Senin, 30 November 2015

Helikopter Boeing CH-47 Chinook

Boeing CH-47 Chinook pada awalnya dirancang dan diproduksi oleh Boeing Vertol di awal tahun 1960. Helikopter ini sekarang diproduksi oleh Boeing Defense, Space & Security. Chinooks telah dijual ke 16 negara antara lain US Army dan Royal Air Force (Boeing Chinook varian dari Inggris) sebagai pengguna terbesar. Peran utamanya meliputi pengangkut pasukan, artileri dan memasok peralatan di medan perang.
Helikopter Boeing CH-47 Chinook
(Gambar: Alirliners.net)

Boeing CH-47 Chinook adalah helikopter transportasi berat dengan mesin dan dual rotor. Walapun bertubuh besar dan panjang, Chinook memiliki kecepatan 170 knot (196 mph, 315 km/jam). Lebih dari 1.179 unit Chinook telah dibuat sampai saat ini.

Nama "Chinook" diambil dari orang-orang dari Chinook, Barat Laut Pasifik. Chinook didukung oleh dua mesin turboshaft, di pasang pada setiap sisi bagian belakang helikopter dan terhubung ke rotor. 
Membawa mobil
Kokpit
Mesin rotor
Kargo
Helikopter Boeing CH-47 Chinook
(Gambar: Airliners.net)
Karakteristik Umum
Kru
3 (pilot, co-pilot dan teknisi penerbangan)
Kapasitas
33-55 personil atau 12 ton kargo
Panjang keseluruhan (dengan rotor)
30,1 m
Diameter rotor
18,3 m
Tinggi
5,7 m
Disc Area
260 m2
Berat kosong
10.185 kg
Maksimum berat take off
22.680 kg
Powerplant
Mesin 2 × Lycoming T55-GA-712 turboshaft, £ 3,750 (2.796 kW)
Performa
Kecepatan maksimum
315 km/jam
Kecepatan jelajah
220 km/jam
Jarak tempuh
741 km
Service ceiling
4.640 m
Kecepatan naik
10,1 m/detik
Disc loading
47 kg/m2
Daya
460 W / kg
Persenjataan
Sampai  3 pintle mount senapan mesin sedang (satu di loading ramp dan 2 di jendela samping). Umumnya yang dipakai adalah senapan mesin FN MAG dan M240.

2020: Pesawat Pembom Rusia Terbaru Diluncurkan

Angkatan Udara Rusia mungkin akan menerima pesawat bomber terbaru mereka yaitu PAK DA, yaitu generasi pembom jarak jauh di tahun 2020 (bukan 2025 seperti yang awalnya direncanakan), Wakil Komandan Angkatan Udara Rusia, Mayor Jenderal Alexander Chernyayev, mengatakan.

"Saya pikir model pertama dari Prospective Air Complex untuk pesawat bomber PAK DA akan diterima Angkatan Udara sekitar tahun 2020," kata Chernyayev dalam wawancara yang diterbitkan di situs Kementerian Pertahanan Rusia beberapa waktu lalu.
Desain pesawat bomber PAK DA Rusia
Desain Pesawat bomber PAK DA

Tampilan umum dari pembom strategis yang baru ini telah diselesaikan, dan para insinyur saat ini sedang melakukan pekerjaan finishing untuk persyaratan operasional pesawat udara tertentu, Chernyayev melanjutkan. "Kami memiliki semuanya hari ini untuk mengembangkan pesawat tepat waktu dan memasukkannya ke dalam operasi bersama dengan Tupolev Tu-95MS Bear, Tu-160 Blackjack dan Tu-22M3 Backfire (pembom strategis), yang telah membuktikan kehandalan mereka," tambahnya .
"Tugas ini tidak mudah dari sudut pandang ilmiah dan teknis, tetapi kita harus segera memulai pekerjaan ini," Validimir Putin.
Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan pengembangan pesawat bomber jarak jauh baru strategis ini dipercepat pada pertengahan Juni lalu. "Saya tahu betapa mahal dan kompleksnya program ini," kata Putin dalam konferensi pertahanan. "Tugas ini tidak mudah dari sudut pandang ilmiah dan teknis, tetapi kita harus segera memulai pekerjaan ini," katanya, menambahkan bahwa jika tidak segera, Rusia akan kehilangan momentum. Menteri Pertahanan Anatoly Serdyukov telah mengatakan sebelumnya bahwa perakitan pesawat bomber PAK DA ini dilakukan di Kazan (Kapo), Rusia bersama dengan pembangunan pesawat transportasi Antonov An-70 baru. Ini juga merupakan dibangunnya bomber Tu-95MS dan Tu-160.
Ilustrasi bomber PAK DA Rusia
Ilustrasi bomber PAK DA

Saat ini, hanya Rusia dan Amerika Serikat mengoperasikan pesawat pembom jarak antar benua. Sebagian besar negara berkemampuan nuklir lainnya hanya mengandalkan rudal balistik antarbenua, dengan kapal selam atau rudal jelajah. Amerika Serikat juga telah menyatakan minat dalam menambah jangkauan pembom B-1, B-2 dan B-52H.

Pasukan strategis udara Rusia saat ini mengoperasikan total 63 bomber Tu-95MS dan 13 Tu-160. Secara keseluruhan, armada tersebut mampu membawa 850 rudal jelajah jarak jauh.
Sumber :  http://www.artileri.org

Harga Melangit, Jepang Tetap Beli Jet Siluman F-35 AS

f-35
Jepang tetap akan membeli empat jet tempur siluman F-35 buatan AS meskipun harganya naik tajam. Seorang pejabat dari kementerian pertahanan Jepang mengatakan sekarang Jepang harus membayar ¥ 9.600.000.000 ($ 120 juta) per unit, naik dari harga sebelumnya yang dialokasikan yaitu $ 110.000.000 per unit.

Dia menambahkan, para pejabat AS telah mengatakan bahwa kenaikan harga F-35 tersebut tak dapat dihindari dan Tokyo menerima situasi ini. "Kami tahu alasan kenaikan harga ini karena Amerika Serikat memutuskan untuk menunda pengadaan 179 unit F-35 untuk dalam negeri dalam lima tahun ke depan karena anggaran AS yang minim," kata pejabat itu, yang berbicara tanpa menyebutkan nama. "Kami menerimanya dan hal itu dapat dimengerti. Akan sulit bagi mereka untuk menawarkan kepada kami harga yang lebih rendah, mengingat bahwa jet tempur tersebut dikembangkan secara bersama oleh sembilan negara," lanjutnya.

Kementerian pertahanan Jepang tahun lalu memilih jet dari perusahaan senjata Lockheed Martin AS untuk menggantikan armada F-4s yang sudah tua. Sebelumnya, F/A-18 Super Hornet buatan Boeing dan Eurofighter Typhoon juga menjadi opsi pilihan bagi Jepang. F-35, dikembangkan bersama dengan raksasa industri pertahanan Inggris yaitu BAE Systems, adalah yang paling mahal di antara tiga kandidat jet tempur tersebut. Pada bulan Februari lalu, menteri pertahanan Jepang Naoki Tanaka mengancam akan membatalkan seluruh kontrak senilai $ 4,7 miliar untuk 42 unit F-35 karena tidak jelasnya batas waktu pengiriman dan harga yang naik.

Alhasil, Tokyo tetap menandatangani Letter of Offer dan Acceptance untuk empat jet tempur F-35 pada harga $ 120 juta per unit, bersama dengan dua simulator dan aksesoris lainnya dengan total biaya 60 miliar yen. Rencana pembelian 38 jet tempur siluman F-35 lainnya belum secara resmi dikonfirmasi. F-35 adalah program senjata paling mahal dalam sejarah Pentagon dan dalam pembangunannya telah diusik oleh biaya yang semakin membengkak dan penundaan teknis lainnya. - Biasa, produk AS, canggih tapi harga selangit, ARTILERI -
f-35


Tahun lalu sebuah memo bocor dan mengungkapkan berbagai masalah terpapar dalam tes penerbangan F-35, termasuk diantaranya masalah dengan roda pendarat, kelebihan bobot pesawat dan getaran. Amerika Serikat berkata manis tentang F-35, F-35 adalah sebuah keajaiban teknologi yang tidak akan terdeteksi oleh radar musuh saat ini dan memungkinkan pasukan sekutu untuk tetap melakukan tugasnya di udara bersama dengan pesawat tempur AS.
'Tahun lalu sebuah memo bocor dan mengungkapkan berbagai masalah terpapar dalam tes penerbangan F-35, termasuk diantaranya masalah dengan roda pendarat, kelebihan bobot pesawat dan getaran'
Tapi biaya program F-35 ini telah meroket seiring dengan krisis global, dan rasanya sulit mendapatkan pembeli-pembeli lain, hampir semua negara di Eropa saat ini tengah "mengencangkan ikat pinggang". Italia pun telah mengurangi pembelian F-35 yang awalnya direncanakan 131 unit menjadi 90 unit dan anggota parlemen di Belanda memutuskan untuk membatasi pesanan kedua mereka, sementara rencana awal untuk 138 pesawat di Inggris masih belum jelas.

Sebenarnya ada 1 negara yang saat ini sedang "jor-joran" dalam membeli peralatan perang, yaitu India. Tapi India sepertinya tidak tertarik dengan F-35, kiblat India untuk pesawat tetap mengarah ke Rusia. Ya, Anda sudah tahu jet tempur siluman Sukhoi PAK FA T-50 lah yang bakal melengkapi Angkatan Bersenjata India.
Sumber :  http://www.artileri.org






Minggu, 29 November 2015

Kendaraan Lapis Baja Survivor R, Jerman


Survivor R

Survivor R adalah kendaraan lapis baja 4x4 beroda kelas menengah-berat yang dikembangkan oleh raksasa perusahaan pertahanan Jerman Rheinmetall MAN Military Vehicles (RMMV) bersama dengan Achleitner. Survivor R pertama kali ditampilkan di hadapan publik saat pameran pertahanan Eurosatory 2014 yang diadakan di Paris, Prancis, pada Juni 2014.

Survivor R dikonfigurasi untuk mampu bertahan dari ancaman bahan kimia, biologi, radiologi dan nuklir (CBRN) dan untuk menjalankan misi pengintaian sekaligus menawarkan kombinasi dari tingkat mobilitas dan perlindungan yang tinggi, dan kapasitas muatan yang maksimum. Survivor R dapat diangkut dengan pesawat angkut C-130 Hercules.

Desain dan Fitur Survivor R

Desain Survivor R berdasarkan rancangan otomotif dan sasis truk militer MAN TGM. Memanfaatkan berbagai komponen dan teknologi yang telah ada sehingga menekan biaya pengembangan, serta fitur kabin monocoque lapis baja yang memberikan perlindungan tingkat tinggi bagi awak. Dua tempat duduk tersedia untuk awak dan hingga sepuluh personel yang duduk dibelakang.

Survivor R
Gambar : www.autobild.de
Kendaraan ini berdimensi panjang 6,5 m, lebar 2,5 m, tinggi 2,7 m dan berat kotor 15.000 kg. Survivor R dapat membawa muatan hingga 4.000 kg dan dapat diintegrasikan dengan berbagai kit dan sistem misi yang kompleks untuk misi-misi khusus.

Peralatan Deteksi CBRN Survivor R

Survivor R dilengkapi dengan peralatan pendeteksi ancaman kimia, biologi, radiologi dan nuklir atau CBRN. Juga dilengkapi dengan OWR sampling system, Bruker MM mass spectrometer dan RMMV nuclear, biological and chemical (NBC) inspector. Survivor didesain dengan baik untuk bertahan dari ancaman seperti tembakan musuh, berbagai macam serangan IED, agen CBRN dan bahkan iklim dan medan yang ekstrem.

Survivor R dilengkapi dengan perangkat penginderaan yang full otomatis untuk mendeteksi radiasi nuklir. Juga termasuk sensor untuk mengidentifikasi agen senjata kimia dan bahan berbahaya lainnya. Kendaraan ini juga dapat mengirimkan informasi area tempatnya beroperasi secara real time area ke markas atau kendaraan/unit lain.
Survivor R
Gambar : www.doppeladler.com
Selain itu, Survivor R juga dibekali kemampuan untuk mengumpulkan sampel tanah, air dan permukaan untuk selanjutnya dianalisa. Survivor R akan meningkatkan tingkat bertahan hidup dan mobilitas pasukan darat, dengan mengirimkan semua informasi yang relevan bagi unit CBRN dan segera menandai daerah yang terkontaminasi CBRN.
Mesin

Survivor R mengusung mesin diesel MAN water cooled, enam silinder, 6,9l. Mesin Euro 3-compliant, dikombinasikan dengan 12-speed automated gearbox dan two-speed transfer box, menghasilkan output daya maksimum 330 hp (242 kw).


Mobilitas Survivor R

Kendaraan lapis baja 4x4 Survivor R dapat dioperasikan di lingkungan operasi yang beragam. Sistem suspensinya yang terdiri dari MAN leaf springs, shock-absorbers dan anti-roll bars. Survivor R juga dilengkapi dengan peralatan opsional, seperti central tyre inflation system, fully-automatic gearbox, 10t hydraulic self-recovery winch dan dozer blade (piasu dozer).


Sumber :  http://www.artileri.org

T-14, Tank Baru Rusia

Rusia berencana memproduksi berbagai kendaraan tempur dari satu sasis.

T-14

Beberapa waktu lalu, seorang pengendara di Rusia merekam sesuatu yang tidak biasa, sebuah tank kamuflase yang berjalan di jalanan kota Moskow. Kemungkinan besar itu adalah tank T-14 atau MBT dari platform tempur universal Armata, yang merupakan revolusi besar dalam desain tank Rusia.

T-14 memiliki bobot sekitar 50 ton dan bermesin turbin gas 1.500 tenaga kuda. Tiga orang kru mengoperasikan tank kelas berat ini berikut senjatanya. Soal perlindungan, tank ini terlindungi dengan baik oleh lapisan baja reaktif dan komposit.


Turet (kubah) tak berawaknya dipersenjatai dengan meriam smoothbore 125 mm, yang media Rusia klaim 15-20 persen lebih akurat dibandingkan dengan meriam pada T-90, tank tercanggih yang dioperasikan Rusia saat ini.

Tapi, ibarat lego raksasa untuk militer, T-14 hanyalah satu dari belasan jenis kendaraan tempur yang merupakan bagian dari Armata Universal Combat Platform. Semua kendaraan yang termasuk dalam platform ini sama sekali baru dan beroda track.

Rencananya Rusia akan menggunakan sasis T-14 untuk 13 kendaraan tempur berbeda lainnya, seperti infantry fighting vehicle, combat engineering vehicle, tank support combat vehicle dan self-propelled artillery platform.

Tidaklah mengherankan jika media Rusia dan kantor berita resmi pemerintah Rusia menggembar-gemborkan keandalan platform tempur baru Rusia ini terutama T-14, dengan klaim setara dengan Leopard Jerman dan M-1 Abrams Amerika Serikat. Tidak peduli benar atau tidaknya klaim ini, yang jelas Angkatan Darat Rusia telah memiliki sejumlah kendaraan ini untuk uji coba.

Menggunakan sasis tunggal untuk banyak kendaraan lapis baja yang fungsinya berbeda-beda bisa jadi merupakan langkah cerdas, selain tentunya akan lebih menghemat biaya produksi dan pengembangan.

Bukan baru kali ini saja Rusia mendorong penggunaan sasis tank yang sama, bahkan telah dilakukan sejak era Uni Soviet, menurut Charles Bartles, seorang analis Rusia di  U.S. Army’s Foreign Military Studies Office.

Seperti diketahui, Rusia memanfaatkan sasis tank T-72 untuk mengembangkan sejumlah kendaraan tempur lain. Selain akan menekan biaya pengembangan dan produksi, ini juga akan membantu memudahkan dalam perawatan dan logistik.


T-14
Klik gambar untuk memperbesar
T-14 diproduksi oleh raksasa industri Rusia Uralvagonzavod dengan menghabiskan waktu lima tahun untuk merancangnya sebelum akhirnya memproduksinya. Pusat desain Uralvagonzavod juga merupakan pusat desain yang sama mengembangkan tank T-72 dan T-90, tank yang saat ini dioperasikan Angkatan Darat Rusia.

T-14 adalah tank yang serba otomatis, sistem pemuatan amunisinya otomatis, dan sistem penargetan yang terkomputerisasi. Selain meriam, juga terdapat tank bristles dengan exterior gun, termasuk autocannon 30 mm untuk menargetkan drone atau helikopter serang. Terakhir, T-14 dilengkapi dengan senapan mesin 12,7 mm untuk digunakan sebagai senjata anti-personel.

Laporan media Rusia mengklaim bahwa Angkatan Darat Rusia telah menerima 20 unit tank T-14 untuk pelatihan dan uji coba lapangan.

Angkatan Darat Rusia disebutkan menginginkan sekitar 2.300 tank T-14 pada tahun 2020, melengkapi hingga 70 persen armada tank dengan tank baru. Ini hal yang sangat optimis, terlebih jika Rusia menjual T-14 untuk pasar ekspor, biaya produksi dalam negeri akan semakin tertutupi.


Sumber :  http://www.artileri.org

Helikopter Tempur Ka-50 Black Shark Hokum Rusia

Helikopter Tempur Ka-50 Black Shark dikembangkan oleh Kamov Helicopters JSC. Kode nama NATO-nya adalah Hokum A, dan Hokum B adalah versi dengan dua tempat duduk atau Ka-52. Ka-50 juga dikenal sebagai Werewolf. Helikopter yang berkinerja tinggi ini memiliki kemampuan tempur siang dan malam, survivabilitas dan daya tembak tinggi untuk mengalahkan target udara dan tank-tank berat lapis baja yang bersenjata anti udara. Ka-50 memasuki layanan di Angkatan Darat Rusia sejak tahun 1995, dan diproduksi di Perusahaan Penerbangan Sazykin yang berbasis di wilayah maritim Arseniev, Rusia.
Helikopter Tempur Ka-50
Helikopter tempur Ka-50
Helikopter Tempur Ka-50
Ka-50 memasuki layanan di Angkatan Darat Rusia pada tahun 1995
Permintaan pertama Angkatan Darat untuk delapan helikopter Ka-50 telah dipenuhi. Pada tahun 2005, 12 Ka-52 juga harus dibeli oleh Angkatan Udara Rusia untuk kepentingan operasi khusus, namun dana pembeliannya telah dipotong. Pada akhir 2008, Angkatan Udara Rusia telah mengoperasikan 15 helikopter Ka-50 dan 10 helikopter Ka-52.
Versi tempur malam yaitu Ka-50N, dilengkapi dengan Samshit-50T thermal imager, day TV dan laser rangefinder, dan Kanov juga telah bekerjasama dengan Industri Penerbangan Israel (IAI) untuk membuat versi Ka-50-2 Erdogan yang kompatibel dengan senjata NATO dan kokpit yang dibuat oleh Israel.
Desain Helikopter Tempur Ka-50

Desain rotor koaksial memberikan kemampuan terbang dengan ketinggian 4.000 m dan naik secara vertikal setinggi 10 m/detik di altitude 2.500 m. Baling-baling terbuat dari bahan polimer. Hasil konfigurasi rotor koaksial di momen nilai inersia yang relatif antara sumbu vertikal dan lateral adalah 1,5 sampai 2 kali lebih kecil dari nilai helikopter yang berotor tunggal dengan rotor ekor. Tidak adanya rotor ekor pada Ka-50 memungkinkan helikoter untuk melakukan putaran datar dalam kecepatan penuh. Vertikal g-load maksimal sebesar 3,5 dikombinasikan dengan momen inersia yang rendah memberikan Ka-50 tingkat kelincahan yang tinggi.
"Ka-50 adalah helikopter tempur yang memiliki kinerja tinggi dengan kemampuan tempur siang dan malam"
Tambahan lapisan baja yang dipasang di kokpit pilot dapat melindungi dari senjata 12,7 mm dan proyektil 23 mm. Baling-baling di desain dapat menahan beberapa tembakan senjata otomatis dari darat.
Helikopter Tempur Ka-50
Kamuflase helikopter tempur Ka-50 Black Shark, dengan desain rotor koaksial,
mampu terbang di ketinggian 4.000m
Ka-50 adalah helikopter pertama yang operasional di dunia yang dilengkapi dengan sistem kursi ejeksi (lontar) penyelamatan, yang memungkinkan pilot untuk menyelamatkan diri di semua ketinggian dan kecepatan. Sistem ejeksinya bernama K-37-800, diproduksi oleh Zvezda Research dan beberapa gabungan perusahaan di Moskow.

Order Ka-50 Black Shark

Proposal permintaan untuk membeli 22 helikopter tempur dikeluarkan oleh Kementerian Pertahanan India -India lagi deh- pada tanggal 30 Mei 2008 sebagai bagian dari kontrak 550 juta dolar. Permintaan helikopter tempur tersebut harus mencakup persenjataan yang dapat meningkatkan pengawasan dan kemampuan tempur Angkatan Udara India.
Angkatan Udara India juga mensyaratkan bahwa helikopter memiliki dua mesin dan mampu membawa beban 2.500 kg atau lebih. Termasuk kemampuan anti kendaraan lapis baja dengan senjata turret kaliber 20 mm atau lebih  dan mampu menembakkan roket 70 mm di jarak 1,2 km. Helikopter itu harus memiliki kemampuan tempur siang, malam di semua cuaca, di padang pasir dan daerah perbukitan.
Helikopter Tempur Ka-50
Helikopter tempur Ka-50 Black Shark dengan persenjataannya.
Maksimum beban senjata adalah 2 ton.
Pesanan kedua dikeluarkan pada bulan Juni 2009, dengan jumlah pesanan 384 unit di kisaran biaya 2 miliar dolar (per unit 15 juta dolar). Rinciannya adalah, 125 unit untuk Angkatan Udara India dan 259 unit untuk Angkatan Darat india.

Persenjataan

Kombinasi berbagai persenjataan untuk beban senjata maksimal 2 ton dapat dipilih sesuai misi, termasuk anti tank, roket dengan kaliber berbeda, rudal air-to-air, bom dan senjata lainnya.
Helikopter Tempur Ka-50
Ka-50 dilengkapi dengan 4 unit suspensi underwing dan wingtip countermeasures pods
Helikopter memiliki sayap mid-mounted kecil, dilengkapi dengan empat unit suspensi underwing dan wingtip countermeasures pods. Dua belas Rudal supersonik Vikhr anti tank dapat dipasang di dua bagian underwing eksternal. Rudal Vikhr masih efektif untuk ditembakkan dari jarak 8 km, mampu menembus semua jenis lapis baja dan lapis baja aktif dengan ketebalan 90 cm.
"Ka-50 Black Shark dipersenjatai dengan senapan tembak cepat 2A42 30mm"
Ka-50 dipersenjatai dengan senapan tembak cepat 2A42 30mm, yang dapat digunakan untuk target udara dan darat. Senjata ini dilengkapi dengan 460 butir amunisi. Untuk setiap putaran tembak, berat amunisi adalah 0,39kg dengan kecepatan peluru 980m/dtk dan jangkauan hingga 4 km.

Avionik

Sistem penerbangan termasuk sistem navigasi inersia (INS), autopilot dan head-up display (HUD). Sensor mencakup inframerah dan radar.

Countermeasure

Ka-50 dilengkapi dengan radar penerima peringatan bahaya, sistem perang elektronik, chaff dan flare dispenser.
Helikopter Tempur Ka-50
Helikopter tempur Ka-50 Black Shark terbang rendah.

Mesin
Ka-50 didukung oleh dua mesin TV3-117VMA turboshafts, masing-masing memberikan 2.200 hp (tenaga kuda). Mesin ditempatkan di kedua sisi badan helikopter untuk meningkatkan survavibilitas tempur. Helikopter juga memiliki Unit Daya Tambahan (APU) untuk operasi mandiri.

Kinerja

Helikopter tempur Ka-50 bisa mendaki dengan kecepatan 16 m/detik. Dapat terbang pada kecepatan maksimum 390 km/jam. Jarak tempuh operasinya 1.180 km lebih. Radius pertempuran 460 km. Berat helikopter sekitar 7.800 kg dan maksimum berat lepas landas adalah 10.800 kg. 
Sumber :   http://www.artileri.org

Kamis, 26 November 2015

Galeri Sistem Persenjataan Modern


Sistem persenjataan modern

Sistem persenjataan modern

Sistem persenjataan modern

Sistem persenjataan modern

Sistem persenjataan modern

Sistem persenjataan modern

Sistem persenjataan modern

Sistem persenjataan modern


Sistem persenjataan modern

Sistem persenjataan modern

Sistem persenjataan modern

Sistem persenjataan modern

Sistem persenjataan modern

Sistem persenjataan modern

Sistem persenjataan modern

Sistem persenjataan modern



Sumber : http://www.artileri.org

Pembelian Helikopter Militer Besar-Besaran oleh India


Pembelian Helikopter Militer Besar-Besaran oleh India
Pembelian 126 pesawat tempur Rafale oleh Angkatan Udara India (IAF) telah menjadi pemberitaan besar di dunia. Bukan cuma itu, India juga tengah melirik pesawat tempur siluman generasi kelima Rusia PAK FA T-50. Tapi walaupun begitu, yang tumbuh signifikan di tubuh IAF adalah jumlah helikopter, dimana pemerintah India telah mengeluarkan kebijakan untuk membeli 1000 helikopter dalam dekade ini. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, helikopter juga dibuat di dalam negeri.
IAF berniat membeli 139 unit helikopter Mi-17 V-5 medium lift Rusia dengan dana sekitar 2,4 miliar dolar. Helikopter Mi-17 yang dapat mengangkut 26 tentara beserta perlengkapan perang telah berada dalam layanan IAF selama puluhan tahun, tetapi model V-5 (baru) memiliki mesin yang jauh lebih unggul dengan rotor blades dan perangkat avionik. IAF sudah menyampaikan order ke Rusia untuk 80 unit Mi-17 V-5 dan selanjutnya akan menyusul order untuk 59 unit.

DAFTAR PEMBELIAN HELIKOPTER INDIA
TipeJumlah Dibeli dari
Mi-17 V-5139Rusia
Heavy lift helicopters15CH-47 Chinook
Medium attack helicopters22AH-64 Apach
Utility twin-engine helicopters159HAL (Dhruv Mk III)
Naval twin-engine helicopters50Global market
Naval medium, multi-role91Global market
Weaponised utility helicopter76HAL (Rudra) 
Light Combat Helicopter179HAL (LCH) 
Light Utility Helicopters197Global market
Light Utility Helicopters187HAL
Sumber: Hindustan Aeronautics Ltd (HAL)

Lima belas helikopter kelas berat Amerika CH-47 Chinook juga akan dibeli untuk mengantikan helikopter IAF Mi-26 buatan Rusia, yang kini hanya tersisa 3 atau 4 unit saja. Chinook, yang dibuat oleh Boeing, telah digunakan Amerika di berbagai macam pertempuran, terakhir digunakan di Irak dan Afganistan. IAF sendiri telah mengevaluasi helikopter tersebut dan tertarik dengan avionik dan daya angkutnya, yang memungkinkan untuk mengangkut 50 tentara lengkap dengan perlengkapan tempurnya atau muatan sebesar 12,7 ton.

IAF juga telah menyelesaikan uji coba untuk pembelian 22 helikopter serang medium, yaitu helikopter AH-64 Apache buatan Boeing. Helikopter serang, yang beroperasi di dekat garis depan pasukan, akan memberikan dukungan tembakan langsung - meriam, roket, dan rudal anti tank - untuk prajurit dalam menghadapi musuh, jelas ini memberikan keuntungan untuk memenangkan pertempuran. Tidak seperti sebagian besar negara lain, India telah memilih untuk tidak menggunakan helikopter serang untuk operasi melawan pemberontak karena takut akan kehilangan jaminan untuk pembelian kembali (embargo).
Pembelian Helikopter Militer Besar-Besaran oleh India
AH-64 Apache
IAF juga telah memesan 159 unit helikopter utilitas Dhruv Amrk III. Helikopter ini dirancang dan dibuat oleh Hindustan Aeronautics Ltd (HAL), yang membuat 36 Dhruv setiap tahunnya. Diperkirakan, India butuh lebih dari 350 unit helikopter jenis ini, untuk Angkatan Darat, Angkatan Udara, penjaga pantai dan pasukan paramiliter.

Angkatan Laut India juga telah memesan 50 helikopter ringan bermesin ganda dari AgustaWestland. Helikopter Dhruv tidak bisa lagi memenuhi kebutuhan Angkatan Laut India karena rotor kompositnya tidak dapat dilipat. Kita tahu helikopter yang tidak dapat dilipat rotornya akan banyak menghabiskan ruang di kapal perang.

Selain itu, IAF juga tengah dalam pengadaan 91 unit helikopter multi-peran untuk menggantikan armada helikopter vintage Sea King, yang terbang dari kapal frigat besar dan kapal perusak. Tender telah disahkan untuk 16 helikopter, 75 akan menyusul.

Yang menjadi keberhasilan dari helikopter Dhruv adalah Rudra, sebuah versi senjata berat yang dilengkapi meriam, rocket pods, rudal anti tank dan rangkaian lengkap dari peralatan elektronik perang. India akan membeli 76 Rudra.

Hindustan Aeronautics Ltd (HAL) juga mengembangkan Helikopter Tempur Ringan (HTR), 179 unit tengah dalam order (IAF 65; lainnya 114). Ini helikopter 5,5 ton ringan bersenjata yang bermesin Shakti, menggunakan komponen dinamis Dhruv (rotor utama, rotor ekor, dan gearbox), dan perlengkapan senjata yang dikembangkan pada Rudra. HTR mampu lepas landas dengan ketinggian 10.000 kaki Himalaya, menembakkan senjata dan roket hingga 16.300 kaki, dan meluncurkan rudal pada UAV yang terbang di atas 21.000 kaki.
Pembelian Helikopter Militer Besar-Besaran oleh India
Helikopter Dhruv
Keinginan India lainnya adalah pengadaan 384 unit helikopter ringan utilitas (HRU), untuk menggantikan armada helikopter Cheetahs and Chetaks di tubuh angkatan perang India. Ini akan dibagi dalam dua termin : 197 unit HRU tengah dibeli melalui tender global dan 187 unit HRU sedang dikembangkan di India oleh HAL. Untuk menjamin pengiriman tepat waktu, Departemen Pertahanan India telah menetapkan tanggal-tanggal sebagai acuan dari pengembangan HRU, tanggal konsep, desain, penerbangan pertama, jarak operasional awal dan sebagainya. Semua itu sudah ditentukan oleh Departemen Pertahanan India. Setiap kali HAL tidak menepati tanggal tersebut, maka Departemen Pertahanan akan mengurangi pesananannya dari total awal 187.
'Tidak seperti akuisisi pesawat tempur oleh India yang berfokus membeli dari asing, rencana akuisisi helikopter lebih bersandar kepada buatan pribumi'
Tidak seperti akuisisi pesawat tempur oleh India yang berfokus membeli dari asing, rencana akuisisi helikopter lebih bersandar kepada buatan pribumi. Ini setelah sebuah pendapat strategis di pertengahan 1990-an, ketika Ashok Baweja menjadi Direktur HAL, bahwa Indianisasi helikopter sangat realistis ketimbang pemutakhiran dalam pesawat tempur.

Pendapat ini telah memicu munculnya terobosan teknologi helikopter di India, dan akhirnya muncullah helikopter Dhruv dan Turbomeca-HAL bermesin Shakti. Keduanya dioptimalkan untuk beroperasi di ketinggian 20.000 kaki, ini sebuah fitur unik di ruang lingkup operasi militer.
Sumber :  http://www.artileri.org

60 Tahun Pesawat Bomber B-52

Tanggal 15 April lalu merupakan peringatan ulang tahun penerbangan pertama dari pesawat bomber (pembom) B-52 Stratofortress.

Pada 15 April 1952, pilot legendaris Boeing Alvin "Tex" Johnson membawa prototipe B-52 untuk pertama kalinya, enam tahun sejak Boeing diberikan kontrak untuk mengembangkan pesawat tersebut atau 2 tahun sebelum sebelum B-52 Bomber memasuki layanan di Angkatan Udara Amerika Serikat. B-52 terbaru Angkatan Udara AS saat ini telah berusia 50 tahun.

Mengulas kembali tentang sejarah pembuatan B-52 Bomber. Butuh waktu hampir sepuluh tahun mulai dari pengembangan hingga menghasilkn jet pembom revolusioner dan tahan lama.

B-52 Bomber Stratofortress
B-52 Bomber Stratofortress
Dengan Tema "B-52. Ikon kekuatan udara Amerika", Komando Udara Force Global Strike memperingati ulang tahun B-52 bomber.

Selama perayaan, AFGSC mengenalkan "warisan" dan prestasi dari B-52, dan semua orang baik dulu atau pun sekarang yang bertanggung jawab, dalam pengembangan, pemeliharaan atau orang-orang yang terlibat dalam sistem persenjataan B-52 Bomber.

Kisah B-52 yang panjang digambarkan dengan salah satu cerita dari keluarga yang hingga 3 generasi bekerja sebagai penerbang B-52. Antara lain Letnan Daniel Welch dan Co-pilot B-52. Welch merupakan generasi ketiga.

Menurut Welch, kakeknya menerbangkan setiap model dari B-52 dan ayah Welch adalah juga anggota awak B-52 saat masih di Angkatan Udara Amerika Serikat.

Setelah perjalanan panjang B-52, AFGSC menceritakan kemampuan dan operasi-operasi militer yang dilakukan B-52 di dunia selama layanannya di Angkatan Udara Amerika Serikat.

Beberapa prestasi B-52 Bomber yang disorot adalah :
  • 15 April 1952, Penerbangan pertama dari Bomber YB-52 Stratofortress
  • 10 Mei s/d 23 Oktober 1972, Operasi Linebacker, adalah operasi pemboman pertama B-52 yang dilakukan terus-menerus terhadap Vietnam Utara (Vietkong) sejak Presiden Lyndon B. Johnson memerintahkan penghentian aktivitas pemboman YB-52 pada bulan November 1968.
  • 18 Juni 1965, Operasi ARC Light, sebagai tugas pertama dari Bomber B-52D Stratofortress sebagai pembom konvensional dari pangkalan-pangkalan AS ke Guam untuk mendukung operasi armada darat AS di Vietnam.
  • 26 Oktober 1962, Komando Udara Strategis menerima pesawat terakhir B-52 dari total seluruh produksi.
  • 18 hingga 29 Desember 1972, Operasi Linebacker II, Operasi ini merupakan pemboman terbesar yang dilakukan AS sejak Perang Dunia II.

Sumber :   http://www.artileri.org

Rabu, 25 November 2015

Pesawat Militer Terbesar Di Dunia C-5 Galaxy

Lockheed C-5 Galaxy merupakan pesawat angkut militer besar yang dibangun oleh Lockheed (Amerika Serikat). Pesawat ini digunakan oleh Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) dengan kemampuan tarnsportasi strategis antar benua yang dapat membawa kargo dalam jumlah yang sangat besar (outsize). Sampai saat ini, rekor pesawat militer terbesar di dunia masih dipegang oleh C-5 Galaxy.
c-35 galaxy
C-35 Galaxy
C-5 Galaxy awalnya mengalami perkembangan yang rumit dan diselimuti ketidakpastian, biaya pembuatannya membengkak signifikan dan Lockheed sangat mengalami kesulitan keuangan dalam membuat pesawat ini.Tak lama setelah C-5 Galaxy memasuki masa baktinya, retak dan patah banyak ditemukan, dan USAF akhirnya membatasi kemampuan angkut dan terbang C-5 sampai perbaikan dilakukan. Super C-5M Galaxy merupakan varian baru dari C-5 standar dengan mesin baru dan perangkat avionik modern yang dirancang untuk tetap bertahan hingga tahun 2040.
Karakteristik Galaxy C-5
Pesawat ini dilengkapi dengan 4 mesin yang masing-masing mesin bertenaga dorong 43.000 pon. Rentang sayap 67,9 meter, panjang 75,3 meter dan berat 349 ton serta membutuhkan 193.620 liter bahan bakar untuk "full tank". Untuk pesawat sekelas, jarak take off dan landing C-5 Galaxy tergolong cukup pendek yaitu 2,6 km untuk take off dan 1,1 km untuk landing.
"Pesawat militer terbesar adalah C-5 Galaxy, pesawat komersial terbesar adalah Airbus A380s dan pesawat yang terbesar dari seluruh pesawat manapun adalah Antonov AN-225 Mriya yang merupakan pesawat kargo milik Rusia"
Daya angkut C-5 Galaxy mencapai 120 ton dan pesawat ini dirancang dengan 2 kompartemen yaitu dek bawah yang digunakan untuk kargo dan dek atas untuk personil. Ukuran kompartemen kargo C-5 adalah 30,5 m(P) 5,24 m(L) 4,11 (T). Kompartemen kargo ini terbilang sangat besar, bisa membawa truk, tank, helikopter bahkan pesawat tempur dan muatan-muatan besar lainnya. Dek atas terdiri dari 2 bagian yaitu dek belakang untuk penumpang/personil yang berjumlah 80 kursi lengkap dengan fasilitas ruangan penunjang dan dek depan untuk kru pesawat yang terdiri dari kokpit, dashboard tekhnisi penerbangan, toilet dan ruang santai. -Besar kan :)-
Misi-misi Yang Diemban C-5 Galaxy
C-5 Galaxy telah dioperasikan oleh USAF sejak tahun 1969. Pada waktu itu, C-5 digunakan untuk mendukung operasi militer Amerika Serikat di semua kontingen utama termasuk Vietnam, Irak, Yugoslavia dan Afganistan, serta untuk mendukung sekutu yaitu Israel selama perang Yom Kippur dan operasi NATO pada perang Teluk. C-5 Galaxy juga telah digunakan untuk mendistribusikan bantuan kemanusiaan dan bantuan bencana dan untuk mendukung program Space Shutttle yang merupakan program NASA.
c-35 galaxy
Buritan C-35
Berbagai Masalah Timbul Dalam Pengembangan C-5 Galaxy
Galaxy C-5 pertama telah dirilis dari pabrik di Marietta, Georgia pada tanggal 2 Maret 1968. Pada tanggal 30 Juni 1968 penerbangan pertama pun dilakukan dengan diterbangkan oleh pilot Leo Sullivan. Dari situ diketahui gaya angkat maksimum C-5A belum sesuai seperti yang diharapkan.
Bobot pesawat menjadi masalah yang serius selama tahap desain dan pengembangan. Pada saat penerbangan pertama, bobot pesawat sudah sesuai tapi setelah pengiriman pesawat yang ke-9, bobot pesawat melebihi yang diharapkan. Tidak hanya di permasalahan di bobot tapi juga banyak masalah lain seperti banyaknya keretakan pada sayap.
Biaya yang membengkak dan permasalahan teknis dari C-5A menjadi subjek penyelidikan serius bagi Kongres Amerika Serikat pada tahun 1969. Overruns biaya untuk program pertamanya saja mencapai 1 miliar dolar.
Akhir kata (kayak panjang aja artikelnya hehe...), saya tidak membanggakan pesawat seperti ini. Saya masih jauh lebih membanggakan CN-235 produk Indonesia. Produk-produk perang yang katanya canggih memang banyak terlahir dari negeri "Paman Sam" ini. Tapi sepanjang yang saya baca, produk-produk militer Amerika itu tergolong sangat mahal dalam pembuatan dan pengembangannya alias biaya selalu overruns secara signifikan. Produk-produknya pun banyak yang merupakan produk gagal. Kita lihat F-22 Raptor, pesawat itu memang tergolong jet tempur siluman terbalik terbaik saat ini yang sudah dalam layanan. Tapi biaya pembuatannya tidak sesuai target, "kantong" Amerika melorot karena program ini. Alhasil, dengan harga jual yang tinggi, banyak negara enggan melirik F-22 Raptor. Dan satu hal lagi yang membuat "kantong" Amerika semakin melorot hingga ke mata kaki (lho ngomong apa ini), ya itu dia, program F-35. Jangankan manusia, mungkin malaikat pun akan kaget dengan harga jualnya.
Sumber daya manusia Amerika itu bukanlah super. Tapi karena pemerintah mereka memiliki "gunung emas" jadi mudah saja bagi mereka untuk mengembangkan sesuatu. Coba saja beri Indonesia dana yang tak terbatas, maka Indonesia akan menguasai dunia (kayak motto Pinky and the Brain hehe..). Nggak lah, kidding. Au ah gelap, sudah dulu ya, admin dah pusing 
Sumber :  http://www.artileri.org