aku sudah suka masak sejak SD, sekitar umur 10 tahun, masak sama Mama. Kebetulan, Eyang punya warung makan di Surabaya, jadi sering masak di sana,” pungkasnya. (ftr)
http://www.okefood.com/read/2012/10/11/299/702613/ternyata-baguzt-menang-tantangan-karena-kangen-ibunda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar