Suatu hari nanti, infanteri Angkatan Darat AS mungkin akan bertempur dengan RPG-7 Soviet yang terkenal itu, namun dengan RPG-7 versi Amerika-nya sendiri.
Dilaporkan laman Kit Up!, Angkatan Darat AS baru-baru ini mengevaluasi Airtronic USA Inc.’s RPG 7.
"Daya tahan, kesederhanaan, biaya yang rendah, dan efektivitas RPG 7 telah membuatnya menjadi senjata anti-armor portabel yang paling banyak digunakan manusia di dunia," seperti yang dikutip dari laman Kit Up!.
Namun Airtronic RPG buatan Amerika ini cukup berbeda dari senjata Soviet
era 60-an tersebut. Tabungnya terbuat dari 4140/4150 ordnance grade
barrel steel dan ditambah fitur beberapa bagian rel untuk memasang
optik. Grip (pegangan) dan popornya juga bergaya pistol M4 dengan berat
sekitar 6,4 kg (kosong dan tanpa optik).
Kutipan dari laman Kit Up! mengenai Airtronic RPG:
Masih terlalu dini untuk mengatakan bahwa Angkatan Darat AS akan mengadopsi senjata RPG variannya sendiri ini, tapi hasil evaluasi dan uji coba akan dipelajari oleh pejabat Angkatan Darat AS untuk kemungkinan operasionalnya di masa depan.
Dilaporkan laman Kit Up!, Angkatan Darat AS baru-baru ini mengevaluasi Airtronic USA Inc.’s RPG 7.
"Daya tahan, kesederhanaan, biaya yang rendah, dan efektivitas RPG 7 telah membuatnya menjadi senjata anti-armor portabel yang paling banyak digunakan manusia di dunia," seperti yang dikutip dari laman Kit Up!.
RPG-7 |
Kutipan dari laman Kit Up! mengenai Airtronic RPG:
The Airtronic RPG is now a program of record in U.S. Special Operations Command. Soldiers, however, did not get to fire any RPG rounds through it because of restrictions imposed by Army Test and Evaluation Command’s safety release, Lubin said.Disebutkan, banyak tentara yang terlibat dalam evaluasi adalah mereka yang telah menghadapi pasukan musuh di Irak dan Afghanistan yang dipersenjatai dengan RPG, seorang pejabat Angkatan Darat AS dari Maneuver Center of Excellence di Fort Benning mengatakan.
The problem was that RPG ammunition is made in Europe and could not be safety certified in time for this year’s live-fire portion of AEWE, he said.
“Special-ops command is a little ahead of the Army as far as looking at these,” Lubin said. “They have got the lots of ammo certified … we didn’t not have that luxury. Soldiers could handle it but couldn’t pull the trigger on it.”
This challenge may be solved in the future since Airtronic USA is working on producing the ammunition for it in the United States, Lubin said.
The weapon did perform well when company representatives fired it at targets between 900 and 1,200 meters away, Lubin said.
“The accuracy seemed to be very good,” he said.
Masih terlalu dini untuk mengatakan bahwa Angkatan Darat AS akan mengadopsi senjata RPG variannya sendiri ini, tapi hasil evaluasi dan uji coba akan dipelajari oleh pejabat Angkatan Darat AS untuk kemungkinan operasionalnya di masa depan.
Sumber : http://www.artileri.org