TANTANGAN di Galeri MasterChef makin menegangkan
dan sulit, tetapi ada juga yang unik. Seperti dalam tantangan membuat
kreasi wajah juri dari kentang, yang kemudian mengundang protes Chef
Juna.
Persaingan memperebutkan juara MasterChef Indonesia semakin sengit. Setelah kembali dari Hong kong, Top 3 MasterChef Indonesia, Ken (30, manajer restoran asal Surabaya), Desi (39, direktur hotel asal Bangka), dan Opik (30, agen properti asal Surabaya) kembali ke Galeri MasterChef.
Kontestan langsung disambut dengan Mistery Box yang berisi miniatur Potato Head. Juri menantang keahlian knife skill dan kreativitas para kontestan. Chef Master Marinka menunjukkan enmap potongan kentang berbeda, dan setiap kontestan hanya perlu memasak tiga hidangan yang ditentukan melalui undian. Lucunya, kontestan mendapatkan tugas tambahan untuk membuat karakter salah satu juri dari kentang. Ken membuat karakter wajah Chef Master Juna, Desi membuat karakter wajah Chef Master Degan, dan Ken membuat karakter wajah Chef Master Marinka. Total waktu yang dimiliki kontestan adalah 45 menit.
Setelah 45 menit berlalu, tiba saatnya para Juri memberikan penilaian yang didasarkan pada citarasa, penampilan, dan kesempurnaan potongan kentang. Kesalahan fatal dilakukan Ken karena kentang yang dimasaknya tidak matang, rasanya juga terlalu asin.
"Ini benar-benar tantangan yang basic. Kentang enggak matang, keasinan, padahal kamu sudah masuk Top 3," ujar Chef Master Marinka.
Chef Master Juna bahkan protes karena kreasi kentang yang dibuat Ken tidak mirip wajahnya. "Kamu pilih mana; imagining, fantasizing, atau dreaming?," tanyanya. Ken menjawab, "Imagining."
"Pantas saja, kamu imagining bahwa yang masuk Top 3 adalah kamu, Opik, dan Baguzt. Coba kamu lihat, masak karakter wajah saya malah lebih mirip Baguzt," protes Chef Master Juna.
Sementara, olahan kentang Desi dinilai kurang bumbu garam dan merica. Chef Master Degan juga protes kalau bibir yang disebut Desi mirip karakter wajahnya, terlalu tebal.
Chef Master Marinka, Juna, dan Degan akhirnya sepakat menyatakan Opik sebagai pemenang tantangan ini karena potongan kentangnya mendekati sempurna. “Dibilang kalau mau teriak, teriak. Kalau mau loncat, loncat. Di tahap tiga besar tantangan pertama, saya langgung menggaet juara,” ucap Opik, bangga.
Sebagai hadiah dari kemenangannya, Juri memberikan waktu tambahan 5 menit untuk tantangan berikutnya. (ftr)
Persaingan memperebutkan juara MasterChef Indonesia semakin sengit. Setelah kembali dari Hong kong, Top 3 MasterChef Indonesia, Ken (30, manajer restoran asal Surabaya), Desi (39, direktur hotel asal Bangka), dan Opik (30, agen properti asal Surabaya) kembali ke Galeri MasterChef.
Kontestan langsung disambut dengan Mistery Box yang berisi miniatur Potato Head. Juri menantang keahlian knife skill dan kreativitas para kontestan. Chef Master Marinka menunjukkan enmap potongan kentang berbeda, dan setiap kontestan hanya perlu memasak tiga hidangan yang ditentukan melalui undian. Lucunya, kontestan mendapatkan tugas tambahan untuk membuat karakter salah satu juri dari kentang. Ken membuat karakter wajah Chef Master Juna, Desi membuat karakter wajah Chef Master Degan, dan Ken membuat karakter wajah Chef Master Marinka. Total waktu yang dimiliki kontestan adalah 45 menit.
Setelah 45 menit berlalu, tiba saatnya para Juri memberikan penilaian yang didasarkan pada citarasa, penampilan, dan kesempurnaan potongan kentang. Kesalahan fatal dilakukan Ken karena kentang yang dimasaknya tidak matang, rasanya juga terlalu asin.
"Ini benar-benar tantangan yang basic. Kentang enggak matang, keasinan, padahal kamu sudah masuk Top 3," ujar Chef Master Marinka.
Chef Master Juna bahkan protes karena kreasi kentang yang dibuat Ken tidak mirip wajahnya. "Kamu pilih mana; imagining, fantasizing, atau dreaming?," tanyanya. Ken menjawab, "Imagining."
"Pantas saja, kamu imagining bahwa yang masuk Top 3 adalah kamu, Opik, dan Baguzt. Coba kamu lihat, masak karakter wajah saya malah lebih mirip Baguzt," protes Chef Master Juna.
Sementara, olahan kentang Desi dinilai kurang bumbu garam dan merica. Chef Master Degan juga protes kalau bibir yang disebut Desi mirip karakter wajahnya, terlalu tebal.
Chef Master Marinka, Juna, dan Degan akhirnya sepakat menyatakan Opik sebagai pemenang tantangan ini karena potongan kentangnya mendekati sempurna. “Dibilang kalau mau teriak, teriak. Kalau mau loncat, loncat. Di tahap tiga besar tantangan pertama, saya langgung menggaet juara,” ucap Opik, bangga.
Sebagai hadiah dari kemenangannya, Juri memberikan waktu tambahan 5 menit untuk tantangan berikutnya. (ftr)
http://www.okefood.com/read/2012/10/08/299/700624/karakter-kentang-chef-juna-protes-wajahnya-mirip-baguzt
Tidak ada komentar:
Posting Komentar